LVIV COFFEE MANUFACTURE, PABRIK KOPI PALING TERKENAL DI LVIV, UKRAINA

Punya 30 Macam Rasa, Ditambang dari Perut Bumi

Feature | Minggu, 17 Juni 2012 - 07:33 WIB

Punya 30 Macam Rasa, Ditambang dari Perut Bumi
Pabrik Kopi Lviv menyediakan merchandise di toko bawah tanah. (Foto: Agung Putu Iskandar/JPNN)

Lviv sudah seperti ibu kota kopi Ukraina. Kota cantik di ujung barat negeri pecahan Uni Soviet itu menyediakan kopi dengan rasa yang sangat khas. Bahkan, Pabrik Kopi Lviv mengklaim kopi mereka tidak dipetik dari tanaman kopi.

Laporan JPNN, Lviv

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

PABRIK Kopi atau Lviv Coffee Manufacture memang punya rasa yang khas. Bahkan, coffee house yang terletak di salah satu sudut kota tua Lviv itu memiliki 30 macam rasa kopi. Tingkatan rasanya mulai pahit, manis, bahkan kecut seperti rasa jeruk. Mereka mengklaim, rasa yang mereka hasilkan tak ada bandingannya di muka bumi.

‘’Karena rasanya yang khas, banyak yang menganggap kopi kami ini tak diambil dari biji tanaman kopi. Tapi, ditambang dari perut bumi. Legendanya begitu,’’ kata Andre Motivilova yang menemani JPNN berkeliling kafe unik tersebut.

Pabrik Kopi Lviv terletak di Jalan Rynok Square 10. Bangunannya tepat berada di pojok jalan berhadapan dengan Pholscha Rynok, gedung tua berusia ratusan tahun yang jadi landmark utama kawasan kota tua Lviv. Jika dilihat dari luar, bangunannya terlihat mungil. Kesannya seperti toko biasa yang kebetulan menempati gedung tua.

Begitu memasuki toko, di sisi kanan dan kiri terdapat dua alat pembuatan kopi yang sedang bekerja. Di sisi kiri terlihat roda-roda menggerakkan kantong-kantong kopi menuju tempat penampungan sementara. Sedang di sisi kanan, sebuah roaster besar mengilap sedang memproses biji-biji kopi pilihan.

‘’Ini kapasitasnya bisa sampai 15 Kg biji kopi. Biji-biji itu akan dipanaskan hingga 200 derajat Celsius untuk kemudian dilebur dan dijadikan kopi,’’ kata Motivilova.

Dari situ, kopi akan diproses lagi untuk menghasilkan tingkatan rasa yang beragam. Bahkan, mereka memiliki 30 jenis rasa kopi yang berbeda. Ada yang kecut, asam dan pahit. Setiap kopi memiliki segmen dan kegunaannya sendiri-sendiri. ‘’Campurannya dari mana saja, itu yang susah untuk dijelaskan. Ramuannya tradisional,’’ kata Motivilova lantas tersenyum.

Pabrik Kopi Lviv tak semata kedai kopi. Selain menyediakan biji kopi untuk dibawa pulang dan untuk diseruput di tempat, mereka menyediakan tur gratis ke ‘perut bumi’. Tujuannya, mengetahui asal kopi Lviv yang diyakini merupakan hasil tambang.

‘’Itu memang cuma gurauan dari warga setempat. Tapi, itu sudah jadi slogan tak resmi kami. Akhirnya, kami buat tur ke bawah tanah tempat penambangan kopi dilakukan. Biar semakin yakin bahwa kopi-kopi ini hasil tambang,’’ terangnya lantas tersenyum.

Tur bawah tanah dilakukan di sisi belakang gedung. Di situ terdapat lubang seluas dua badan manusia untuk menuju ‘bunker’ di bawah gedung. Begitu sampai di dasar bunker, seorang petugas akan menyodorkan helm yang sudah dilengkapi lampu di kepala. Peralatannya dibuat tampak kuno dengan kabel tebal, helm agak kumuh, dan baterai yang berat dan besar.

Peserta tur lantas berkeliling terowongan-terowongan kecil yang lebarnya seukuran tubuh manusia. Kondisinya gelap dan lembab. Di kanan kiri terlihat onderdil alat-alat berat bergerak seolah-oleh mengaduk-aduk perut bumi untuk berburu biji kopi. Perjalanan mengelilingi terowongan 10 meter itu memakan waktu setengah jam. ‘’Bagaimana, sudah percaya kan bahwa biji kopi kami bukan dari tanaman,’’ kata Motivilova lantas terkekeh.  

 

Awalnya, Beli dari Wina

Siapakah peletak dasar-dasar kopi modern Ukraina? Dia adalah Yuri Kultschyzky, warga Austria yang datang ke Lviv pada 1683 dan memperkenalkan cita rasa kopi kepada masyarkaat setempat. Kultschyzky membeli kopi dari Wina, Austria, kemudian meracik ramuannya sendiri.

Sejak saat itu, banyak kafe dan tempat-tempat ngopi berdiri di Lviv. Minuman dari biji-bijian tersebut menjadi sangat populer bagi masyarakat dari berbagai kelas sosial. Dalam waktu singkat, kota klub Carpathian FC itu menjadi pusat perkembangan kopi di Ukraina. Bahkan, banyak yang menyebut Lviv adalah ibu kota kopi negeri penghasil batubara itu.

Pada tanggal-tanggal tertentu, para pemilik kafe mengadakan festival kopi. Mereka akan memamerkan kopi unggulan produk mereka. Warga dan para turis boleh menikmati kopi sepuasnya secara gratis. Mereka menjamin kopi yang dihasilkan satu kedai dan kedai lainnya berbeda.

‘’Kafe-kafe di Lviv tak hanya sebagai tempat minum kopi. Kalau kamu nongkrong di kafe di Lviv, kamu akan dengar banyak gosip dari semua penjuru kota. Anak-anak muda berkumpul di kedai kopi untuk memikirkan hal-hal kreatif,’’ terang Motivilova.

Kopi, lanjut Motivilova, memang hanya minuman biasa. Tapi, jika menyeruputnya di Lviv, pada salah satu kafe di gedung tua, rasanya minum kopi jadi sebuah ritus yang sakral. Seolah-olah minum kopi adalah tradisi agung yang turun temurun diwariskan sejak ratusan tahun silam. Banyak puisi, lagu-lagu dan legenda-legenda di Lviv yang ditujukan untuk kopi. ‘’Di Lviv, rasa yang muncul saat minum kopi terasa mistis dan magis,’’ ungkap Motivilova.(aga/c14/diq/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook