Adisa Diara Putri terbaring lemah di ruangan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Arifin Achmad. Kulit di tubuhnya melepuh seakan terkena luka bakar. Baru satu jam usai meminum obat yang diberi perawat di salah satu praktik bidan di Jalan Cipta Karya, Adisa Diara Putri (7) mengalami gatal-gatal hingga kulit melepuh, Kamis (6/2).
Laporan LUKMAN PRAYITNO, Tampan
Kondisi ini terus terjadi hingga Senin (17/2) malam. Murid kelas 1 SD tersebut terpaksa dirawat ke ruangan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Arifin Achmad.
Putri ketiga pasangan Hendra (39) dan Rodiah (37), warga Jalan Cipta Karya, Perumahan Villa Citra Kencana, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan ini diduga mengalami alergi obat. Sehingga bukannya mendapat kesembuhan, justru kondisinya kian parah hingga kulitnya melepuh di sekujur tubuhnya.
Dituturkan Hendra, saat disambangi Riau Pos, Selasa (18/2) hal tersebut bermula ketika Rara (sapaan anaknya) mengalami demam. Kemudian diperiksa oleh perawat yang ada di tempat praktik Bidan Efrina AMKeb.
Sesampai di rumah, Rara meminum obat sesuai anjuran. Namun satu jam berselang, sekujur tubuh Rara mengalami gatal-gatal dan menggelumbung di beberapa bagian seperti campak.
‘’Suhu badannya juga semakin tinggi sehingga saya mengompresnya. Namun bukannya semakin reda demamnya semakin tinggi dan kami langsung melarikannya ke RS Petala Bumi pada Jumat (7/2) pagi. Setelah dirawat di sana, dokter mengatakan anak saya mengalami alergi obat sehingga harus dirujuk ke RSUD Arifin Achmad, Sabtu (8/2),’’ ujar Hendra.
Sejak saat itu, Hendra tidak bisa tidur menjaga anaknya karena Rara juga tidak bisa tidur dan terus merintih kesakitan karena seluruh tubuhnya melepuh dan menghitam seperti usai tersiram air panas.
Selama perawatan anaknya, pria yang berprofesi sebagai supir ini mengaku tidak bisa bekerja lagi seperti biasanya.
‘’Jangankan bekerja, tidurpun selama menjaga anak di sini tidak bisa. Karena anak saya tidak bisa jauh dari saya, sebentar-sebentar ia memanggil saya untuk menemaninya,’’ ujar Hendra sedih.
Meski awalnya Hendra mengaku anaknya sebagi pasien umum, namun sejak Selasa (11/2) lalu Rara telah terdaftar sebagai pasien BPJS.
Sementara itu, saat disambangi Riau Pos untuk melakukan konfirmasi, para staf yang ada di tempat praktik mengaku pimpinannya, sedang berada di rumah. Namun berselang 15 menit kemudian, staf yang ada di tempat praktik tersebut kembali mengatakan yang bersangkutan sudah tidak ada di rumah.
Nomor handphone (HP) yang coba diminta Riau Pos, juga tidak diberikan. ‘’Maaf ya, nomor HP nya tidak bisa kami berikan karena harus ada izin dulu,’’ ujar salah seorang staf yang enggan menyebutkan namanya.***