RENOVASI MASJIDIL HARAM DIKERJAKAN SIANG-MALAM (1)

Hanya Tempat Tawaf Selesai Tahun Ini

Feature | Senin, 24 Juni 2013 - 11:18 WIB

Hanya Tempat Tawaf Selesai Tahun Ini
CEO Riau Pos Group berfoto dengan latar belakang Masjidil Haram yang sedang direnovasi dan jamaah tetap melangsungkan aktivitas ibadah. Foto: Istimewa

Demi kenyamanan tamu-tamu Allah, renovasi Masjidil Haram terus dikebut. Awalnya diperkirakan selesai menjelang musim haji, tapi Allah berkehendak lain. Renovasi belum selesai. Pemerintah Arab Saudi harus mengurangi jumlah jamaah haji se-dunia. Bagaimana perkembangan terkini Masjidil Haram?

Laporan Makmur Kasim, Mekkah

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

USAHA keras Kerajaan Saudi Arabia untuk penyelesaian renovasi Masjidil Haram, terlihat dari kesibukan para buruh dan pihak terkait, bekerja siang dan malam. Sekitar 50 unit crane tower dipakai untuk mengangkat dan memindahkan bahan bangunan serta peralatan konstruksi. Termasuk sibuknya operator forklift mengangkat dan memindahkan bahan bangunan. Aktivitas tersebut, mau tidak mau, harus berpapasan dengan para jamaah.

Itulah realitanya di Makkah saat ini. Khususnya Masjidil Haram yang menjadi pusat kegiatan beribadah jamaah haji, sedang berlangsung renovasi besar-besaran. Sebagian masjid yang sejajar dan berbatas langsung dengan tempat Sai sampai sejajar pelataran Kakbah sedang dikerjakan.

Bagi jamaah yang biasanya melakukan Tawaf di dalam masjid, baik lantai satu, dua maupun lantai atap, sekarang tidak bisa lagi. Semuanya sedang proses renovasi.

Mutlak yang hanya bisa dipakai untuk Tawaf hanyalah pelataran Kakbah. Itupun sudah terpotong oleh dinding pengamanan untuk pengerjaan bangunan yang direnovasi. Ditambah lagi ada bangunan baru yang juga sedang dikerjakan. Bangunan tersebut terletak di pelataran Kakbah antara tangga masjid dengan Hijir Ismail.

Dari penjelasan Faisal Yusuf, salah seorang pekerja di Masjidil Haram, bahwa bangunan tersebut adalah untuk Tawaf, direncanakan dibangun mengelilingi Kakbah, tingginya tiga lantai.

Sementara pelataran Kakbah pun, tentu semakin sempit, dan  secara logikanya, akan menyulitkan para jamaah untuk Tawaf dengan semakin terbatasnya tempat. Seluruh jamaah yang Tawaf, baik yang sehat maupun menggunakan kursi roda terkumpul di satu tempat di pelataran Kakbah yang sudah berkurang tersebut.

Namun demikian, lamanya melaksanakan Tawaf masih bisa di bawah satu jam. Ini tergolong waktu yang singkat melaksanakan Tawaf dibandingkan pada musim haji.

Menjelang musim haji tahun ini, yang diperkirakan bisa selesai adalah bangunan khusus untuk Tawaf setinggi tiga lantai. Lebarnya sangat representatif untuk menampung jamaah bertawaf. ‘’Bangunan masjid yang direnovasi kemungkinan belum siap sampai musim haji tahun ini,’’ kata Faisal Yusuf, putra Purwakarta itu.

Inilah kenyataannya. Semakin terbatasnya tempat untuk para jamaah di Masjidil Haram, sangat wajar keputusan Kerajaan Arab Saudi memangkas kuota jamaah haji dunia hingga 20 persen tahun ini. Walaupun sebetulnya mereka juga tidak menginginkan ini terjadi, karena secara makro ini juga akan berdampak pada devisa mereka dan pelaku bisnis yang menunjang pelaksanaan ibadah haji tersebut, seperti hotel/pemondokan, katering, transportasi, serta sektor informal lainnya.

Adanya pengurangan kuota ini harus disikapi dengan keimanan dan ketakwaan oleh Jamaah Calon Haji (JCH). Harus ada rasa keikhlasan bahwa untuk berangkat haji adalah kehendak Allah SWT. Apakah kita dapat panggilan atau undangan dari Allah tahun ini untuk berangkat berhaji atau tidak.(bersambung)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook