MENUJU PEKANBARU NEW WATER FRONT CITY

Konsep Besar yang Tak Kunjung Dilancarkan

Feature | Selasa, 24 Januari 2012 - 11:38 WIB

Konsep Besar yang Tak Kunjung Dilancarkan
Turap yang dibangun sepanjang pinggiran Sungai Siak yang akan menjadi wisata baru warga kota, Senin (23/1/2012). (Foto: defizal/riau pos)

Kota Pekanbaru dibelah Sungai Siak sepanjang lebih kurang 8 kilometer. Dengan potensi yang dimiliki itu, Pekanbaru mulai dilirik menjadi New Water Front City. Berbagai langkah sudah mulai dilakukan. Mulai dari pembangunan pedestrian di sepanjang Sungai Siak serta memberi peluang masyarakat untuk membangun perekonomian di sepanjang sungai tersebut. Ini adalah potensi Pekanbaru menyaingi Kota Bangkok Thailand atau Venesia Italia akan datang.

Laporan ADRIAN EKO DESRILIANTO, Kota

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

POTENSI Sungai Siak yang membelah Kota Pekanbaru masih belum bisa digunakan secara maksimal. Saat ini, salah satu sungai terdalam di Indonesia tersebut hanya dijadikan tempat mencari makan para nelayan tradisional serta jalur transportasi laut. Meski begitu, langkah-langkah untuk menjadikan daerah aliran sungai (DAS) Sungai Siak tersebut sudah mulai dirintis. Pembangunan turap-turap dengan lebar yang mencapai 15 meter sudah terbangun, bahkan lokasi tersebut saat ini digunakan segelintir masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka.

Seperti yang terlihat di bawah dua jembatan megah yang membelah Kota Pekanbaru yaitu Leigthon I dan Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil di Jalan Yos Sudarso Pekanbaru. Puluhan ‘’tenda biru’’ yang menjajakan jagung bakar serta taman wisata rakyat yang menyajikan pemandangan eksotik Sungai Siak dengan air bewarna hitamnya. Ketertarikan masyarakat bisa dilihat dengan kerap ramainya lokasi tersebut dikunjungi masyarakat, baik dari Pekanbaru maupun dari luar Pekanbaru. Tidak tanggung-tanggung, Sungai Siak tidak hanya menjadi sebagai simbol melainkan menjadi ikon Kota Pekanbaru yang mulai berbenah diri menjadi alternatif wisata Kota Bertuah ini.

‘’Pekanbaru kan di tengah-tengah pulau, jadi susah jika ingin melihat pantai atau air laut. Makanya saya ajak keluarga berjalan-jalan di pinggir Sungai Siak ini. Di sini juga sudah ada beberapa fasilitas keluarga yang menyenangakan. Mau makan ada tenda biru, mau hiburan ada permaian anak-anak. Ditambah dua jembatan ini kalau malam hari lampunya sangat bagus. Tidak terpikir kalau di sini juga ada fasilitas wisata lainnya pasti akan ramai,’’ terang Abdullah saat menikmati suasana Sungai Siak di bawah jembatan Leigthon akhir pekan.

Situasi yang menyenangkan saat di Sungai Siak saat ini bukan hanya monopoli pemancing ikan saja, anak muda mau pun yang keluarga banyak yang menyempatkan diri mendatangi pinggiran Sungai Siak tersebut. Melihat kondisi tersebut, keberadaan Sungai Siak ini harus bisa dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai tujuan pembangunan termasuk sebagai kawasan aktivitas usaha di sektor pariwisata. Hal tersebut mampu menambah nilai keindahan dan kemajuan Kota Pekanbaru. Dengan adanya program pembangunan Water Front City,  Pekanbaru akan meningkatkan daya tarik dan keindahan Sungai Siak dan Kota Pekanbaru secara umum dan menjadi ikon wisata baru untuk Riau.

‘’Kalau di Bali dan Lombok pantai menjadi simbol mereka. Di Pekanbaru Sungai Siak ini simbol kita. Rasanya sayang jika tidak diberdayakan. Palembang dengan Sungai Musinya menjadi daya tarik sendiri untuk wisatawan, kenapa tidak, Sungai Siak ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pemko atau Pemprov tidak harus melepaskan potensi tersebut,’’ terang Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit ketika dimintai kometarnya terkait potensi tersebut.

Jika dikelola dengan baik, Pemko maupun Pemprov bukan hanya bisa menciptakan wisata bahari yang menarik. Persoalan banjir yang selama ini menghantui masyarakat pinggiran sungai tersebut bisa diatasi. Pasalnya, pembangunan turap dan penggalian sungai bisa mengatasi peningkatan volume air yang kerap berakhir menjadi banjir. Tidak hanya itu, dengan konsep ini saat perhelatan PON yang hanya tinggal beberapa bulan ini menjadi ajang promosi wisata yang berbeda disajikan Pekanbaru yang selama ini hanya dikenal dengan wisata belanja saja.

Sehubungan dengan itu, ternyata Pemprov Riau telah menganggarkan dana dalam APBD Riau tahun lalu sebesar Rp250 miliar untuk proyek tersebut. Hasilnya, pinggiran sungai saat ini sudah terlihat indah dan nyaman dengan sarana pendukung yang memadai.  Dalam konsepnya, Water Front City Pekanbaru merupakan penataan kawasan yang menggabungkan kepentingan kalangan swasta, pemberdayaan masyarakat dan aspek kelestarian lingkungan.

Recananya Water Front City dibangun dengan ukuran lebar 500 meter dan panjang 8 Km pada sisi kiri-kanan Sungai Siak. Skenario yang digunakan dalam pengembangan kawasan ini meliputi aspek konservasi, revitalisasi, resettlement, renewal, dan aspek upgrading. Meski begitu tidak ada yang tahu kapan New Water Front City tersebut akan rampung. ****









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook