JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Salah seorang legenda terbesar NBA dalam sejarah, Kobe Bryant, meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter Ahad (26/1) waktu setempat.
Selain Kobe, ada delapan orang lagi yang tewas dalam insiden tragis tersebut. Itu termasuk sang putri Gianna. Kobe meninggal dunia pada usia 41 tahun. Sedangkan Gianna tewas pada umur 13 tahun.
Helikopter yang ditumpangi rombongan Kobe berjenis Sikorsky S-76B. Kendaraan tersebut jatuh dan terbakar di Calabasas, California, sekitar 48 kilometer di barat daya Los Angeles.
Delapan penumpang dan satu pilot tewas dalam kecelakaan mengerikan itu.
”Saya sangat terpukul mendengar berita tragis tewasnya Kobe dan Gianna. Kata-kata, tak bisa menggambarkan sakit yang saya rasakan. Saya mencintai Kobe. Dia seperti adik bagi saya. Kami sering berbincang. Saya akan sangat merindukan pembicaraan dengannya,” kata legenda NBA Michael Jordan dikutip dari TMZ Sports.
”Dia adalah kompetitor yang hebat, salah seorang pemain terdahsyat dalam permainan ini. Kobe juga adalah ayah luar biasa yang sangat cinta keluarga. Dan dia bangga sekali membuat anak-anaknya juga cinta basket. Yvette dan saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam kepada Vanessa, keluarga besar Lakers, dan fans basket di seluruh dunia,” tambah pemain terbesar dalam sejarah Chicago Bulls tersebut.
Kobe lahir di Philadelphia, 23 Agustus 1978. Mengenal basket sejak usia 3 tahun, Kobe didraft oleh Charlotte Hornets langsung dari SMA pada 1996.
Oleh Hornets, Kobe langsung ditrade ke Los Angeles Lakers. Pada usia 18 tahun, 2 bulan, dan 11 hari, Kobe saat itu adalah pemain termuda dalam sejarah NBA.
Sepanjang karirnya yang membentang panjang selama 20 musim, Kobe terpilih masuk ke dalam skuad NBA All-Star sebanyak 18 kali. Kobe juga menjadi pemain terpenting bagi Lakers untuk membawa tim tersebut meraih lima trofi NBA.
Sebagai manusia, Kobe memang tidak sempurna. Sifat yang luar biasa kompetitif membuatnya sering berselisih dengan para pelatih dan rekan setim. Paling terkenal adalah perseteruannya dengan Shaquille O’Neal. Dampak dari friksi itu adalah O’Neal akhirnya ditrade ke Miami Heat pada 2004.
Tetapi di luar itu, komitmennya untuk menang sangat luar biasa dan tidak perlu dipertanyakan. Seiring semakin matangnya usia, Kobe bertumbuh menjadi sosok yang semakin bijak dan menjadi ikon yang sangat inspiratif. Dia juga banyak memperbaiki relasi yang retak, termasuk dengan O’Neal.
”Tidak ada kata yang bisa menggambarkan betapa sakitnya aku hari ini. Aku kehilangan kawan, saudara, partner dalam memenangkan trofi NBA,” kata O’Neal seperti dilansir USA Today. ”Aku cinta kamu, saudaraku. Selamanya, kamu akan selalu aku rindukan,” imbuhnya.
Kobe mendapatkan satu-satunya gelar MVP pada musim 2007-2008. Dia juga meraih MVP Finals pada 2009 dan 2010. Selain itu, Kobe juga dua kali menjadi top scorer NBA dan mencatat rekor pencetak poin tertinggi di satu pertandingan dalam sejarah.
Pada 2006, dia mendulang 81 poin saat Lakers mengalahkan Toronto Raptors 122-104.
Selain luar biasa dalam mencetak angka, Kobe juga adalah pemain yang sangat dahsyat dalam bertahan. Sebanyak 12 kali, Kobe terpilih dalam NBA All-Defense Team.
Dalam kancah internasional, Kobe meraih dua emas Olimpiade bersama tim nasional Amerika Serikat yakni di Beijing 2008 dan London 2012.
Pada 2016, Kobe pensiun setelah 20 tahun berkarir bersama satu tim saja, Lakers.
Mengalami serangkaian cedera dan penurunan kondisi fisik, Kobe memutuskan mundur dari olahraga yang mengharumkan namanya itu. Pada laga penutup karirnya, Kobe tampil sensasional dengan mencetak 60 poin melawan Utah Jazz.
Kompleks di Luar Lapangan
Di luar lapangan, kehidupan Kobe lebih kompleks. Dia sempat ditahan pada 2003 karena dituding melakukan pelecehan seksual di Colorado. Seorang pegawai hotel berusia 19 tahun mengaku telah diperkosa oleh Kobe.
Saat itu, Kobe sedang menjalani rehabilitasi untuk memulihkan cedera pada lututnya.
Skandal tersebut membuat beberapa produk besar seperti McDonald’s dan Nutella memutuskan kontrak sponsor dengan Kobe. Penjualan jerseynya juga melorot. Untung saja, pernikahannya terselamatkan.
Kasus hukum kepada Kobe akhirnya tidak berlanjut. Namun, Kobe meminta maaf kepada publik karena insiden terebut. ”Saya menyadari bahwa cara dia memandang insiden tersebut, tidak sama dengan cara saya melihatnya,” kata Kobe waktu itu seperti dilansir The New York Times.
Pada masa pensiunnya, Kobe banyak terlibat untuk melatih putrinya. Juga mendirikan pusat pelatihan Mamba Sports Academy. Dia juga berinvestiasi pada berbagai macam bidang termasuk teknologi dan minuman kesehatan.
CNN melansir, aset Kobe mencapai 2 miliar dolar AS (sekitar Rp 27,2 triliun).
Pada 2018, dia meraih Oscar lewat film animasinya yang berjudul ”Dear Basketball.” Selain itu, Kobe mengkreasi web series berjudul “Detail” untuk jaringan televisi olahraga ESPN. Di sana, Kobe melakukan analisis permainan bintang-bintang NBA saat ini.
Kobe meninggalkan istri bernama Vanessa dan tiga orang putri yakni Natalia, Bianca, dan bayi Capri yang baru berusia 6 bulan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman