Laporan SOLEH SYAHPUTRA, Pekanbaru soleh-syahputra@riaupos.co
Waktu masih menunjukkan pukul 06.00 WIB, Jumat (17/1). Sebagian orang terlihat sibuk dengan seragam rapinya lalu-lalang di jalan-jalan Kota Pekanbaru menuju tempat kerja masing-masing.
Begitu juga dengan Tumin Budiono (58), namun seragam yang dikenakannya jauh dari kesan rapi. Balutan celana panjang hitam usang, baju kemeja, topi, sepatu booth serta sepeda tua cukup mengantarkannya ke tempat kerja.
Bukan gedung bertingkat dan ber AC yang menjadi tujuan laki-laki yang akrab disapa Budiono tersebut. Melainkan sepetak ladang di tanami sayur-mayur di ujung Jalan Tambusai lah tujuannya pagi itu.
Ya, Budiono memang seorang petani. Namun disela-sela kesibukannya sebagai petani, ia menyempatkan diri untuk ‘’mengabdi’’ memunguti paku-paku yang diduga sengaja ditebar orang tidak bertanggungjawab demi keuntungan semata.
Keterbatasan peralatan yang dimiliki serta lanjutnya usia tidak menghalangi niat baik kakek bercucu tiga untuk melakukan pekerjaan mulia ini.
Dengan didasari rasa iba melihat warga yang mendorong kendaraan karena ban sepeda motornya bocor lah yang menjadi penyemangatnya.
‘’Setiap mau berangkat ke ladang lewat Jalan Tuanku Tambusai ujung, saya lihat banyak orang mendorong motor karena bannya bocor terkena paku. Karena itu, setiap pagi sebelum berangkat keladang saya selalu memunguti paku yang tersebesar di pinggir jalan,’’ ujar pria asli Jawa Timur yang telah tinggal di Jalan Ikhlas, Pekanbaru selama 40 tahun tersebut.
Awalnya, Budiono memunguti paku hanya dengan tangan. Namun karena paku sebagian ada yang berkarat dan terletak di aspal. Tangannya sempat sakit dan terluka, hingga akhirnya ia putuskan membongkar speaker di rumahnya, kemudian mengambil magnet untuk menyapu ranjau paku.
Setiap paginya, sekitar satu kilometer jalan disusuri Budiono baik dengan sepeda atau berjalan kaki. Diakuinya, sejak sebulan terakhir ia lakukan kegiatan tersebut.
Sudah sekitar lima kilogram paku didapatnya, selain paku-paku yang sudah berkarat ia juga sering menemukan paku baru.
‘’Walaupun paginya sudah saya ambil, besoknya saya sering menemukan paku baru juga ditempat yang sama. Saya duga ada orang yang sengaja menebar paku dimalam harinya,’’ tutur Budiono.
Paku-paku yang telah terkumpul, tidak disia-siakan Budiono begitu saja. Selain dibagikan kepada tetanggya, paku tersebut juga digunakannya untuk membangun warung miliknya.
Beberapa pujian dari warga yang melintas ketika ia menyapu ranjau juga kerap dirasakannya, tidak ketinggalan pihak keluarga selalu memberi semangat.
‘’Kalau keluarga bilangnya ya udah gak papa, hitung-hitung cari pahala. Kan bagus bisa bantu orang,’’ tutur Budiono dengan logat jawanya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Hariyanto melalui Kasat Sabhara Kompol Bob Martin menyambut baik relawan yang mau membantu pihak kepolisian dan masyarakat tentunya.
Selama ini memang pihak Polresta Pekanbaru juga melakukan kegiatan penyapuan ranjau paku dengan kendaraan khusus yang telah dimodifikasi.
‘’Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan pak Budiono karena membantu tugas Polisi. Agar lebih efektif, kami juga berencana memberikan peralatan kepadanya mulai dari rompi, sepatu, sarung tangan serta magnet,’’ jelas Kasat Sabhara.
Lebih lanjut dikatakannya, pihak Polresta Pekanbaru juga berencana memberikan penghargaan kepada Budiono sebagai ucapan terimakasih.
‘’Saya harapkan dengan penghargaan tersebut akan muncul Budiono-Budiono lain yang dapat mengabdi kepada masyarkat dan membantu pihak kepolisian,’’ tutupnya.***