MISEL, BALITA SELAMAT DARI KMP BAHUGA JAYA

Sejam Terombang-ambing di Laut

Feature | Kamis, 27 September 2012 - 09:04 WIB

Sejam Terombang-ambing di Laut
Missel (1,5) korban selamat. Ibu dan kakaknya tewas, ayahnya dirawat. (Foto: ALAM ISLAM/JPNN)

Selamat dari kecelakaan kapal KMP Bahuga Jaya di Selat Sunda merupakan ‘”mukjizat” bagi Misel. Bocah 1,5 tahun ini berhasil diselamatkan, tapi ia harus kehilangan ibu dan kakaknya. Sementara ayahnya terpaksa dirawat di rumah sakit.

Laporan ABDURRAHMAN, Bakauheni

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tragis nasib yang menimpa keluarga Yudi Sudarsono (36) dan Sri Nuraini (35). Keluarga yang menumpang KMP Bahuga Jaya itu, harus merelakan kepergian Najwa (10) anak perempuannya, dan Sri Nuraini, sang istri untuk selama-lamanya dalam insiden tenggelamnya kapal buatan Norwegia tahun 1993 itu di Pulau Harimau, Selat Sunda atau sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), sekitar pukul 05.16 WIB, Rabu (26/9) kemarin (26/9).

Bahkan, puteri bungsunya, Misel (1,5) nyaris tewas akibat terombang-ambing di tengah lautan sekitar satu jam. Beruntung, bocah tanpa dosa ini berhasil diselamatkan Setio Pamungkas (32) salah seorang awak kapal bagian cleaning servis KMP Bahuga Jaya.

Isak tangis mewarnai ruang pertemuan PT ASDP Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel) sekitar pukul 14.40 WIB, Rabu (26/9) kemarin (26/9).

Ternyata tangisan haru dan memilukan itu adalah luapan duka dari keluarga Yudi Sudarsono (36) dan Sri Nuraini (35).

Sambil memeluk Misel (1,5), Sri (41) dan Purwati (55) yang tidak lain adalah bibi dan nenek korban menuturkan, keberangkatan keluarga korban dengan menaiki KMP Bahuga Jaya bertujuan untuk berpamitan kepada orangtuanya di Kecamatan Gading Rejo Pringsewu, karena akan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada tahun ini.

Sri menceritakan jika Sri Nuraini, ibu dan Najwa kakak bocah malang itu telah meninggal dunia dalam musibah tenggelamnya KMP Bahuga Jaya.

Dikatakanya sebelumnya kapal tenggelam, ibu Misel sempat menghubungi melalui telepon jika kapal yang ditumpanginya akan tenggelam dan masih sempat meminta doa agar selamat dari musibah maut tersebut.

‘’Bapak dan ibunya Misel ini hendak pergi menemui orang tuanya untuk berpamitan pergi menunaikan ibadah haji. Namun, nasib berkata lain,’’ kata Sri terbata-bata sambil melinangkan air mata.

Air mata dari perempuan berjilbab ini pun terus mengalir ketika melihat Misel menangis. Ia menceritakan jika orangtua Misel rencananya akan berangkat haji pada 17 Oktober mendatang.

‘’Makanya mereka mau bertemu dengan orangtua untuk berpamitan sekaligus meminta doa. Kami keluarga hanya bisa berdoa dan pasrah karena ini sudah kehendak Yang Maha Kuasa,’’ tuturnya.

Ia berharap, Sudarsono yang dirawat di Rumah Sakit KS Tangerang Banten dapat diselamatkan.

‘’Kami juga tidak menyangka sama sekali akan kejadian ini,’’ ujarnya.

Sementara, Setio Pamungkas (32). cleaning servis yang berhasil menyelamatkan nyawa Misel saat ditemui di PT ASDP Bakauheni menuturkan, dirinya sempat melihat Misel terapung dengan menggunakan pelampung di belakang kapal KMP Bahuga Jaya yang mulai karam.

‘’Saya spontan menyelamatkannya,’’ kata Setio Pamungkas.  

Pria berambut panjang itu mengaku, saat ditemukan, bocah berambut ikal itu menggunakan baju daster kombinasi kembang warna merah terapung tidak bersuara.

‘’Pakaian bocah perempuan itu basah kuyub bercampur oli saat saya selamatkan,’’ ungkapnya.

‘’Anak ini (Misel, red) hanya diam tanpa suara saat berada di dalam pelampung. Namun wajahnya terlihat pucat. Kemungkinan dingin akibat terlalu lama terendam air laut. Namun, bocah ini dalam keadaan sehat tidak mengalami luka-luka. Ini benar-benar mukjizat dan kebesaran Allah, bocah ini selamat dari musibah maut ini,’’ tutur pria yang mengaku baru dua tahun menjadi awak KMP Bahuga Jaya.

Selama 8 jam lebih Misel bersama Asti di pelabuhan Bakauheni untuk menunggu informasi keberadaan keluarganya.

Baru sekitar pukul 14.40 WIB keluarga Misel tiba di Pelabuhan Bakuheni.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook