MELIHAT DAERAH YANG DILANDA BANJIR DI RIAU (2)

Banjir Kepung Pelalawan, Warga Terisolir

Feature | Minggu, 18 November 2012 - 08:37 WIB

Banjir Kepung Pelalawan, Warga Terisolir
Inilah kondisi Desa Lubuk Kembang Bunga, Kabupaten Pelalawan. Kampung ini merupakan salah satu daerah yang paling parah terkena banjir di Kecamatan Ukui. Banjir telah terjadi sekitar dua minggu lalu atau tepatnya pada Senin (29/10) lalu. (Foto m amin/riau pos)

Meningginya intensitas curah hujan yang terus mengguyur Kabupaten Pelalawan sejak seminggu terakhir membuat beberapa kecamatan mulai direndam banjir.

Laporan M AMIN, Pangkalankerinci

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tak hanya melanda sejumlah rumah warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Pelalawan, banjir juga merendam badan jalan yang mengakibatkan putusnya sejumlah ruas jalan. Aktivitas warga yang melewati jalur itu pun terganggu dan menyebabkan masyarakat setempat terisolir.

Menurut Camat Pangkalankerinci Novri Wahyudi, akibat meluapnya bantaran Sungai Kampar, kini ada sekitar 269 kepala keluarga (KK) yang rumahnya masih terendam banjir di Kecamatan Pangkalankerinci. Jumlah KK itu tersebar di dua desa yakni Desa Rantau Baru dan Kuala Terusan serta Kelurahan Pangkalankerinci Kota. ‘’Untuk Desa Makmur dan Kelurahan Pangkalankerinci Barat, kini ketinggian air sudah menyusut dan berangsur normal,’’ Novri Wahyudi seraya mengatakan telah menerima bantuan sembako dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan. Untuk dua desa dan satu kelurahan itu sampai kini akses jalan menuju ke sana masih putus. Di Desa Rantau Baru, selain 175 KK terendam, hampir semua kebun warga kena banjir.

‘’Kerbau 30 ekor, sapi 20 ekor, kambing 16 ekor dan ayam kampung 200 ekor ikut hanyut,’’ ujarnya. Di Desa Kuala Terusan,  115 KK terendam banjir berikut kebun-kebunnya. Kerbau 70 ekor, sapi 10 ekor, kambing 15 ekor dan ayam kampung 500 ikut terendam sehingga kondisi ekonomi masyarakat hampir lumpuh. ‘’Di Kelurahan Pangkalankerinci Kota, tepatnya di RT 03/01 dan RT 02/01, 6 KK terendam dan 60 pekarangan rumah kini sudah mencapai ketinggian 0,5 meter,’’ ungkap Novri seraya mengatakan banjir di Desa Makmur dan Kelurahan Pangkalankerinci Barat kini telah menyusut.

Lurah Kerinci Kota, ILyas mengatakan, di kelurahannya tepatnya di Jalan Lingkar 40 terdapat 6 KK terendam banjir dengan ketinggian 30-40 Cm. ‘’Hingga saat ini banjir masih merendam rumah warga dan menggangu aktivitas masyarakat,’’ ujarnya.

Camat Pelalawan Kiky Syamputra mengatakan, sejumlah transportasi darat terganggu. Badan jalan terendam banjir dengan ketinggian 30-40 Cm. Namun, banjir yang melanda daerahnya itu tak sampai merendam rumah warga. Hanya beberapa rumah yang berada di sekitar sungai yang halamannya ikut terendam banjir. ‘’Banjir dengan ketinggian 30-40 Cm telah merendam akses jalan Pelalawan-Pangkalankerinci,’’ katanya.

Camat Langgam, Faisal SSTP mengatakan, 1 KK di dekat Balai Anjungan Tepian Ranah Tanjung Bunga di Kecamatan Langgam terendam. ‘’Karena tak jauh dari bibir Sungai Kampar yang terendam,’’ terang Faisal.

Dijelaskannya, akses jalan darat dari Pangkalankerinci menuju Kecamatan Langgam melewati jembatan di Kecamatan Langgam terputus akibat terendam banjir. ‘’Sedikitnya ada lima titik akses jalan tersebut yang direndam air,’’ katanya. Hingga kini rata-rata ketinggian air pada lima titik tersebut mencapai 1,5 meter lebih. Bahkan pada titik banjir itu, terendam badan jalan antara 20-30 meter. Akibatnya, jalan tak bisa sama sekali dilewati kendaraan.

Tingginya curah hujan beberapa hari belakangan menyebabkan banjir juga terjadi di Kecamatan Langgam. Namun aktivitas warga masih belum terganggu. ‘’Kalau air masih meninggi, dalam waktu dekat kita akan ungsikan warga ke tempat yang lebih tinggi,’’  ungkap Ketua Tagana Kabupaten Pelalawan Ardianto usai meninjau lokasi tersebut.

Camat Ukui, Edwardo mengatakan, banjir telah merendam dua desa di daerahnya yakni Desa Air Hitam dan Desa Lubuk Kembang Bunga. Banjir terparah berada di Desa Lubuk Kembang Bunga yang telah terjadi sekitar dua minggu lalu atau tepatnya pada Senin (29/10) lalu.

‘’Banjir di sekitar Desa Lubuk Kembang Bunga ini memang masih turun naik. Dua minggu lalu, Desa Lubuk Kembang Bunga terendam banjir karena ketinggian air mencapai 3 meter lebih, sehingga 76 rumah warga ikut terendam. Sekarang kondisi banjir memang sudah agak surut, namun kedalamnya masih mencapai sekitar 1 meter lebih. Akibatnya, desa ini belum bisa dicapai dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Jika hujan masih terus turun dengan intensitas tinggi, dapat dipastikan banjir susulan akan terjadi kembali,’’ ujarnya.

Sementara itu, hujan lebat yang terus mengguyur Kerumutan tepatnya di Desa Tanjung Kuyo dan Pangkalantampoi menyebabkan meningginya debit air sungai di daerah tersebut. Akibatnya arus transportasi terputus karena badan jalan terendam air dengan ketinggian mencapai 1 meter lebih. ‘’Banjir yang menggenangi badan jalan ini memang terjadi setiap tahunnya. Walau ketinggian air tidak begitu dalam, halaman pemukiman warga tetap terendam banjir dan juga menggangu aktivitas. Untuk itu, kita minta pemerintah dapat melakukan penimbunan di jalan dataran yang rendah baik di bagian kiri dan kanan jalan dengan membuat turap. Jika tidak, bahaya banjir akan terus menerus menghantui masyarakat Kabupaten Pelalawan,’’ ujar Ketua Kerapatan Pemuda Petalangan, Syaharudin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Raja Alkap SH MH didampingi Kasi Kedaruratan Sumarno SP mengatakan, pihaknya telah meninjau sejumlah daerah yang terkena banjir. Namun, saat ini pihaknya secara resmi belum dapat laporan tertulis dari pihak kecamatan yang dilanda banjir. ‘’Kita secara resmi baru dapat laporan tertulis dari dua kecamatan yakni Ukui dan Pangkalankerinci. Sehingga kita belum dapat memberi bantuan dari dana tanggap darurat Kabupaten Pelalawan maupun provinsi,’’ ujarnya.(nhk)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook