UMRAH BERSAMA MUHIBAH MULIA WISATA (1)

Daftar Haji Sulit, Umrah Membludak

Feature | Selasa, 27 Maret 2012 - 07:11 WIB

Daftar Haji Sulit, Umrah Membludak
Saat ini diperkirakan ratusan ribu jamaah umrah terus memadati Kota Makkah. (Foto: MUHAMMAD AMIN/RIAU POS)

Laporan MUHAMMAD AMIN, Makkah

Awal musim umrah tahun ini, jamaah umrah ternyata lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hingga pertengahan Maret, 140 ribu jamaah umrah sudah memadati Tanah Haram, Makkah-Madinah.

Angka yang diprediksi akan melebihi tahun lalu. Sulitnya kuota haji menjadi salah satu faktor membludaknya jamaah.

Angin bertiup kencang membawa debu padang pasir di jalan raya Makkah-Jeddah. Beberapa kali bahkan terlihat tornado kecil dari kejauhan yang bergerak berputar-putar membawa debu padang pasir.

Warnanya kehitaman dan terus bergerak kencang. Hanya sebentar, putaran angin berwarna kehitaman itu pupus.

Sepanjang jalan yang dipenuhi bukit batu berwarna keemasan, pasir dan beberapa kemah peternakan unta itu memang terkadang dihiasi juga pemandangan tornado di beberapa tempat. Terik matahari mulai menyengat, tapi temperatur masih relatif rendah.

Dampak tiupan angin itu tampak nyata ketika bus yang ditumpangi Riau Pos dan rombongan umrah PT Muhibbah Mulia Wisata berhenti di dekat masjid Ar-Rahman, di tepi Laut Merah.

Rombongan berhenti untuk menunaikan salat zuhur menjelang keberangkatan pulang ke Tanah Air.

Di sekitar masjid yang kerap juga disebut ‘’masjid Terapung’’ itu, angin kencang laut yang kering berdebu terasa menghantam mata dan kulit. Pandangan ke laut lepas tempat tenggelamnya Fir’aun itu pun tak dapat leluasa.

Debu yang makin tebal makin terasa di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Ahad (18/3) lalu. Bandara yang biasanya dijadikan terminal haji itu kini dijadikan juga terminal internasional khusus untuk umrah.

Debu padang pasir bertebaran di setiap tempat terbuka di pelataran dan ruang tunggu terminal. Debunya terbilang sangat tebal, menutupi semua tempat terbuka. Nyaris seperti tak terurus, tak dibersihkan berhari-hari.

Saat para penumpang akan duduk di ruang tunggu, barulah petugas datang membersihkan debu yang berserakan.

Para petugas kebersihan Bandara King Abdul Aziz tampak seperti kewalahan menghadapi debu ini, karena terus beterbangan menghampiri ruang tunggu Bandara yang terbuka, setiap detik.  

Kondisi ini berbeda saat kedatangan jamaah sepuluh hari sebelumnya. Ketika itu, Kamis (8/3), kondisi Bandara King Abdul Aziz Jeddah sangat nyaman. Udara bertiup sejuk dan nyaman, leluasa menyapa pengunjung.

Ruang tunggu Bandara ini memang didesain terbuka, dengan atap seperti payung-payung yang lebar tanpa dinding. Akibatnya, ketika udara dingin berhembus, nyaman sekali rasanya.

Tapi saat angin panas disertai debu yang bertiup, udara terasa menyesakkan dada. Banyak jamaah yang mendadak sesak nafas akibat kondisi ini.

Saat itu memang sedang terjadi perubahan cuaca di sekitar kawasan Arab. Dari dingin menuju musim panas. Cuaca sejuk, berkisar 18-27 derajat celcius terasa di Madinah. Tapi selain dingin, udara juga kering yang dapat menyebabkan kulit kering dan bibir pecah.

Cuaca terasa lebih hangat ketika jamaah bergerak ke Makkah untuk ritual umrah, berihram, thawaf, sa’i dan bercukur. Perubahan ini menimbulkan dampak bagi kesehatan sebagian jamaah, terutama yang berumur relatif tua.

Tapi karena musim dingin pula, sebagian besar jamaah umrah mengejar target Januari-Maret 2012 sebagai tanggal pelaksanaan umrahnya.

Membludaknya jamaah umrah ini tampak ketika thawaf di Masjidil Haram yang rata-rata dipenuhi jamaah setiap detik. Malam dan pagi hari adalah waktu favorit jamaah melakukan thawaf.

Kondisinya mirip musim haji, karena saking ramainya. Kendati demikian, di siang hari yang terik sekali pun, tetap saja ada yang thawaf.

Selain faktor cuaca, secara umum meningkatnya jamaah umrah tahun 2012 adalah karena umur yang sudah lanjut. Kamaruzzaman (78), misalnya, memilih ikut umrah tahun 2012 ini bersama PT Muhibbah Mulia Wisata karena merasa tidak akan mungkin melaksanakan ibadah haji.

‘’Sudah lama mengumpulkan dana untuk haji, tapi baru sampai kini bisa terkumpul. Sekali mau mendaftar, dikatakan untuk tahun 2021. Tentu sulit sekali bagi saya dengan kondisi umur dan kesehatan seperti saat ini,’’ ujar Kamaruzzaman kepada Riau Pos.

Jamaah umrah asal Kamang, Bukit Tinggi ini menyebutkan, umrah tahun ini menjadi solusi dari besarnya daftar tunggu haji, yang di tempatnya mencapai sembilan tahun.

Awal Maret dipilih karena cuaca relatif masih sejuk dan nyaman.

‘’Dari pada tidak sama sekali, maka saya putuskan dana untuk haji ini dilaksanakan untuk umrah saja. Yang penting bisa melihat kakbah dan melaksanakan ibadah ke Tanah Suci,’’ ujar Kamaruzzaman yang berangkat bersama istri dan beberapa kerabatnya ini.

Data dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi di Jeddah menunjukkan bahwa tahun 2011 tercatat 295 ribu jamaah umrah. Angka ini meningkat tajam di tahun 2012. Hingga pertengahan Maret sudah sekitar 140 ribu atau 40 persen dari tahun lalu yang melaksanakan umrah. Hingga akhir pelaksanaan umrah tahun 1433 H yang berakhir pada Syawal nanti, jamaah umrah diprediksi akan meningkat tajam dibanding umrah 1432 H.

‘’Memang meningkatnya sangat signifikan. Diprediksi karena mendaftar haji sudah semakin sulit,’’ ujar Staf KBRI di Jeddah, Amat Fajri.

Direktur PT Muhibbah Mulia Wisata, Ibnu Mas’ud menyebutkan, banyak faktor yang menyebabkan jamaah umrah meningkat tahun ini. Faktor pertama karena saat ini sudah susah mendaftar haji. Kuota haji sangat terbatas dan daftar tunggu sangat panjang. Kebanyakan orang-orang tua memutuskan untuk berumrah saja dari pada menunggu daftar haji yang makin lama makin tak tentu.

Faktor lainnya adalah pembukaan visa umrah yang lebih cepat dari biasanya. Visa umrah dibuka Pemerintah Arab Saudi sejak Januari 2012. Ini berbeda dari tahun lalu yang agak terlambat. ‘’Visa dibuka lebih cepat dan bisa diurus secepatnya. Kuota umrah juga tak dibatasi seperti beberapa tahun lalu. Sekarang, berapa saja kita ajukan dikabulkan Pemerintah Arab Saudi,’’ ujar Ibnu Mas’ud.

Faktor lain adalah cuaca yang nyaman. Tak sedikit jamaah yang mendapatkan kabar tentang cuaca di Saudi yang masih relatif sejuk dari Januari hingga Maret.

Akibatnya, yang ingin mendaftar umrah banyak menumpuk di bulan-bulan ini, kendati diketahui pertengahan hingga akhir Maret sudah terjadi pertukaran cuaca menuju musim panas. Badai padang pasir dan angin kencang pun bertiup.

Ibnu Mas’ud menyebutkan, sejak mulai memberangkatkan jamaah umrah pada 18 Februari 2012 lalu, setiap grup selalu diikuti banyak jamaah. Dalam sebulan bisa hingga 12 kali penerbangan.

Tak sedikit jamaah yang berangkat hingga tiga kali dalam sehari, yakni pagi, siang, dan malam.

Grup terbanyak yang berangkat umrah bersama PT Muhibbah sejauh ini berjumlah 160 jamaah pada 26 Februari lalu.

Peluang terbesar sebenarnya bisa saja terjadi pada pemberangkatan 8 Maret 2012. Untuk tanggal itu sudah mendaftar sebanyak 330 jamaah.PT Muhibbah sendiri membagi beberapa grup untuk memudahkan koordinasi.

Grup 8 Maret sendiri berangkat dengan jadwal berbeda, yakni tanggal 8 Maret dua grup, tanggal 2 Maret dua grup dan tanggal 10 Maret satu grup. Ibnu Mas’ud sendiri turut berangkat pada grup 8 Maret dan kembali ke tanah air 19 Maret lalu.

Dalam rombongan ini ada 99 orang jamaah. Sebanyak 39 di antaranya berasal dari Sumatera Barat dan 60 orang dari Riau. Perlu tiga bus untuk setiap keberangkatan antar kota dan perjalanan city tour untuk grup ini.

Dia memprediksi terjadi kenaikan jamaah umrah tahun 2012 ini sekitar 30 persen dibanding tahun lalu. Hampir semua travel mengalami kenaikan, kendati ada juga yang tidak. Pada tahun 2011, jamaah umrah PT Muhibbah mencapai 1.500 jamaah.‘’Kita prediksi tahun ini bisa mencapai 2.000 jamaah,’’ ujar Ibnu Mas’ud lagi.(bersambung)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook