Dalam perjalanan ke rumah Halimah, terlihat salah satu sasaran berupa pembangunan box culvert yang telah rampung dikerjakan. Tinggal pembersihan. Jalan yang dilintasi membelah areal perkebunan, tanaman sawit di kiri-kanan jalan. Melewati jalan yang masih buruk itu memiliki tantangannya sendiri, kendati sudah dibangun semenisasi maupun aspal namun tingkat kerusakan jalan cepat terjadi. Ini ditandai dengan mengelupas bahkan hilangnya permukaan aspal tinggal gundukan kerikil dan batu-batu.
Laju kerusakan diperkirakan angkutan berat berupa truk pengangkut TBS Sawit yang tak henti hilir mudik, maklum saja di daerah ini merupakanp penghasil sawit terbesar di Rohil.
Bagan Sinembah, Basira dan Balai Jaya merupakan daerah penghasil sawit terbesar di Rohil dan Rohil sendiri termasuk kabupaten yang memiliki areal kebun sawit terluas di Riau. Lettu Inf Sudarwanto tancap gas, melewati gundukan kerikil jalan, sesekali melintasi permukaan jalan yang berlendir, dia santai saja.
Terlihat debu beterbangan menerpa kami. Kepulan pasir turut terangkat tak henti, terutama dari setiap lintasan kendaraan. Baik sepeda motor, mobil, apalagi truk dengan tonase besar. Terlibat bagaimana sebuah truk berwarna hijau mengangkut panen TBS sawit melebihi batas atap di bagian belakang. "Tempat Bu Siti Halimah merupakan sasaran yang paling ujung, lokasinya pun jauh," kata Sudarwanto.
Ia menerangkan pada kegiatan TMMD kali ini, dari 100-an kepenghuluan (desa) yang ada di Rohil pilihan ke Bagan Sinembah Jaya disebabkan lokasi kepenghuluan ini yang cukup jauh dari pusat pemerintahan Rohil. Riau Pos merasakan sendiri bolak-balik dari Bagansiapiapi-lokasi sasaran di Bagan Sinembah Jaya, Basira mencapai waktu 10 jam.
Perjalanan itu setara dengan keberangkatan dari Bagansiapiapi ke Medan, Sumut. Pertimbangan lainnya, kepenghuluan tersebut belum mendapatkan kode wilayah desa, yang beimplikasi pada tak mengucurnya program Dana Desa (DD) yang bersumber dari APBN. Akibatnya pembangunan tak maksimal, namun tingkat kesejahteraan masyarakat cukup baik yang ditopang dari hasil perkebunan sawit dan pertanian.
Program Sasaran Fisik dan Nonfisik
Mengusung tema "TMMD Wujud Sinergi Membangun Negeri" berbagai kegiatan terkait dilaksanakan sejak 15 Juni hingga 14 Juli 2021. Komandan Kodim 0321/Rohil Letkol Arh Agung Rakhman Wahyudi SIP MIPol Selasa (15/6) menjabarkan TMMD ke-111 kodim 0321/Rohil memiliki dua sasaran yaitu sasaran fisik dan non fisik.
Untuk sasaran fisik dipusatkan Pekaitan dan Bagan Sinembah Raya berupa pengerasan jalan, pembangunan box culvert, semenisasi jalan, rehab RTH dan rehab musala serta tempat wudhu musala yang diperlukan masyarakat di daerah tersebut. Sedangkan sasaran nonfisik berupa penyuluhan tentang wasbang, bela negara, hukum dan bahaya narkoba, pelayanan kesehatan, KB kesehatan, Covid-19, pertanian, peternakan, perikanan, ekonomi kreatif, karhutla serta bakti sosial.
Selama ini terangnya program TMMD telah membantu tugas pemerintah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Melalui program TMMD secara berkesinambungan lanjutnya, diharapkan dapat mewujudkan ketahanan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman, yang muaranya akan berdaya guna bagi kepentingan pertahanan negara. "Dengan telah ditetapkannya sasaran fisik dan non fisik pada program TMMD ke-111 kodim 0313/Rohil hendaknya dapat memperoleh hasil yang optimal, sehingga dapat membantu tugas pemerintah dalam percepatan pembangunan di daerah," ungkapnya.