WAWANCARA DENGAN PENJABAT GUBERNUR RIAU, DJOHERMANSYAH DJOHAN

Siap Turun Gunung, Berharap Dukungan Masyarakat

Feature | Rabu, 20 November 2013 - 11:36 WIB

Laporan MAHYUDI, Jakarta mahyudi@riaupos.co

Presiden Susilo Bambang Yudoyono memutuskan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Djohermansyah Djohan sebagai Penjabat Gubernur Riau hingga terpilihnya gubernur dan wakil gubernur hasil Pilgubri 2013.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Apa yang akan dilakukannya pria yang akrab disapa Djo ini dalam masa jabatannya yang kemungkinan dalam hitungan bulan ini?

Djohermansyah diangkat melalui Keputusan Presiden Nomor: 132/P/2013 tertanggal 15 November 2013. Ia akan dilantik Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi Kamis (21/11) besok, bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan pasangan Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau, HM Rusli Zainal-HR Mambang Mit.

‘’Kepres (Pengangkatan Penjabat Gubernur, red) memang sudah turun, selanjutnya pelantikan oleh Mendagri yang akan dilaksanakan Kamis lusa di kantor Kemendagri Jakarta,’’ ujar Djohermansyah Djohan di Jakarta, Selasa (19/11). Bagi Djo, begitu sapaan akrabnya, menjabat sebagai Penjabat Gubri adalah sebuah amanah dan tanggungjawab yang mesti dijalankan sebaik-baiknya.

Pria kelahiran Padang, 21 Desember 1954 itu mengatakan, kalau dirinya adalah seorang pejabat pusat yang sebentar lagi akan turun gunung. Selama ini sebagai Dirjen Otda selalu memberikan pengarahan kepada kepala daerah, baik gubernur, bupati/wali kota yang berkaitan dengan pemerintahan.

‘’Sekarang malah saya yang turun gunung menjadi Penjabat Gubernur di Riau. Tapi buat saya tidak masalah. Saya harap aman-aman saja,’’ ungkap Djo yang merupakan lulusan terbaik Angkatan XII Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) 1984 yang akhirnya meraih penghargaan Sarjana Adhi Praja dari Menteri Dalam Negeri.

Djo belatar belakang pengajar, birokrat dan pakar otonomi daerah Indonesia. Sebelum diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Dirjen Otda, ia pernah mejadi Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik di era Jusuf Kalla.

Berbicara mengenai otonomi daerah dengan segala permasalahannya, bagi alumni pasca-sarjana University of Hawaii di Honolulu, Amerika Serikat itu bukanlah barang baru. ‘’Saya salah seorang anggota tim yang penyusun draf RUU Otonomi Daerah,’’ ungkap suami dari Yannidiarti itu.

Karir Djo di dunia pemerintahan berawal sebagai Kasi Perekonomian Desa Subdit PMD Pemko Padangpanjang, Subar. Sepuluh tahun berkiprah di Padangpanjang dan Bukittinggi, pada 1988, dipercaya menjadi Kabag Penerangan dan Pemberitaan, Biro Humas Pemprov Sumbar.

Pada 1992, pindah ke Jakarat sebagai Ketua Jurusan Politik di IIP. Sembari mengajar, Djo juga dipercaya menjadi Media Adviser KPU 2003-2004.

Sejak itu, tak terhitung lagi jabatan yang pernah diduduki doktor lulusan Universitas Padjadjaran jurusan Ilmu Administrasi Negara itu. Ia pernah mengikuti pelatihan Regional Planning Development di University of Masschusets, Amerika Serikat dan Public Policy analysis di Monash University, Melbourne, Australia.

Selain itu, bapak dua anak itu juga pemegang 3 tanda jasa yaitu, Satya Lencana Karya Satya 20 tahun (1999), Satya Lencana Karya Satya 30 tahun (2008) dan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI pada 1999. Ia juga dia juga meperoleh Sarjana Adhi Praja Nugraha dari Mendagri pada 1984.

Terhitung 21 November 2013 atau usai dilantik, Djo akan memulai menjalankan tugasnya sebangai penjabat yang akan melaksanakan tugas gubernur, di samping tugas-tugas Dirjen Otda yang telah di jalankannnya sejak 2010 lalu.

‘’Tugas besar Penjabat Gubri adalah menjaga/memfasilitasi Pilgubri putaran kedua 27 November mendatang agar berjalan dengan baik, di samping dan tugas-tugas lainnya berkaitan penyelenggaraan pemerintahan. Termasuk RAPBD 2014 yang sudah harus ketok palu dan itu menjadi tugas untuk diselesaikan ,’’ ungkapnya.

Menurut dia, pengangkatan dirinya sebagai Penjabat Gubri agar tidak terjadi kevakuman atau roda pemerintahan dan pelayanan masyarakat terhenti pasca jabatan Gubernur Rusli Zainal dan Wagubri HR Mambang Mit berakhir. ‘’Kira-kira saya menjabat sebagai Penjabat Gubernur Riau sampai Januari apabila Pilkada berjalan mulus,’’ ucapnya.

Setelah dilantik, sebut Djo, ia langsung bertolak ke Pekanbaru. ‘’Kamis (21/11, red) usai pelantikan, saya terbang ke Riau dan esoknya Jumat (22/11) akan langsung ke Inhil untuk melantik Bupati dan Wakil Bupati Inhil terpilih,’’ tuturnya.

Djo berharap dukungan dari seluruh masyarakat Riau.

‘’Saya tentunya berharap dukungan seluruh lapisan masyarakat Riau demi kelancaran pemerintahan di Riau,’’ harap Djohermansyah seraya mengatakan, dirinya akan menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, akuntabilitas dan partisipasi publik agar pelayanan masyarakat bisa cepat dan berjalan dengan baik.(fia)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook