KETIKA HUJAN LEBAT MENGGUYUR REZEKI

Demi Uang Jajan, Belasan Anak-anak Tawarkan Jasa Ojek Payung

Feature | Rabu, 25 Desember 2013 - 08:42 WIB

Demi Uang Jajan, Belasan Anak-anak Tawarkan Jasa Ojek Payung
Seorang anak menawarkan jasa sewa payung di saat hujan turun, Selasa (24/12/2013). Foto: *4/mirshal/riau pos

Saat hujan lebat mengguyur, Selasa (24/12) pukul 13.00 WIB, belasan anak-anak memilih mondar-mandir di jalanan. Hal ini menjadi keasyikan tersendiri bagi mereka, di saat jasa sewa payung yang mereka tawarkan bisa menghasilkan uang sebagai tambahan uang jajan.

Laporan LISMAR SUMIRAT, Kota

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Rapi (8) terlihat mondar-mandir melintasi Jalan Teuku Umar, Kecamatan Limapuluh. Ia memegang sebuah payung cukup besar di tangan kanannya.

Namun payung tersebut tidak dikembangkan untuk melindungi dirinya dari guyuran hujan lebat Selasa siang. Saat itu dia hanya dipegang dalam kondisi mengerucut.

Alhasil, tubuhnya yang kecil menjadi basah kuyup karena kehujanan, namun dari wajahnya ia terlihat senang menikmati rintik hujan yang mengenai tubuhnya.

Siswa kelas II salah satu SD Negeri Pekanbaru ini tidak sendiri, namun bersamanya juga ada belasan anak-anak lainnya.

Sebagian besar, di antara mereka hanyalah bocah berusia yang berusia kurang dari sepuluh tahun. Namun ada juga beberapa yang sudah berusia belasan tahun. Ketika tiba di depan pintu masuk Mal Pekanbaru, ia berdiri sambil melihat calon penyewa jasa ojek payungnya.

Tanpa harus menunggu lama, seorang pria berkemeja langsung menghampirinya. ‘’Ayo antar ke seberang,’’ ujar pria tersebut. Rapi yang mengenakan baju kaos biru bernomor punggung 7 milik pemain sepakbola Real Madrid ini langsung mengembangkan payungnya.

Payung yang sudah terkembang kemudian ia berikan kepada pria dewasa di sampingnya. Sedangkan ia hanya berjalan di samping pria yang menyewa payungnya sambil sesekali memperhatikan jalan yang dilewati. Sehingga, tubuh kecilnya semakin basah kuyup diguyur hujan.

Sesampai di depan pintu Plaza Senapelan yang berada di seberang Jalan. Pria yang menyewa payung terlihat merogoh uang kertas senilai Rp2 ribu.

Usai menerima uang tersebut ia pun kembali menunggu calon penyewa  jasa payung nya untuk diantar kembali ke pintu Mal Pekanbaru.

Berapa dapat hari ini, sapa Riau Pos, ‘’Lumayanlah untuk tambahan uang jajan,’’ jawabnya polos. ‘’Bang, saya jangan di foto ya, nanti ketahuan sama ibu, bisa kena marah,’’ tambahnya.

Menurutnya, apa yang telah dikerjakannya, dilakukan tanpa sepengetahuan orangtua. Sehingga ia mengaku takut kalau ketahuan. ‘’Tadi katanya jangan main air hujan, bisa kena petir, makanya saya takut kalau di foto dan ketahuan sama orangtua,’’ bebernya.

Tapi ia mengaku sangat senang dengan apa yang bisa dia hasilkan dengan modal membawa kabur payung milik orangtuanya.

‘’Lumayan dari pada meminta terus uang jajan. Apalagi kalau libur biasanya jarang uang jajan dikasih sama ibu. Jadi coba ikut kawan-kawan tawarkan payung untuk orang menyeberang jalan,’’ tuturnya.

Sementara itu, salah satu pengunjung Mal Pekanbaru mengaku sangat terbantu oleh jasa yang ditawarkan anak-anak tersebut. Sebab kalau tidak ada mereka, tentu bisa basah kuyub diguyur hujan lebat.

‘’Saya senang mereka menawarkan jasa ojek payung, kadang saya kasih lebih karena kashian mereka kehujanan. Apalagi yang mereka lakukan juga positif dibanding dengan para pengemis di persimpangan jalan,’’ ujar Iwan, salah satu pengunjung yang memakai jasa ojek payung.(*4)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook