PEKANBARU (RP) - Bagi seorang pendaki gunung, perjalanan mendaki gunung tidaklah sekedar perjalanan menelusuri alam saja.
Ada perjalanan hati di dalamnya. Kepuasan perjalanan hati ini berbeda-beda tergantung dari sang pendaki, termasuk Adi Dayak (52).
Adi Dayak yang sudah tidak muda ini, masih tetap bersemangat melihat keindahan alam, dan menikmati keberasaran Tuhan dengan mendaki beberapa gunung bersama teman lainya yang juga sudah berumur cukup tua dengan satu kelompok komunitas yang diberi nama Sekelompok Pendaki Tua (Sepatu) dari Pekanbaru.
‘’Keindahan alam dan kebesaran alam itu bisa terlihat jelas saat kita berada di puncak gunung. Dan saat di puncak itu kita merasa sangat kecil sekali,’’ ungkap Adi Dayak sambil menjulurkan jari kelingkingnya kepada Riau Pos Selasa (20/11) saat di redaksi.
Baru-baru ini, kelompoknya itu juga telah berhasil mendaki gunung Pagar Alam, Dumpo, Sumatera Selatan (Sumsel).
Gunung yang memiliki ketinggian mencapai 3159 mdpl tersebut berhasil didaki dengan waktu enam jam. ‘’Enam jam kita baru bisa sampai puncaknya,’’ ungkapnya.
Perjalanan untuk mencapai puncak gunung ini pun tidak mudah karena rute yang ditempuh cukup sulit dan beberapa titik pun cukup terjal. Harus ektra hati-hati karena nyawa taruhannya.
Dalam perjalanan melintasi hutan gunung tersebut, kelompok ini pun menjumpai beberapa keindahan alam yang sangat menakjupkan dilihat mata.
Seperti air terjun yang tingginya mencapai sekitar 45 meter dengan lebar sekitar 25 meter membuat para pendaki tersebut tercengang dengan keindahan alamnya. Merekan pun sempat mengabadikan momen yang langka tersebut.
‘’Sesaat tiba di air terjun kita sempat beristirahat sebentar dan mengabadikan dengan memotretnya,’’ ungkap Adi yang penuh semangat itu.
Dia sambil berucap lagi diharapkan masih banyak lagi para pecinta alam yang menghargai alam dengan cara seperti dirinya.
Dalam kelompok Sepatu tersebut anggotanya tersebar di beberapa daerah dintaranya di Dumai, Duri, Minas dan Pekanbaru.
‘’Keanggotannya kebanyakan dari pensiunan Chevron dan masih ada juga yang masih aktif di Chevron,’’ ungkapnya lagi.
Diceritakan lagi, Gunung Dempo juga menyuguhkan pemandangan alam yang asri dan juga dengan kebun teh yang terbentang luas di sana. Setelah sampai puncak gunung pun tersaji kawah gunung yang masih aktif.
‘’Kita tak berlama-lama hanya satu malam di puncak dan paginya turun lagi,’’ tutur dia lagi.
Komunitas yang terbentuk sekitar dua tahun silam tersebut telah menjelajah beberapa gunung diantaranya gunung Kerinci Jambi, gunung Slamet Jeteng, Talamau Sumbar, Masurai Jambi. ‘’Rencananya kita akan mendaki gunung Parango Jabar dan Gunung Gede,’’ sebutnya.(ilo)