DARI UKM, PETRONAS HINGGA PRABOWO

Visit Study Mahasiswa MM Unri ke Malaysia-Bangkok (Bagian-1)

Feature | Kamis, 22 November 2012 - 08:53 WIB

Visit Study Mahasiswa MM Unri ke Malaysia-Bangkok (Bagian-1)
Rombongan mahasiswa MM Unri saat melakukan visit study di Fakultas Ekonomi Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Rombongan dipimpin Prof Dr Yohanas Oemar MM dan Drs Machasin MSi. (Foto: Abdul Kadir Bey/Riau Pos)

Pekan lalu, rombongan mahasiswa Magister Manajemen Unri melakukan visit study ke Malaysia-Bangkok. Cukup banyak hal yang menarik dari perjalanan selama lima hari mulai dari mengunjungi Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Petronas hingga kunjungan wisata. Selain mengunjungi berbagai tempat, rombongan juga mengamati perkembangan media massa di Malaysia. Ternyata, suksesi presiden siapa pengganti SBY, menjadi salah satu berita hangat di Malaysia. Seperti apa perjalanannya...

Laporan A Kadir Bey,  Kuala Lumpur

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kunjungan bermula di Universitas Kebangsaan Malaysia. Di sini rombongan mahasiswa yang dipimpin Prof Dr Yohanas Oemar MM mengunjungi Fakultas Ekonomi sekaligus berdiskusi tentang pengelolaan program magister. Menurut Syahrudin, staf di Fakultas Ekonomi, UKM kini membatasi mahasiswa S1 dan lebih memprioritaskan mahasiswa S2. Ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi yang lain agar bisa tumbuh dan berkembang. Mahasiswa S2 di sini berasal dari berbagai negara dengan cara mempromosikan UKM kepada calon-calon mahasiswa terbaik di Asia. Ada juga hal menarik yang disampaikan Syahrudin tentang jurnal penelitian.

Mahasiswa dan dosen berlomba-lomba untuk bisa menulis di jurnal internasional. Untuk memacu semangat itu, fakultas memberikan rangsangan kepada civitas akademika. Siapa yang berhasil masuk dalam jurnal internasional, maka akan diberikan sebuah kupon makan siang gratis. Nilainya memang tidak seberapa, tapi kebanggaannya itu yang luar biasa.

Menurut Sekretaris Program Studi MM Unri Drs Machasin MSi, sistem informasi manajemen dan teknologi informasi UKM relatif lebih bagus dibandingkan kita karena sudah online antar perguruan tinggi di berbagai negara. Untuk itu ke depan, kita perlu dukungan teknologi yang memadai. Hal ini terkait dengan pengelolaan manajemen dan komitmen semua pihak. Meskipun cuaca hujan, namun suasana pertemuan di ruang kelas terasa hangat  karena mahasiswa tampak antusias mengajukan pertanyaan. Apalagi suasana di dalam kelas tak ubahnya seperti dalam studio teater.

Usai berkunjung ke UKM, kami bertolak ke Radius Internasional Hotel, di kawasan Bukit Bintang, salah satu kawasan yang cukup padat pada malam hari. Tepat pukul 00.00, suasana semakin meriah. Dari hotel, kami menyaksikan pesta kembang api yang tak henti-henti. Ternyata malam itu perayaan hari Deepavali (13/11) atau pesta cahaya yang merupakan hari penuh makna dalam kalender masyarakat Hindu.

Hari kedua, 40 orang mahasiswa MM yang berasal dari Angkatan XVIII dan XIX mengunjungi perusahaan perminyakan terkemuka di Malaysia (Petronas). Di sini, kedatangan mahasiswa MM yang terdiri dari tiga konsentrasi masing-masing SDM, Pemasaran dan Keuangan difasilitasi Kedutaaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. Atas bantuan KBRI, mahasiswa diberikan kesempatan cuma-cuma alias gratis untuk menjajaki ketinggian bangunan Twin Towers. Berbeda halnya, bila ikut jalur umum, seperti halnya turis, maka total biaya masuk yang harus dikeluarkan untuk 40 orang rombongan tak kurang dari Rp9 juta. Itu pun harus melewati antrean panjang.

Dalam hitungan menit, rombongan dan staf dari KBRI telah sampai di lantai 42 bangunan menara kembar Petronas, yang tercatat sebagai salah satu menara tertinggi di dunia. Tinggi bangunan ini mencapai  452 meter atau 1483 kaki terdiri dari 88 lantai. Konon di lantai 86, terdapat kantor mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad. Di antara kedua menara tersebut, dibangun sebuah jembatan (skybridge) yang menghubungkan kedua menara pada lantai 41 dan 42.

Selain itu, jembatan ini juga digunakan untuk evakuasi apabila terjadi keadaan darurat di salah satu menara sehingga penghuninya bisa pindah ke menara yang aman. Sebagaimana bangunan tinggi lain, Menara Petronas pun bisa bergoyang bila diterpa angin. Dalam presentasinya, staf PR Petronas, menyebutkan saat tsunami melanda, terjadi pergerakan kedua bangunan namun hasil kajian masih dalam batas wajar. Menara ini dirancang oleh Adamson Associates Architects, Kanada bersama dengan Cesar Pelli dari Cesar Pelli of Cesar Pelli & Associates Architects Amerika Serikat dan selesai dibangun pada 1998. dengan desain interior yang merefleksikan budaya Islam yang mengakar di Malaysia.

Selanjutnya kami dibawa guide Syafei mengunjungi sejumlah objek wisata dan pusat perbelanjaan di Malaysia seperti istana raja, kawasan Putra Jaya, cokelat tongkat ali dan pusat perbelanjaan khusus jam tangan. Namun saya lebih tertarik mencari media massa Malaysia, apa yang menjadi berita hangat di sini. Hari itu banyak media massa di Malaysia ramai mengupas soal peluncuran nomor khusus akses langsung atau semacam nomor pengaduan kepada PM Datuk Seri Najib Tun Razak yang dibuka secara resmi oleh PM. Berita ini menjadi headline di Utusan Malaysia dan Kosmo. Utusan Malaysia menyebut, 03 8000 8000, Nomor rujukan tunggal untuk rakyat, Dibuka 24 jam sepanjang tahun. Sedangkan Kosmo, 03-8000 8000, talian selesaikan masalah rakyat. Namun ternyata berita ini tidak terbit di Metro, koran MX-nya Malaysia, karena hari itu hari libur, Metro tidak cetak.(bersambung)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook