BERKUNJUNG KE MUTIARA TIMUR INDONESIA

Tak Berkedip karena Pesona Teluk Ambon

Feature | Minggu, 17 Juni 2012 - 08:42 WIB

Tak Berkedip karena Pesona Teluk Ambon
Indahnya Teluk Ambon dengan Kota Ambon di sepanjang bibir pantai dan kapal-kapal yang berlabuh. (Foto: Erwan sani/riau pos)

Ambon Ibukota Provinsi Maluku merupakan salah satu kota di Indonesia yang terletak di bibir pantai. Keelokan dan keindahannya sudah terkenal sejak dahulu. Kota yang dibangun menghadap Teluk Ambon ini tampak eksotis kala senja tiba.

Laporan ERWAN SANI, Ambon

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

LUAR biasa,  itulah ucapan spontan saat menikmati pesona Pulau Ambon. Kita dibuat kagum oleh berbagai keindahan pesisir pantai, pegunungan, serta laut birunya. Juga berjumpa keramahan spontan warga yang jauh dari kesan basa-basi.

Jelang pesawat yang  kami tumpangi mendarat sekitar pukul 08.00 WIT, pesona Teluk Ambon sudah terlihat. Sebut saja Pantai Liang, yang pernah dapat julukan terindah di Indonesia. Masih ada lagi yang lain yang sering disebut di brosur wisata Ambon, yaitu Pantai Natsepa.

Biru dan jernihnya air Teluk Ambon benar-benar mewajibkan mata penumpang pesawat tak berkedip. ‘’Wah biru airnya. Mantap teluknya ya,’’ ucap penumpang yang duduk di samping saya sesaat sebelum mendarat di pinggir bukit Pulau Ambon.

Teluk Ambon yang berbentuk huruf U tersebut memperlihatkan kota-kota di Pulau Ambon yang ada di pinggirnya.  Sesaat setelah mendarat di Bandar Udara Pattimura, Riau Pos bersama beberapa rombongan MTQ Nasional terus meluncur ke tempat sarapan yang sudah dipesan kafilah Riau.

Setibanya di pinggir tebing, rumah makan khas Ambon dengan ikan bakar tongkolnya benar-benar membangkit selera. Di pinggir jendela terlihat luasnya Teluk Ambon dengan lalu-lalang kapal dan perahu nelayannya.

Kerusuhan yang pernah terjadi di wilayah itu kini jadi pelajaran untuk menatap masa depan. Warga Ambon sadar, kerusuhan adalah sia-sia. Tak hanya warga setempat yang takut, turis, wisatawan pun akan pikir panjang datang ke kota yang mendapat julukan mutiara timur ini.

Sekarang, situasi aman serta keramahtamahan ibarat magnet yang menarik minat pendatang. Seakan ingin mengatakan inilah untaian mutiara indah. Dan memang betul, masih banyak keindahan alam yang masih alami di sana. Ambon Manise memang teramat sayang untuk dilewatkan.

Walau sempat terkoyak oleh kerusuhan 13 tahun silam, kini Kota Ambon terus menggeliat untuk mengembalikan keelokan dan keindahannya. Pemerintah Kota Ambon dan Pemerintah Provinsi Maluku melalui dinas terkait kini terus berbenah dengan menyiapkan infrastruktur pendukung. Salah satu programnya adalah JUMPA BERLIAN (Jumat Pagi Bersih Lingkungan) yang dijalankan Pemko Ambon.

‘’Pelaksanaan MTQ Nasional di Ambon merupakan perpaduan umat beragama di Ambon. Ini tangkal mengembalikan Ambon Manise di mata nasional dan Internasional,’’  ucap Wakil Gubernur Provinsi Maluku,  Ir Said Assagaf  pada Riau Pos.

Ambon adalah kota multikultural dan rumah bagi berbagai etnis termasuk suku Alifuru asli, Jawa,  Sumatera, Minahasa, Buton dan Arab yang datang pada abad 9. Juga Eropa dan Cina yang datang pada abad ke-7 untuk perdagangan rempah-rempah.

Maluku aman dan Kota Ambon aman kini sudah jadi kesungguhan bersama dan tak terbantahkan. Seperti disampaikan Nikson warga Jalan Mutiara Kota Ambon, bahwa pertikaian pada 1999 jadi catatan kelam bagi warga Ambon.

‘’Warga Ambon sadar tak ada untung ruginya. Bak kata warga Ambon, yang menang tak dapat piala yang kalah bertambah parah,’’ ucap Nikson.

Bukti puncak warga Ambon bersatu yaitu ditegakkannya gong perdamaian dunia di lapangan Merdeka Kota Ambon. Bahkan sekarang lokasi gong perdamaian dunia menjadi pusat perhatian warga dan menjadi tempat wisata.

‘’Jadi warga Ambon sekarang terus berbenah dan menjadikan Kota Ambon indah dan kembali berjaya,’’ jelas Nikson yang menjadi pengusaha ternama di Jakarta dan pulang ke Ambon menyaksikan MTQ Nasional ke XXIV.

Rahman, guide selama Riau Pos di Kota Ambon menjelaskan, menikmati keindahan Pulau Maluku, tak perlu bingung dari mana memulainya. Sekali menginjakkan kaki di Ambon Manise, keindahan sudah tersaji lengkap memanjakan mata. Pulau ini terkenal dengan teluk yang tenang dan berair jernih.

Ditambah lagi barisan perbukitan yang membuat alam tampak berharmoni. Keindahan Teluk Ambon sulit terbantahkan. Dikelilingi wilayah perbukitan yang indah, dengan birunya laut yang ditumbuhi lamun, karang dan tumbuhan mangrove serta pengaruh laut Banda.

Oleh ilmuwan Belanda, kata Rahman, keindahan Teluk Ambon dilukiskan dengan surga gambaran ideal tentang keindahan. Makanya, pantas sekali jika pantai ini jadi salah satu destinasi wisata kelas dunia.

Satu hal yang wajib dilakukan selama di sana adalah melihat keindahan Teluk Ambon baik siang terlebih lagi malam hari.

Pada malam hari lampu-lampu kapal yang dijadikan hotel selama MTQ Nasional berlangsung tampak berlabuh dengan kokohnya di tengah Teluk Ambon dan tak jauh dari Pantai Losari.

‘’Di Makassar ada Pantai Losari dan di Ambon ini ada juga. Terutama melihat matahari terbenam pada sore hari,’’ jelas Rahman.

Menurutnya, beberapa tempat yang wajib dikunjungi adalah monumen Pattimura, Lapangan Merdeka, Monumen Christina Martha Tiahahu, Karang Panjang, Pantai Natsepa, Pintu Kota Pantai Galala-Poka, Batu Merah, Teluk Ambon dan  Museum Siwalima di Batu Capeu.

Meriah di Malam Hari

Hujan yang mendera Kota Ambon, sejak Rabu- Ahad  awal Juni lalu membuat Kota Ambon yang didatangi lebih dari 6.000 orang dari berbagai provinsi bertambah padat. Angkutan kota dan pribadi dan hiruk pikuk bunyi sirene menambah riuhnya Kota Ambon mulai dari siang hingga sore hari.

Setelah langit mulai gelap, saya tak segera beranjak dari muka pintu kamar penginapan Mutiara di Jalan Mutiara Kampung Merdeka. Warna warni lampu-lampu Kota Ambon dari atas bukit terlihat sangat indah. Terutama kantor DPRD Provinsi Maluku di atas bukit.

Selain indahnya perkantoran, hamparan lampu menyala dari kaki bukit hingga ke puncak jadi pemandangan indah pada malam pertama di Kota Ambon. ‘’Itu Kantor DPRD,’’ kata Nikson pemilik penginapan pada Riau Pos.

Menikmati Ambon di waktu senja dan malam memberi keunikan tersendiri. Margono, rekan saya  dari Riau Televisi (Rtv) tak mau melewatkan keindahan malam dengan merekamnya di kamera yang dibawanya. Teluk Ambon, memang sukses membuat mata kami hampir tak berkedip ketika menikmati keindahannya.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook