MELIHAT KEBERADAAN TERMINAL BRPS

Fasilitas Lengkap, Bisa Jadi Andalan

Feature | Sabtu, 24 Agustus 2013 - 08:09 WIB

Fasilitas Lengkap, Bisa Jadi Andalan
Bus AKAP sedang berhenti menunggu penumpang di terminal Bandar Raya Payung Sekaki, Kamis (23/8/2013). Foto: teguh prihatna/riau pos

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru

Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) sangat wajar untuk mendapatkan prediket sebagai salah satu terminal terbaik di Indonesia. Ini setelah Riau Pos berkunjung dan melihat langsung fasilitas yang ada di dalamnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Terminal yang berada di Jalan Air Hitam Pekanbaru ini tak hanya dilengkapi dengan sarana umum seperti kamar mandi yang kinclong, akan tetapi sarana pendukung lainnya juga cukup lengkap, mulai dari keberadaan pedagang nasi, penjual makanan snack dan makanan ringan, kue, roti bahkan terdapat sarana musala di lantai dua yang dapat menampung 60 jamaah.   

Sekitar pukul Jumat (23/8), Riau Pos sudah berada di dalam lingkungan terminal, namun sebelumnya harus melapor di pintu masuk oleh petugas dan merogoh kocek mengeluarkan uang ribuan untuk membayar. Suasana terminal tidak terlihat seperti yang dibayangkan, yang ramai dengan armada angkutan sewa, bus-bus besar.

Beberapa bus sewa saja yang terlihat. Menurut beberapa petugas PO, bus sewa baru bersandar sore atau malam sekitar pukul 22.00 WIB ke atas. ‘’Pagi kali ada, yang ramai nanti malam atau dinihari. Bus-bus mulai datang yang dari pulau Jawa dan Medan,” sebut salah satu petugas terminal dari UPTD Iwang.

Setelah melihat sekeliling loket PO penjual tiketing, pengamatan Riau Pos tertuju ke sarana umum toilet, kebetulan saat bertepatan dengan itu terlihat ada beberapa orang yang baru keluar dari toilet.

Kebersihan toilet di terminal BRPS ini bisa diacungi jempol, karena kebersihan toilet-nya memang mendapatkan perawatan dari petugas kebersihan. Air di dalam bak mandinya pun bersih, bahkan ada toilet yang bisa dipakai untuk mandi para supir bus AKAP yang tak sempat mandi di penginapannya.

‘’Kalau kebersihan toilet-nya bisa dibandingkan dengan terminal yang ada di Indonesia, tak kalahlah,’’ ungkap Kepala UPTD Terminal BRPS Dishubkominfo Pekanbaru, Halomon kepada Riau Pos.

Fasilitas umum lainnya yang paling penting untuk umat Islam adalah tempat salat juga tersedia. ‘’Tempat salat di lantai dua juga ada, tadi Salat Jumat banyak disini jamaahnya. Bisa sampai 60 jamaah. Pokoknya kalau sarana dan fasilitasnya sudah lengkap,” tambah Halomon lagi.

Di sisi sebelah barat, terdapat kios-kios atau tempat pedagang. Di sinilah biasanya para penumpang bus Lorena tiba dari Jawa dan Medan bisa menikmati nasi ramas.

Meski tak memiki menu yang lengkap tetapi keberadaan penjual nasi ramas melengkapi sarana perlengkap di terminal BRPS.

‘’Penumpang atau umumnya para supir AKAP bisa makan nasi dan sekedar ngopi di kedai nasi yang ada,” jelas Halomon.

Dibarisan kedai nasi ramas terdapat pula penjual makanan ringan. Pedagang rokok dadakan asongan pun terkadang ada jika bus AKAP merapat di terminal tersebut. Tak jauh dari kedai tersebut terlihat beberapa buah armada bus SAUM Trans Metro Pekanbaru.

Di sisi bagian belakang terminal memang terlihat sangat ironis. Kios-kios itu tertutup rapat tak pernah dibuka, itu terlihat dari gemboknya pintu besi yang terlihat sudah berkarat. Tak hanya gemboknya, beberapa sisi pintu besinya juga ikut berkarat.

Setidaknya ada beberapa pintu kios yang tidak dimanfaatkan selama terminal dibangun. Dengan kelengkapan fasilitasnya tersebut, Halomonan menyesalkan PO yang tidak memanfaatkan BRPS sebagai kegiatan bongkar muat penumpangnya.

‘’Sebenarnya terminal ini sangat aman dan nyaman karena aktivitasnya 24 jam. Para supir sebenarnya juga dapat memperbaiki mobilnya di terminal, tapi itu tak dilakukan,’’ kata dia.

Berdasarkan data UPTD setidak loket PO untuk bus AKAP sebanyak 36 dan PO untuk AKDP ada sebanyak 14 PO. Tetapi hanya bus AKAP saja yang masuk terminal. ‘’Sedangkan bus ke Sumbar dan bus AKDP di luar (PO) dan yang di terminal bus AKAP ke Sumut-Aceh rata-rata beraktivitas di luar,” tutur Halomon.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook