Dua Aktivis Ikrarkan Janji Pernikahaan di Tugu Zapin

Feature | Selasa, 25 September 2012 - 09:51 WIB

Dua Aktivis Ikrarkan Janji Pernikahaan di Tugu Zapin
Dua aktivis yaitu Bambang Aswandi dan Dessri Kurniawati ikrarkan pernikahan di Tugu Zapin, Senin (24/9/2012). (Foto: defizal/riau pos)

Waktu di Kota Pekanbaru baru saja menunjukkan pukul 10.30 WIB. Namun suasana di Tugu Zapin, Jalan Sudirman sudah lain dari biasanya. Sepasang anak manusia yang berada di tugu itu tampak tersenyum bahagia. Diiringi ucapan “Sah.. Sah,” dari orang-orang yang mendampingi mereka. Keduanya resmi menjadi suami istri.

Laporan M ALI NURMAN dan MARRIO KISSAZ, Kota

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

YA... Tugu yang menjadi salah satu kebanggaan Riau itu, Senin (24/9) pagi menjadi saksi ikrar pernikahan antara dua orang aktivis, Ketua Komite Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Demokratik (KPW-PRD) Riau Bambang Aswandi SE dan Sekretaris Jendral Komite Pimpinan Pusat Serikat Tani Riau (KPP-STR) Dessri Kurniawati SH.

Hal yang tak terjadi setiap hari ini, kontan menarik perhatian masyarakat yang melintas. Beberapa pengendara sempat berhenti dan mengabadikan momen bersejarah ini. Bambang yang menggunakan pakaian adat berwarna merah dan Dessri dengan gaun putih dipadukan dengan jilbab ini tak henti-hentinya menjadi objek jepretan kamera.

Menikahnya dua orang aktivis di Tugu Zapin ini, bukanlah terjadi mendadak dan demi mencari sensasi, paling tidak itulah yang dikatakan Dessri pada Riau Pos. ‘’Sejak setahun lalu sudah akan menikah, namun karena masih mengurus dan memperjuangkan aspirasi kawan-kawan, maka baru bisa terealisasi saat Hari Tani ini,’’ ujarnya.

Dikatakannya, sebelum menikah tujuh tahun lamanya ia dan Bambang telah menghabiskan waktu pacaran. Selama tujuh tahun itu pula, susah senang dunia aktivis sudah dicicipi, termasuk turun ke jalan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas. ‘’Tugu Zapin ini kan begitu dekat dengan kebijakan pemerintah yang sering tidak pernah pro dengan rakyat. Zapin ini juga kan titik nol Pekanbaru. Kita ingin memulai dari nol untuk memperjuang kepentingan kawan-kawan,’’ tambah Dessri menuturkan alasan dipilihnya Tugu Zapin sebagai lokasi dilaksanakannya ikrar pernikahannya dengan Bambang.

Meski cukup nyeleneh karena dilaksanakan pada tempat yang lain dari biasanya, pernikahan Bambang dan Dessri didukung penuh oleh keluarga kedua belah pihak. ‘’Keluarga tidak ada yang keberatan. Buktinya, kami dinikahkan oleh bapak istri saya,’’ kata Bambang sumringah.

Dikatakan Bambang, ia dan sang istri telah lama bersama turun ke jalan, jadi menikah di jalan bukanlah sesuatu yang luar bisa dan membutuhkan kesiapan mental yang khusus.’’Tidak ada persiapan mental yang khusus. Kita sudah sering turun bersama ke jalan, jadi tidak ada masalah,’’ ucapnya.

Hal ini dibenarkan, Anwar Lawi, orang tua Dessri. Ia mengaku senang anaknya telah melangsungkan pernikahan.’’Ya senang nikahannya disini, tidak ada persoalan. Ini sudah dikomunikasikan jauh-jauh hari,’’ ujarnya. Penghulu KUA Marpoyan Damai, Syofian SAg, orang yang menikahkan kedua mempelai tak mempermasalahkan tugasnya menikahkan pasangan ini di Tugu Zapin.’’Namanya melayani masyarakat, ya saya senang. Apalagi pernikahan seperti ini adalah sesuatu yang langka,’’ kata Syofian.

Diceritakannya, tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya untuk memimpin pernikahan ini. Karena, pada dasarnya prosesi yang dilewati kedua mempelai tetaplah sama, hanya tempatnya saja yang berbeda.’’Cuma lokasinya saja yang berbeda. Prosesinya sama, berlangsung sekitar 30 menit. Tidak ada gangguan. Kendaraan yang melintas juga tidak mengganggu,’’ paparnya.

Untuk merencanakan pernikahan ini, tak perlu waktu yang lama. Hanya dalam waktu sebulan, segala persiapan telah dilakukan. Hal ini dituturkan Marni, rekan kedua mempelai.’’Sekitar sebulanlah. Mulai dari administrasi, izin keamanan dan hal lainnya,’’ ungkapnya.

Sebagai kawan, Marni turut bahagia dengan pernikahan dua rekan seperjuangannya ini.’’Saya turut bahagia dengan menikahnya adik saya ini. Semoga mereka tetap berkomitmen untuk terus berjuang dan dapat menjadi calon pemimpin yang amanah,’’ harapnya.

Posisi sebagai pimpinan organisasi yang berbasis massa, pernikahan Bambang dan Dessri juga tak luput dihadiri massa yang sudah sering bersama mereka. Tak kurang seribuan orang tampak hadir menyaksikan pernikahan ini. Tampak elemen-elemen massa dari Serikat Tani Riau (STR), Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) dan beberapa elemen lainnya hadir menyemut di sana.

Usai akad nikah dilaksanakan, kedua pasangan selanjutnya diarak melintas menuju Jalan Cut Nyak Dien. Rombongan ini lalu bergerak ke samping Kantor Gubernur Riau. Disinilah, meskipun baru saja resmi menikah, kedua pasangan ini langsung turut serta berdemostrasi di sana untuk memperingati Hari Tani Indonesia yang jatuh pada Senin (24/9).

Bambang dan Dessri bergantian naik ke atas mobil pickup dengan pengeras suara. Kepada ribuan orang yang hadir, keduanya mengecam pemerintah yang masih belum memperhatikan nasib dan hak-hak petani yang terampas oleh pemilik modal.’’Pernikahan ini untuk kaum tani dan seluruh rakyat tertindas. Puluhan tahun merdekanya republik ini, kaum tani masih dibunuh dan diburu oleh bangsa sendiri,’’ teriak Bambang disambut sorak sorai massa aksi yang hadir.

Boleh, Asal Rukunnya Lengkap

Kepala Kementerian Agama Provinsi Riau, H Tarmizi Tohor menilai langkah pasangan melakukan akad nikah di Tugu Zapin merupakan hal yang termasuk jarang dilakukan. Kendati demikian, dia menilai hal tersebut tidak dilarang dari segi agama.

‘’ Ya boleh-boleh saja. Yang penting seluruuh rukun nikahnya lengkap. Ya harus ada orang tua, saksi dan ijab kabul. Mau dimana pun juga boleh,’’ tutur Tarmizi.

Hanya saja, mantan Kepala Kemeng Kota Pekanbaru itu menilai akad nikah memiliki nilai sakral yang harus dipertimbangkan. Agar memberikan kesan positif dalam menempuh bahtera rumah tangga.

‘’ Akad nikah itukan bukan hal yang sederhana. Ada nilai sakralnya, oleh karena itu, banyak yang melaksanakannya di Masjid dan beberapa tempat yang bernuansa religius. Tapi, sekali lagi itu tergantung pribadinya,’’ imbuh Tarmizi.(yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook