Sepanjang 2013, berbagai aksi kejahatan dan tindak kriminal terjadi di wilayah hukum Provinsi Riau, mulai dari pencurian hingga perampokan bersenjata api (senpi). Khusus perampokan dengan senjata api, hampir menyasar seluruh wilayah kabupaten/kota. Sebagian besar kasusnya terungkap dan pelakunya ditangkap. Bahkan, ada yang diterjang timah panas.
Laporan ALI NURMAN, Pekanbaru
Dari catatan Riau Pos, kecenderungan aksi perampokan di Riau muncul saat awal bulan. Dari berbagai kejadian di setiap kabupaten/kota yang dirangkum sejak Januari-Desember 2013, sasaran berbeda-beda.
Pada Januari, masyarakat dikejutkan kasus yang dialami Amirin (41), tauke karet Desa Batu Belah, Kampar. Kakinya ditembak dua perampok dan uang Rp20 juta raib dibawa kabur, Selasa (15/1).
Berselang tiga bulan, aksi perampokan Bank BRI Pasar Minggu Km 21, Desa Bencah Kelubi, Jumat (26/4) pukul 11.45 WIB. Bukan hanya karena pelaku bersenpi, ternyata seorang pelaku oknum polisi Briptu Fe, anggota Pol Air Polres Pelalawan.
Kampar juga menjadi daerah perampokan toko emas. Delapan toko emas di Pasar Desa Binabaru, digasak enam perampok bersenpi, Ahad (2/6) pukul 09.00 WIB.
Selain membawa 6,5 kilogram emas (ditaksir senilai Rp3 miliar lebih) dari delapan toko, satu warga bernama Masromi (35) juga tewas ditembak.
Kemudian kasus perampokan yang menimpa Bahtiar (65) dan istrinya Sumarni (59), warga Lipat Kain Selatan mengalami kerugian sekitar Rp83 juta dan sejumlah perhiasan emas, Ahad (14/7) pukul 06.00 WIB.
Perampokan bersenpi juga terjadi di Desa Gunung Sari yang menimpa suami istri pedagang, Sumarno (47) dan Sumarni (42). Kaki sang istri ditembak uang Rp53 juta dibawa kabur, Senin (7/10) pukul 11.45 WIB.
Pada Juni, polisi berhasil meringkus lima pelaku perampokan spesialis toko emas yakni Lu (26), warga Jalan Datuk Tabano, Bangkinang, Ts, Ih, Zd dan Zf. Mereka mengaku sudah enam kali beraksi dengan sasaran toko emas.
Koordinasi dengan Polda lainnya, juga berhasil membekuk pelaku perampokan. Salah satunya saat Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direskrimum Polda Metro Jaya berhasil meringkus tiga dari sembilan pelaku perampokan di Cengkareng dan Bekasi.
Mereka adalah pelaku perampokan 6 kilogram emas di sebuah toko di Kabupaten Kampar, Sabtu (22/6). Kemudian, empat dari delapan penjahat yang melakukan perampokan emas di Desa Bina Baru Kamparkiri Tengah, berhasil ditangkap tim Opsnal Polres Kampar di empat tempat terpisah. Tiga pelaku yang berusaha kabur saat pengejaran dihadiahi timah panas.
Sementara di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), perampok bersenpi juga menggasak tauke karet, Mulyadi (45), Desa Munsalo Kopah, Kamis (2/5) dini hari. Kerugian diderita Rp15 juta, 2 unit HP dan satu unit laptop.
Di bulan Mei, seorang tauke karet Darul bersama dua warga yang berasal dari Desa Mudiak Ulu, dirampok Selasa (28/5) pukul 17.00 WIB. Uang senilai Rp80 juta dan dua unit handphone dan kunci mobil Toyota Innova diambil perampok.
Kemudian toko emas milik Tarmizi Amin (41) di Pasar Desa Buluh, Kecamatan Singingi, Ahad (15/9) pukul 07.00 WIB dirampok. Emas 1,2 Kg seharga Rp300 juta raib. Kala itu, pelaku menodongkan sejata ke arah korban dan menggasak seluruh perhiasan yang ada.
Di Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik tujuh orang pelaku beraksi di rumah Adisman (50), di Desa Bukit Pedusunan, Sabtu (12/10) pukul 02.00 WIB.
Pelaku menggunakan senjata api dan parang. Perampok menghujam parang membuat jari Erianis, istri Adisman nyaris terputus karena melawan.
Dari aksi pelaku berhasil membawa sekitar 125 gram emas dan uang sekitar Rp15 juta. Perampok juga menjarah Risnali (43), tauke emas di Desa Sungai Paku Rabu (23/10) dan membawa uang Rp90 juta dan emas seberat 30 gram.
Perampokan terbesar di Kuansing terjadi, Senin (16/12). Saat itu Rp1,7 miliar uang gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Dusun Marga Suka Jaya Desa Beringin Jaya raib. Kejadian pukul 16.00 WIB itu saat Ketua Gapoktani SP II C Dusun Marga Jaya bersama lima anggotanya mengendarai mobil Daihatsu Terios BM 1630 KB dan dikawal dua anggota polisi membawa uang dari PT SAR sebesar Rp1,7 miliar ke kantor mereka di Dusun Marga Jaya.
Namun beberapa hari berselang, tim gabungan Polres Kuansing dan Polda Riau akhirnya berhasil membekuk lima dari enam pelaku perampokan.
Kemudian ditangkapnya dua pelaku Rabu (18/12) bernama Su (29), Anton (53). Anton adalah otak aksi perampokan ini yang juga Bendahara Gapoktan. Kemudian ditangkap He (42), Dw (36), Hd (47).
Di Kota Pekanbaru, perampokan juga terbilang kerap terjadi dan cenderung tertuju pada outlet belanja, pembayaran penjualan produk gudang, hingga ATM.
Maret 2013, gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) di Jalan Sudirman No 403 disatroni lima orang perampok dengan senjata parang dan senpi, Rabu (13/3) dini hari. Akibatnya, uang sekitar Rp120 juta yang ada di brankas dilarikan perampok.
Perampok bersenpi kembali beraksi di bengkel Poh Sun alias Asiong (60), Jumat (13/9) sekitar pukul 4.15 WIB. Pelaku berhasil membawa kabur uang tunai 4.000 ribu dolar AS dan Rp40 juta serta perhiasan berharga.
Namun demikian polisi juga berhasil menangkap perampok di Bengkel Leo Motor. Lima perampok antarprovinsi berhasil dibekuk aparat Polda Riau berikut barang bukti hasil kejahatannya berupa uang dolar dan emas senilai Rp200 juta.
Tersangka dalam beraksi menggunakan senjata air soft gun warna hitam kaliber 6 mm buatan Taiwan, seragam loreng-loreng, linggis, dan lain-lain.
Selang dua bulan, perampok menggasak PT Ciomas. Mobil jenis L300 yang menjadi kendaraan operasional itu raib dibawa kabur oleh pelaku, Jumat (8/11). Pelaku diketahui dua orang tersebut sempat mengancam Adi seorang office boy dengan menodongkan senpi.
Senin (22/4) pukul 14.17 WIB dua karyawan PT Sukanda Djaya Pekanbaru, Leni Marlina (39) dan Syafri Hariadi, dirampok dua orang tidak dikenal. Uang tunai Rp80 juta, hasil penjualan es krim, yang disimpan Leni di dalam tas miliknya raib dirampok.
Aksi perampokan juga tertuju pada ritel, perampokan terjadi dalam waktu berdekatan terhadap terhadap ritel Alfamart. Alfamart di Jalan Sepakat 2, Kecamatan Tenayanraya, Rabu (18/12) pukul 02.30 WIB.
Kemudian para pelaku turun dan membobol mesin ATM BRI serta mengambil barang-barang berharga di toko. Kerugian dalam peristiwa ini ditaksir mencapai Rp240 juta pada ATM dan Rp20 juta pada Alfamart.
Berselang dua hari, Alfamart kembali disatroni rampok. Kali ini pada gerai di Jalan Delima, Kecamatan Tampan, Jumat (20/12) dini hari.
Dengan modus yang hampir serupa, pelaku menggasak ATM BRI dan uang serta barang berharga yang ada di Alfamart.
Sebelumnya, polisi juga menangkap lima orang perampok antarprovinsi yang melakukan aksinya di kawasan Pekanbaru dan Jambi, Sabtu (5/10). Polisi juga mengamankan satu unit senjata api rakitan jenis revolver. Kelimanya Amrullah (28), Rudi Hartono (27), Dian Permata (24), Angra ( 26) dan Ujang (24) warga Rumbai.
Di Kabupaten Pelalawan, perampokan bersenpi menggasak toko emas Syahriman Ependi (42), warga Kelurahan Sorek 1, Kecamatan Pangkalan Kuras, Senin (17/6). Uang Rp2 juta, surat tanah atas nama Kasmal Ismail, emas 22 karat berupa gelang seberat 50 gram dan dokumen penting milik korban raib disikat pelaku.
Sedangkan di Rokan Hilir (Rohil), perampok bersenpi beraksi, Senin (24/6). Fransiska Andriani (25), karyawati BRI Teras Balam, Kecamatan Bangko Pusako, jadi korban perampokan.
Uang senilai Rp185 juta dan satu unit laptop berhasil dibawa lari. Kemudian jelang Idul Fitri lalu, perampok bersenpi beraksi di Kecamatan Tanah Putih, Ahad (28/7) dengan korban Rudi.
Perampok sempat menyekap korban dan membawa tiga unit sepeda motor jenis Honda Vega, Revo dan Kawasaki KLX, uang Rp340 ribu, enam handphone.
Kemudian rampok beraksi terhadap Badri Lumutamam (39), warga Jalan Musi. Uang Rp350 juta yang dibawa Badri raib digondol perampok Senin (23/9) sekitar pukul 09.00 WIB.
Di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) perampok juga beraksi di toko mas milik Syafrudin Pasar Pranap Selasa (3/9). Tim Buser Polres Inhu berhasil mengamankan tiga tersangka sebagai pelaku perampokan di toko emas tersebut.
Ketiga tersang berinisial Tos (27), Sep ( 32) dan Sab (43). Satu di antara tersangka yaitu Sep terpaksa ditembak di bagian kaki saat akan kabur dari polisi.
Selain kejadian itu, warga bernama Nainggolan (29), warga Air Molek Kecamatan Pasir Penyu dirampok dan uang Rp245 juta milik pengusaha angkutan ini berpindah tangan kepada empat perampok, Jumat (23/8) puku 09.45 WIB.
Sementara di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) aksi rampok terhadap mantan anggota TNI, El Purba (71). Korban ditembak di bagian dada hingga tembus ke punggung, Selasa (27/8) pukul 23.30 WIB.
Saat ia berada di rumahnya Desa Batang Kumuh. Pada Ahad (15/9) pukul 03.00 WIB, truk pengangkut sawit Darwi Sinaga (21) dirampok menggunakan senpi di Desa Puo Raya.
Truk dibawa kabur, supir diikat, dipukuli dan dibuang. Pelaku diduga tiga orang. Polres September 2013 menangkap tujuh tersangka satu di antaranya disersi oknum TNI yang pernah bertugas di Aceh. Ketujuh tersangka adalah AB, RN, YD, ML, NZ, SN, dan RI. Dari pemeriksaan yang dilakukan, RI adalah disersi oknum anggota TNI.
Ketujuh tersangka yang telah ditangkap merupakan pelaku pencurian dengan kekerasan yang melakukan aksinya di beberapa tempat. Pada 28 Juli 2013 di Dusun SKPB Kecamatan Rambah Samo. Kemudian, melakukan aksinya 1 Agustus 2013 di Kecamatan Kepenuhan.
Selanjutnya 5 Agustus 2013 di Kecamatan Rambah Samo dan 6 September 2013 di Bangun Jaya. Bahkan, para tersangka pernah melakukan aksi di Pelalawan.
Di Kabupaten Bengkalis, Januari 2013 terjadi perampokan terhadap tanki CPO yang melintas jalan Riau-Sumut. Namun Unit Reskrim Mandau Sabtu (26/1) berhasil meringkus Sh (26) dan empat rekannya dan barang bukti satu unit revolver rakitan mirip senjata organik berikut lima butir peluru.
Aksi perampok juga menewaskan pengendara mobil, Barlen Girsang (41), Kamis (19/9) pukul 14.15 WIB. Tubuh tauke sawit Talang Mandi, Duri, Kecamatan Mandau tewas bersimbah darah ditembak orang tak dikenal (OTK) di dalam mobilnya di pinggir jalan raya. Tapi uang Rp200 juta yang berada di dalam mobil korban yang dikhawatirkan dilarikan kawanan tersebut tak sempat dijamah.
Polisi di Bengkalis juga membekuk dua tersangka pelaku perampokan dan pencurian dengan kekerasan (curas) lintas provinsi yang menggunakan senjata api (senpi).
SG (36) dan BS (23) ditangkap dan ditembak karena berusaha melarikan diri, Kamis (3/10) dini hari. SG merupakan warga Titian Resak, Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu. Sedangkan BS merupakan warga Kelurahan Talang Banjar, Kota Jambi.
Di Kabupaten Inhil, perampok bersenpi juga sempat menunjukkan aksinya. Pelaku yang diduga berjumlah lima orang melakukan aksinya di rumah milik H Ruslan (48) warga Parit Marga Sentosa. Aksinya, kawan itu sempat mengancam menantu pemilik rumah yang hamil 8 bulan.
Kejadian di berbagai daerah yang sebagian besar pelaku menggunakan senjata api itu, menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, polisi memprioritaskan kasus-kasus yang utama.
‘’Peredaran senjata api sudah kita lacak, sampai saat ini belum ada yang dibuat di Riau, pelaku membawanya dari luar,’’ jelas Guntur kepada Riau Pos, Selasa (24/12).
Ia mengungkapkan, menghilangkan kriminal itu sulit, namun yang terpenting adalah menekan terjadinya tindak kriminal. ‘’Agar kualitasnya tidak meningkat, ini harus dilakukan bersama seluruh komponen masyarakat,’’ ujarnya.
Penanganan terhadap pelaku kejahatan bersenpi menjadi prioritas karena hal ini berbahaya dan membahayakan keselamatan masyarakat. ‘’Tetap jadi prioritas untuk diungkap. Walaupun sekali terjadinya,’’ kata Kabid Humas.
Penanggulangan yang dilakukan, ujarnya harus dilakukan bersama stakeholder lainnya. ‘’Kita melakukan upaya, preventif, preemtif dan penegakan hukum. Kita melakukan sambang ke desa-desa dengan mengaktifkan Babinkamtibmas. Memotivasi untuk keamanan-keamanan swakarsa juga berperan, keamanan lingkungan dan Siskamling,’’ imbuhnya.
Selain itu, pendataan atau pemetaan daerah-daerah yang dinilai rawan juga dlakukan. Kemudian, bekerja sama dengan pengamanan yang telah dibentuk oleh masyarakat sendiri. Bersamaan dengan itu kegiatan patroli lantas dan kring serse juga digelar. ‘’Gunanya untuk menghilangkan niat para pelaku kejahatan,’’ tambahnya.(esi)