DIPLOMASI DURIAN ANDI RACMAN DAN HADI TJAHJANTO

Bahas 180 Km Masalah Tanah di Sepanjang Pekanbaru-Dumai

Feature | Selasa, 21 Februari 2023 - 12:03 WIB

Bahas 180 Km Masalah Tanah di Sepanjang Pekanbaru-Dumai
Menteri ATR/Kepala BPN Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto dan jajaran dijamu makan durian dan lemang oleh Anggota Komisi II DPR RI H Arsyadjuliandi Rachman di kediamannya Jalan Sudirman, Pekanbaru, Kamis (17/2/2023). (TIM ANDI RACHMAN UNTUK RIAU POS)

Di meja panjang dari jati, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto tampak lahap. Tiga, empat hingga 10 biji durian sudah dimasukkan ke piring usai dimakan buahnya, sembari berbincang tentang berbagai konflik lahan dan masalah agraria di Bumi Lancang Kuning dengan rekannya.

Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru


Ikan predator di megatank terlihat bermain dengan santai di sisi depan meja makan panjang tempat sang menteri dijamu oleh legislator Senayan asal Riau, H Arsyadjuliandi Rachman. Mulai dari arapaima, channa maru, peacock bass, juga ada pari black diamond hingga ikan berbentuk buaya albino aligator gar menyaksikan pertemuan tersebut.

Juga terdapat puluhan ikan predator berbagai jenis lainnya di megatank tersebut menyaksikan jamuan makan malam di sela kunjungan Menteri ATR/Kepala BPN RI di Pekanbaru, Kamis (16/2). Hadi Tjahjanto dan rombongan Kementerian ATR/BPN hadir selama dua hari di Riau, 16-17 Februari guna menghadiri berbagai acara di dua daerah sekaligus, Pekanbaru dan Pelalawan.

Karena pada hari pertama menginap di Pekanbaru, Menteri ATR/Kepala BPN diajak rekannya yang juga mitranya dari DPR Andi Rachman, panggilan akrabnya untuk makan malam bersama di kediaman anggota Komisi II DPR RI tersebut di Jalan Sudirman, Pekanbaru. Politik meja makan melalui diplomasi durian, tampaknya bisa disebut demikian dalam jamuan kali ini. Karena berbagai isu dan persoalan lahan di Riau turut menjadi pembahasan para pihak yang hadir.

Salah satu yang krusial adalah membahas masalah tanah di sepanjang Pekanbaru hingga Dumai, dengan panjang yang tak main-main, 180 kilometer (km) dikabarkan bermasalah. Menurut Andi Rachman, ia mengapresiasi kinerja Hadi Tjajono selama memegang kendali di Kementerian ATR/BPN. Menurutnya respons Hadi Tjahjanto terhadap berbagai permasalahan di Riau sangat cepat. Perhatian Hadi untuk Riau pun dinilainya juga sangat maksimal bersama dengan provinsi yang lain di Tanah Air.

“Oleh karena itu, kita punya harapan sangat besar kepada menteri untuk dapat segera menyelesaikan berbagai persoalan pertanahan yang krusial di Riau, termasuk masalah tanah 180 kilometer di sepanjang jalur Pekanbaru-Dumai, “ ungkapnya.

Andi Rachman, menjelaskan kenapa masalah tanah 180 km di sepanjang ruas jalan nasional itu harus diselesaikan. Karena masalah tanah dimaksudnya tersebut mengakibatkan berbagai kegiatan ekonomi terhambat. Salah satunya dimana tanah di sepanjang ruas itu tidak bisa diagunkan ke bank.

“Proses peralihan hak jual beli dan pemindahan hak dari orang tua ke anak juga tidak bisa dilakukan. Padahal warga dan dunia usaha sudah berinvestasi triliunan di lahan tersebut,” sambungnya.

Diplomasi durian di Jalan Sudirman berlangsung usai Menteri ATR/Kepala BPN mengikuti kegiatan rapat di Balai Pauh Janggi, Gedung Daerah Pemerintah Provinsi Riau. Rapat di Gedung Daerah tersebut dihadiri langsung Guburnur Riau Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, pihak BPN se-Riau, dan jajaran Forkopimda Provinsi Riau lainnya.

Terkait jamuan makan malam, Andi Rachman menjelaskan dilakukannya karena dari komunikasi dengan kawan lamanya tersebut, memang perlu kolaborasi antara daerah dengan pusat. “Dengan beliau (Hadi Tjahjanto, red) sudah kenal lama. Kolaborasi dan bermitra sudah dilakoni sejak 2016 lalu. Saat itu, Hadi menjadi Sekretaris Militer Presiden dan saya Pelaksana Tugas Gubernur Riau,” ceritanya.

Menurutnya andil Hadi untuk Riau sudah tidak perlu diragukan lagi. Hadi sudah banyak berbuat banyak untuk Riau sejak beberapa tahun terakhir. Andi Rachman ingat, Hadi termasuk yang aktif mendorong penggunaan berbagai kekuatan elemen TNI dan Polri dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Kemudian saat menjadi Kepala Staf TNI AU, Hadi juga aktif mendorong untuk melakukan pemadaman api karhutla dengan memodifikasi cuaca guna memancing turunnya hujan. “Jadi, sekali lagi, kami warga Riau yakin Pak Hadi kembali memberi andil positif untuk Bumi Lancang Kuning, terutama penyelesaian lahan di sepanjang 180 km tadi. Saya yakin masalah ini selesai di tangan beliau,” harapnya.

Menurut informasi dari Anggota Komisi II DPR RI tersebut, persoalan lahan di sepanjang ruas jalan nasional dari Pekanbaru ke Dumai ini karena terkait status lahan yang menjadi aset Barang Milik Negara (BMN) Hulu Migas. Kondisi ini sudah terjadi sejak puluhan tahun.

Pada kesempatan diplomasi durian ini, Andi Rachman juga mengundang sejumlah warga yang rumah dan asetnya berada jalur 180 km di jalan nasional Pekanbaru-Dumai. Mereka difasilitasi untuk menyampaikan langsung kepada Menteri ATR BPN terkait berbagai masalah yang dihadapi.

Sebenarnya, setahun lalu, pada Februari 2022, Gubri Syamsuar juga duduk bersama membahas kelanjutan nasib aset tanah masyarakat yang ada di sepanjang jalan nasional Pekanbaru-Dumai. Karena memang kondisinya hingga kini tidak diakui oleh bank.

Gubernur Riau Syamsuar, saat itu menjelaskan masalah aset BMN Hulu Migas di sepanjang jalan nasional itu berkaitan dengan aset tanah masyarakat yang sudah mengantongi sertipikat dan surat keterangan ganti rugi.

Dari data BPN Provinsi Riau, dijelaskan Gubri Syamsuar, saat itu ada 2.200 lebih sertipikat hak milik dan hak guna bangunan yang telah dikeluarkan di poros jalan Pekanbaru-Dumai sepanjang 180 km tersebut. Menurutnya, permasalahan ini memang telah menjadi perhatian Kementerian Koordinator Perekonomian.

Dia mengatakan pemerintah pusat juga sudah menurunkan tim peninjauan ke lapangan dan melihat aset BMN tersebut. Dia berharap dengan upaya itu, pemerintah pusat mengetahui langsung bagaimana kondisi lapangan, di mana sudah banyak berdiri bangunan masyarakat dengan usia berpuluh tahun.

“Kita berharap pusat mendapatkan gambaran kondisi lapangan dan bisa memetakan tahapan penyelesaiannya,” kata Syamsuar ketika itu.

Usai melahap durian dan mendengarkan cerita Andi Rachman serta beberapa warga yang memiliki surat tanah di sekitar jalan nasional Pekanbaru-Dumai, Menteri ATR/Kepala BPN juga sempat memamerkan ke bawahannya. “Ada yang makan sebanyak ini nggak duriannya?,” tanya Hadi sambil membuang biji durian ke sepuluh.

Tampaknya mantan Panglima TNI tersebut memang gemar durian. Sebab, ia juga makan durian dilengkapi dengan lemang. Salah satu paduan kuliner nan nikmat khas Sumatera tentunya, khususnya Sumatera Bagian Tengah.

Perihal masalah tanah di sepanjang jalan nasional Pekanbaru-Dumai yang masuk dalam BMN, Hadi Tjahjanto mengatakan ia akan berusaha menyelesaikan masalah itu sesuai dengan aturan yang ada. “180 km itu sedang dikaji. Juga sudah diminta tim akademisi dan pihak-pihak untuk menilai persoalannya dan dicarikan solusinya,” kata Hadi di sela jamuan.(das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook