DI BALIK PELARIAN EMPAT IMIGRAN PAKISTAN DI PEKANBARU

Lari dari Pakistan karena Target Bunuh oleh Taliban

Feature | Sabtu, 24 Maret 2012 - 10:21 WIB

Lari dari Pakistan karena Target Bunuh oleh Taliban
Empat pria imigran Pakistan yang ditangkap Satpol PP Pekanbaru karena pacaran di belakang purna MTQ Pekanbaru Sabtu dinihari (24/3/2012). Mereka senang ditangkap dan bangga difoto wartawan agar pelarian mereka diketahui dunia.(foto aznil fajri)

Riau Pos Online-Ada kisah lain di balik penangkapan empat pria imigran Pakistan yang sedang pacaran di belakang lokasi purna MTQ Pekanbaru, Sabtu dinihari tadi (24/3).

Salah seorang dari imigran Pakistan ini bernama Ahmad agak fasih berbahasa Indonesia. Ahmad dkk ditangkap petugas Satpol PP Pekanbaru di kegelapan malam di belakang pondok jagung bakar MTQ Pekanbaru karena berpacaran dengan empat wanita lokal Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Ahmad kepada Riau Pos Online malam tadi, mereka lari dari Kota Kabul, Pakistan karena di kota itu masih bergejolak perang saudara. ''Terutama kami ini suku Hazara menjadi target pembunuhan suku Pestun Taliban. We are killing target. Misalnya pagi hari kita keluar rumah, bisa-bisa malamnya kita terbunuh ditembak di jalan. Saya dan kawan-kawan sudah banyak melihat mayat korban pembunuhan bergelimpangan di jalanan. Jadi untuk menyelamatkan diri kami keluar dari Pakistan lari rencananya mau ke pulau impian (dream island) di Australia tapi ditangkap

aparat Indonesia,'' kata Ahmad.

Di Pekanbaru menurut Ahmad dirinya diamankan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru lokasinya pas di belakang purna MTQ Pekanbaru. Keempatnya mendapat keringanan bisa keluar-masuk Rudenim tapi tak boleh lari.

Mengaku muslim demikian juga Taliban adalah muslim. Namun karena berbeda ideologi, akhirnya Taliban memusuhi sesama warga Pakistan termasuk Ahmad dkk dari suku Hazara. Memang pasukan perdamaian ada di Pakistan seperti pasukan AS, tapi ini tak disukai Taliban. Taliban malah membunuh penduduk Pakistan sendiri. ''Kami tinggal di kota Pakistannya bersebelahan dengan Afghanistan, Iran, Rusia,'' tambah Ahmad.

Saat ditangkap aparat Satpol PP Pekanbaru malam tadi, keempat imigran ini senang. Apalagi diabadikan foto-foto oleh wartawan mereka nampak senang sekali dan ceria dan saling pasang action dan berangkulan sesamanya. Mereka ingin beritanya tersiar ke seluruh dunia diketahui dunia bahwa mereka dalam pelarian masih selamat di rantau orang.(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook