DARI KUNJUNGAN MENTERI BUMN DAHLAN ISKAN KE KAMPAR (2-HABIS)

Kagumi Petani Sukses, Sarankan Jangan Beli Mobil

Feature | Kamis, 17 Oktober 2013 - 11:01 WIB

 Kagumi Petani Sukses, Sarankan Jangan Beli Mobil
Menteri BUMN Dahlan Iskan, Bupati Kampar Jefry Noer, Wali Kota Pekanbaru Firdaus foto bersama dengan para peserta pelatihan menjahit, Ahad (13/10/2013). Foto: teguh prihatna/riau pos

Pertemuan dengan para petani di Kubang Jaya, Ahad (13/10) membuat Menteri BUMN Dahlan Iskan terkesan terhadap cerita kesuksesan seorang petani cabai. Ia pun sempat berpesan agar petani yang sukses tidak buru-buru membeli mobil. Mengapa?

Laporan SYAHRUL MUKHLIS, Kampar

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Adalah Muslim (33) yang diberi kesempatan tampil di hadapan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan para tamu undangan lainnya dalam pertemuan siang itu.

Ia menceritakan keberhasilannya dalam bertani setelah mendapatkan penyuluhan dari Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya, Kabupaten Kampar.

Warga Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu  tersebut mengaku berasal dari Sumatera Utara dan sudah sepuluh tahun menjadi warga Kampar.

Muslim mengaku memiliki tiga anak dan hanya berpenghasilan Rp1,5 juta setiap bulannya dan termasuk masyarakat miskin di Kabupaten Kampar. Namun sejak Desember 2012 lalu dibina di P4S, Muslim mendapat pencerahan.

Muslim membentuk kelompok tani cabai dengan lima orang rekan sedesanya. Dengan bantuan bupati, setiap orang mendapatkan dana bantuan Rp30 juta. Mereka mendapatkan pinjaman Rp180 juta.

Muslim membuka lahan kebun cabai seluas tiga hektare. Dalam tiga hektare tersebut, Muslim dam rekannya bisa menanam 32 ribu batang cabai. Biaya yang mereka keluarkan untuk satu batang pohon cabai sebanyak Rp6.000 sampai panen. Total biaya produksi mencapai Rp192 juta.

Akhirnya saat panen, Muslim dan rekannya menghasilkan 48 ton cabai. Setiap batang pohon cabai menghasil 1,5 kilogram cabai merah. Saat itu harga cabai Rp30 ribu per kilogram.

‘’Alhamdulillah panen kami berhasil. Kami berhasil menjual hasil panen Rp1,4 miliar. Impian beli mobilpun tercapai,’’ kata Muslim.

Cerita kesuksesan Muslim tersebut terlihat sangat menarik perhatian Dahlan. Di balik kacamatanya, Dahlan terlihat mengamati gerak-gerik Muslim di atas podium yang bercerita tentang keberhasilannya di hadapan ribuan petani.

Ketika Muslim akan melanjutkan ceritanya, Dahlan sempat bertanya, Bagaimana Muslim mengembalikan uang pinjaman sebagai modal awal Muslim membuka kebun.

‘’Alhamdulillah Pak, pinjaman yang harus dikembalikan satu tahun bisa kami lunasi dalam enam bulan.’’ kata Muslim.

Muslim pun melanjutkan ceritanya. ‘’Saya selalu tahajud kalau malam. Saya ingin berhasil dan saya ingin membeli mobil. Sampai-sampai foto mobil dari sebuah majalah saya pajang di ruang salat saya. Berkat kerja keras, saja bisa membeli mobil juga,’’ kata Muslim.

Usai Muslim menceritakan keberhasilannya, Dahlan mengatakan bahwa seharusnya Muslim tidak membeli mobil lebih dahulu. ‘’Saya tidak setuju kalau Pak Muslim membeli mobil dulu. Tapi jika itu yang membuat Pak Muslim bekerja lebih giat dan ulet maka itu dapat diterima,’’ kata Dahlan.

Dahlan mengatakan tidak perlu bergaya dulu dengan membeli mobil karena jika sudah sukses nantinya, maka mobil dengan mudah akan bisa dibeli.

‘’Harusnya teruskan untuk berjuang dan membuka lahan lebih luas lagi, tapi sekali lagi jika dengan memiliki mobil akan menambah giat bekerja, maka itu bisa diterima,’’ kata Dahlan.

Saat ini Muslim mengaku mengembangkan pola tanam seluas enam hektare dengan volume tanam 54 ribu batang. ‘’Sekarang sedang berbunga dan awal Desember akan panen,’’ kata Muslim.

Kagumi Kolam Arwana   

Usai acara pertemuannya dengan ribuan petani dan memberikan gambaran tentang pertanian yang lebih maju untuk masyarakat Kampar tersebut Dahlan dan Bupati Kampar Jefry Noer meninggalkan tenda pertemuan.

Dahlan melihat kolam ikan arwana yang juga berada di sekitar lokasi pertemuannya dengan petani tersebut. Dahlan sempat heran melihat ribuan ekor ikan arwana hidup di dalam kolam air berwarna coklat. Dahlan kemudian memberikan makan ikan-ikan arwana tersebut.

Jefry mengatakan kepada Dahlan bahwa kolam ikan arwana miliknya tersebut tidak sulit dan mahal seperti yang diceritakan dan dibayangkan orang. ‘’Kata orang sulit untuk budidaya ikan arwana, ini buktinya, hanya dengan kolam saja, ikan arwananya semua hidup dan sehat,’’ kata Jefry.

Terlihat ribuan ikan arwana warna perak bergerak dan berebut makanan yang ditaburkan oleh Dahlan Iskan.

Sementara di kolam lainnya juga ada ikan arwana berwarna emas yang dipisah dari ikan arwana warna emas. ‘’Kami memang memisahkannya karena jenisnya berbeda dan harganya juga berbeda,’’ kata Jefry Noer.

Dahlan terlihat tertarik melihat kolam ikan arwana tersebut dan mengambil beberapa genggam makanan dari ember dan menaburkan makanan tersebut kedalam kolam.

Dahlan kemudian menikmati makan siang di sebuah pondok di antara kolam-kolam ikan arwana di Kubang Jaya milik Jefry Noer tersebut.

Usai makan siang, Dahlan kembali berjalan berkeliling di lokasi budidaya ikan arwana tersebut. Dahlan melihat-lihat kolam pembibitan ikan arwana milik Jefry Noer mulai dari kolam indukan untuk menghasilkan anak-anak ikan arwana.

Dahlan berulang kali berdecak kagum melihat kolam yang sederhana namun menghasilkan ikan arwana yang sehat dan lincah. ‘’Ikannya sehat-sehat dan lincah,’’ kata Dahlan.

Dahlan juga berkeliling melihat kegiatan ibu-ibu yang yang sedang mendapatan pelatihan menjahit. ‘’Ibu-ibu di sini tidak hanya diajarkan menjahit tapi mereka mendapatkan pelatihan bagaimana membuat kancing baju, dan sekaligus memproduksi pakaian, seperti garmen,’’ kata Dahlan.

Saat berada di lokasi pelatihan menjahit, Jefry menyebutkan bahwa peserta pelatihan adalah kaum ibu-ibu yang berasal dari desa-desa yang ada di Kampar.

‘’Mereka kita latih untuk mendaptkan keterampilan sehingga kelak dapat membantu ekonomi keluarga mereka dan men-zero-kan kemiskinan’’ ucap Jefry.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook