MELIHAT KECERIAAN ADIT SAAT DIBESUK KELUARGANYA DARI MEDAN

”Adit Sayang Bu De... Adit Ingin Ikut Bu De...’’

Feature | Sabtu, 21 Desember 2013 - 10:38 WIB

”Adit Sayang Bu De... Adit Ingin Ikut Bu De...’’
Aditya Atmaja (Adit) terlihat ceria saat bibinya, Yulia membesuknya, Jumat (20/12/2013). Foto kiri, Adit saat diasuh paman dan bibinya di Medan. Foto: MOLLY WAHYUNI/RIAU POS

Raut muka Aditya Atmaja (7), seketika berubah ceria saat Bu De (bibi), Pak De (paman) dan sepupunya Maya datang dari Medan membesuknya. Spontan, bocah malang itu mengeluarkan tawa dan menunjukkan sikap manjanya dengan Bu De-nya. Memang, sejak bayi hingga usia 5 tahun pasangan ini pernah mengasuhnya di Deli Tua, Medan, Sumatera Utara.

Laporan Molly Wahyuni - Kampar

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Suasana haru dan tangis pecah di ruang bedah utama RSUD Bangkinang, Jumat (20/12) pukul 10.30 WIB. Saat itu Adit tengah ditangani dokter bedah, dr Amdas SpB dan petugas Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kampar, Jali. Saat itu tiba-tiba muncul Yuli (Bu De), Ilham (Pak De) dan sepupunya Maya. Yuli tak kuasa menahan tangis saat melihat kondisi sekujur tubuh Adit yang penuh luka-luka.

Pagi itu, keluarga Adit datang dari Medan. Sebelumnya, rombongan satu keluarga ini datang menggunakan bus Medan Jaya tiba di Ujungbatu. Dari sana, mereka dibantu aparat desa setempat dan diantar ke Bangkinang.

Setibanya di Bangkinang, Yuli dan Ilham beserta anaknya Maya menuju Polres Kampar. Dikarenakan Surya dan Ervina alias Yeyen tengah diperiksa penyidik, maka Yuli dan Ilham memutuskan pergi ke RSUD Bangkinang membesuk Adit.

Kehadiran Yuli, Ilham dan Maya mendapat sambutan hangat dari Adit. Ia pun seketika langsung ceria dan banyak bicara.

Secara psikis, Adit terlihat membaik dan tidak murung lagi, meskipun sesekali ia masih sensitif dan mudah tersinggung. Adit pun tak canggung memeluk Bu De-nya dan bahkan menyatakan sayang terhadap Yuli.

‘’Adit sayang Bu De... Adit ingin ikut Bu De,’’ tutur bocah malang itu kepada Riau Pos sambil mencium pipi kanan dan merangkul bahu Bu De-nya.

Setelah itu, Adit pun duduk bercanda dengan sepupunya Maya, sambil memainkan  mainan yang sudah banyak disumbangkan berbagai pihak kepadanya.

Adit pun memperlihatkan diri sebagai anak yang berjiwa sosial tinggi. Donat pemberian dari orang-orang yang membesuknya, ia tawarkan kepada Bu De, Pak De dan Maya.

‘’Makanlah donatnya, Adit nggak bisa memakannya, bibir Adit sakit,’’ ucap Adit lirih.

Ketika Adit larut dalam melepas rindunya dengan sepupu yang sangat dekat dengannya, Riau Pos sempat mewawancarai Ilham dan Yuli.

Pasangan suami istri ini menyatakan sangat marah terhadap Surya dan Ervina alias Yeyen, bahkan mereka menyatakan tak ingin lagi mengenal Surya dan Ervina lagi. Yuli menegaskan, hanya ingin melihat Adit ceria seperti ketika bersamanya dulu. Bahkan pasutri ini menunjukkan foto Adit sewaktu mereka bawa rekreasi, ketika itu Adit gemuk dan masih dalam asuhannya.

Ilham menyebutkan, mereka mengetahui informasi tentang Adit dari berita yang terbit di Pos Metro Medan (Riau Pos Group) pada Rabu (18/12) yang lalu. Namun karena masih ragu, anak tertua mereka pergi ke warnet dan membuka youtube. Keyakinan mereka bertambah ketika berita Adit pada Rabu malam itu muncul di televisi.

‘’Begitu nonton di televisi kami semakin yakin karena melihat Adit langsung, makanya kami putuskan untuk datang ke sini,’’ ujarnya.

Ibu kandung Adit yang bernama Devi, ternyata juga sudah mengetahui peristiwa penganiayaan yang dialami anaknya. Namun karena Devi sedang hamil tua dan memiliki satu anak yang masih balita hasil pernikahannya dengan suaminya saat ini, Devi tak bisa datang membesuk Adit.

‘’Ibu Adit datang menemui kami, memohon agar Adit kami besuk dan dijaga. Dia tak bisa datang karena sedang hamil,’’ tutur Yuli menceritakan.

Terkait kekejaman ibu tiri Adit, Yuli dan Ilham menuturkan, Ervina alias Yeyen memang sudah kejam sejak awal mengasuh Adit dan abang Adit yang bernama Andre. Andre dan Adit pernah dihukum dikurung berdiri satu kaki di kamar mandi. Sadisnya, kata Ilham, Adit pernah disodorkan kotoran oleh Ervina ke mulutnya.

Kekejaman Ervina pernah dicegah oleh Ilham dan Yuli yang bertetangga dengan Adit di Medan ketika itu. Tapi Surya, ayah Adit justru mencegahnya.

Tak hanya sampai di situ, Adit dan Andre makan dijatah sehingga Adit ketika itu selalu mengambil makanan tengah malam. Bahkan, ketika makan, Adit dan Andre pernah diberi kalung kertas dan ditulis ‘’Anak Pencuri Ikan’’.

‘’Dia itu sangat kejam, di Medan tak punya kawan baik. Padahal dia dulu yang meminta agar Adit dan Andre dalam asuhannya, tapi justru dianiaya. Andre kini diadopsi orang lain. Sedangkan Adit mereka bawa ke Kampar pada Juli 2013 yang lalu. Kini malah Adit jadi seperti ini,’’ papar Yuli.

Melihat kejadian ini, Yuli dan Ilham menyatakan siap untuk mengasuh Adit kembali bila kelak Adit sudah bisa diizinkan kembali kepada mereka. Devi, ibu Adit juga sudah menyampaikan kepada Ilham agar mempercayakan proses hukum terhadap kasus penganiayaan ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian agar pelakunya dihukum seadil-adilnya.

Ilham menambahkan lagi, pihaknya siap untuk memberikan kesaksian tentang kekejaman Ervina selama di Medan, jika itu diperlukan kepolisian sebagai penguat keterangan tentang perlakuan Ervina terhadap Adit.

‘’Adit sudah seperti anak sendiri bagi kami. Dulu mereka yang mendesak kami menyerahkan Adit, tapi kini mereka perlakukan begini, kami tak terima. Sungguh kejam. Saya juga tak habis pikir, kenapa Adik saya Surya tidak mampu mencegah istrinya. Seperti takut terhadap istri,’’ ucap Yuli penuh kesal.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook