CATATAN H JEFRY NOER BUPATI KAMPAR

Siang dan Malam Bersama Dahlan Iskan di Kampar

Feature | Senin, 16 Juli 2012 - 08:25 WIB

Siang dan Malam Bersama Dahlan Iskan di Kampar
Bupati Kampar H Jefry Noer menerima Menteri BUMN Dahlan Iskan saat berkunjung di Pesantren Sayahrud-diniyah Kampar, Sabtu (14/7/2012). (Foto: HUMAS UNTUK RIAU POS)

Sosok Menteri BUMN Dahlan Iskan yang sangat semangat dan spontanitas, telah memberikan kesan yang sangat mendalam.

Bukan hanya bagi saya, seorang Bupati, namun juga bagi warga Kampar dan juga ratusan santri yang mondok di Pesantren Syahruddiniyah di Kelurahan Sungai Pagar, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Soal rencana kedatangan Pak Dahlan Iskan ke Riau, pertama saya ketahui dari CEO Riau Pos Group H Makmur Kasim SE Ak MM dan General Manager Riau Pos H Zulmansyah Sekedang. Saat tahu akan datang dan berkunjung ke Kampar, saya langsung menyatakan siap untuk mendampingi

beliau, salah seorang tokoh bersahaja dan sederhana di Indonesia yang memang Saya kagumi.

Pada Jumat (13/7) siang, saat Pak Dahlan datang, protokoler sudah kelabakan dengan spontanitas beliau itu. Awalnya Pak Dahlan dijadwalkan akan langsung menghadiri acara Rakernas SPS di Hotel Pangeran Pekanbaru, karena beliau juga Ketua Umum SPS Pusat, namun mendadak dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pak Dahlan langsung menuju Kampar untuk melaksanakan Salat Jumat di Masjid Jawi-Jawi, sebuah masjid di kampung.

Saya pun langsung menunggu di halaman Masjid Jawi-Jawi mendengar informasi itu. Namun beliau tak juga sampai dan rupanya setelah saya cek, terjadi lagi perubahan rencana.

Rupanya, Pak Dahlan berhenti dulu di rumah makan, di Danau, makanya Saya pun langsung menuju ke rumah makan di Danau itu dan akhirnya kami pun makan bersama di sana.

Saat makan, saya sempat bercerita soal ‘’Zero Kemiskinan’’ di Kampar. Sebuah program pengentasan pengangguran dan pengentasan kemiskinan di Kampar yang tengah saya galakkan. Beliau memperhatikan dengan cermat dan sungguh-sungguh pemaparan saya.

‘’Wah, itu program yang bagus. Bagus, tapi sangat berat,’’ kata Pak Dahlan kepada saya.

‘’Insya Allah, saya sungguh-sungguh mengerjakan Zero Kemiskinan ini. Mudah-mudahan Allah meridhoi,’’ jawab saya.

‘’Kalau begitu, lanjutkan!’’ kata beliau memberikan dukungan.

Kami makan bersama dan bercerita itu, seperti sahabat lama saja layaknya karena sangat akrab.

Usai makan, kami melaksanakan Salat Jumat bersama-sama. Tentu saja banyak warga tempatan terkaget-kaget dengan kedatangan Menteri BUMN di Kampar yang tanpa protokoler dan tanpa pemberitahuan apa-apa sebelumnya.

Selanjutnya, usai Salat Jumat, Pak Dahlan kembali lagi menuju ke Pekanbaru dengan kendaraan saya.

Saat dalam mobil, saya menceritakan kepada beliau bahwa para protokoler Pemkab Kampar dengan rasa takut dan was-was melaporkan kepada saya bahwa jadwal Pak Dahlan berubah-ubah, ada plan (planing, rencana)  A, plan B dan seterus. Tetapi semua plan itu batal karena Pak Dahlan ada plan sendiri dalam dirinya.

Saya langsung jawab ke protokol itu, ‘’Bukan Pak Dahlan namanya, kalau tak ada perubahan!’’

Mendengar ini, Pak Dahlan langsung tertawa keras. Dari hal ini saya ketahui bahwa sosok Dahlan Iskan memang sangat spontan, dinamis dan selalu bersemangat.

Bersama Santri

Saat bermalam di Kampar, Pak Dahlan menyempatkan dirinya i’tikaf di Masjid Al Hidayah bersama ratusan santri di Pesantren Syahruddiniyah, Sungai Pagar.

Saya kaget, ada menteri yang lebih memilih tidur bersama santri daripada bermalam di hotel bintang lima yang penuh dengan kemewahan. Tentu, saya juga kagum disamping kaget tadi.

Ada menteri yang menginap dan tidur di pesantren, jelas merupakan peristiwa sangat langka yang dirasakan oleh santri di Kampar.

Malam itu, banyak hikmah yang didapat para santri Syahruddiniyah dari motivasi yang diberikan Pak Dahlan, terutama penularan semangat dan spirit yang luar biasa yang dicontohkan Pak Dahlan Iskan dalam menjalani kehidupan, dimana Pak Dahlan dengan jujur dan terbuka mengatakan dirinya berasal dari keluarga biasa-biasa saja yang hidup di pesantren dan menempuh sekolah di pesantren.

Bagi saya pribadi, seorang Dahlan Iskan perlu ditiru dan dijadikan teladan oleh generasi yang akan datang. Dahlan sangat bersahaja, seorang pekerja keras dan disiplin.

Generasi muda calon-calon pemimpin perlu mencontoh Dahlan Iskan, baik pemimpin desa, kecamatan, kabupaten, provinsi maupun pemimpin nasional sekali pun.

Tampak nyata, jabatan adalah sebuah amanah ada pada diri Dahlan Iskan. Dia tidak minta dilayani dan melakukan sesuatu dengan tulus.

Baginya, saya melihat, jabatan memang benar-benar amanah dan bukan rahmat. Jabatan digunakan beliau semaksimal mungkin untuk melayani masyarakat dan melakukan perubahan perbaikan di tengah masyarakat.

Siang dan malam bersama Pak Dahlan di Kampar, banyak pengalaman dan hikmah yang dapat saya petik. Kecekatan beliau, komunikasi beliau, tak ada kepura-puraan.

Saat memberikan ceramah pada para santri, beliau menyampaikan dengan apa adanya. Pak Dahlan mampu menumbuhkan semangat pada santri (terlihat dari mata santri yang berbinar-binar), bahwa dia berasal dari keluarga santri dan baru mampu memiliki sepatu baru saat kelas 2 SMA.

Catatan saya yang paling penting saat siang dan malam mendampingi beliau, bahwa Pak Dahlan dan seluruh perjalanan hidupnya selalu penuh bersyukur kepada Allah SWT dan selalu mau melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik.

Saya berharap, kelak Pak Dahlan mau berkunjung lagi ke Kampar untuk waktu yang lebih lama dan Saya siap kembali mendampingi beliau. Semoga.(izl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook