JALAN LINTAS RIAU-SUMUT YANG RUSAK

Diblokir,Ditanami Pisang dan Pohon Kelapa

Feature | Kamis, 16 Februari 2012 - 07:59 WIB

Diblokir,Ditanami Pisang dan Pohon Kelapa
Warga Mahato, Kecamatan Tambusai menggelar aksi demo dengan memblokir dan menanam pohon pisang di badan jalan, Rabu (15/2/2012). (Foto: ENGKY PRIMAPUTRA/RIAU POS)

Terputusnya jalan lintas provinsi antara Riau-Sumut di Tambusai Utara, Rokan Hulu selama dua hari mengakibatkan aktivitas masyarakat lumpuh. Seperti apa kondisinya?

Laporan ENGKI PRIMA PUTRA, Rohul

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

RIBUAN warga Desa Mahato, Kecamatan Tambusai Utara, Rokan Hulu, Rabu (15/2) sekitar pukul 09.00-14.30 WIB memblokir jalan lintas Riau-Sumut, tepatnya di jalan berlubang sepinggang orang dewasa di Dusun I Desa Mahato. Aksi massa, menyebabkan truk pengangkut CPO dan TBS tidak bisa melintasi jalan rusak tersebut.

Selain memblokir jalan, warga juga menanam pohon pisang, keladi dan pohon kelapa di tengah badan jalan. Aksi tersebut sebagai pelampiasan terhadap kurang pedulinya pemerintah dan pihak perusahaan yang beroperasi di Tambusai Utara. Apalagi kerusakannya tergolong parah, namun tak kunjung diperbaiki oleh pihak terkait.

Pantauan Riau Pos, akibat kondisi jalan berlubang dan penuh berlumpur menyebabkan truk terpuruk sejak Selasa (14/2) lalu. Bus Medan Jaya, Intra dan Pinem yang mengangkut penumpang dari Sumatera Utara menuju Pasirpengaraian terpaksa antre di belakang truk yang terpuruk. Kondisi ini menyebabkan penumpang yang menuju ke Pasirpengaraian, terpaksa mengangkut barang-barangnya dengan berjalan kaki sejauh satu kilometer dari lokasi titik jalan yang rusak, di mana tempat massa melakukan aksi.

Dalam aksinya, warga menyampaikan aspirasi dengan membentangkan spanduk dan karton yang bertuliskan aspirasi kepada pemerintah, di titik ruas jalan lintas provinsi di Mahato, tepatnya di perbatasan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir dan Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara. Kerusakan ruas jalan lintas provinsi —masih pengerasan— yang dibangun pada 2004 dengan sistem multiyears oleh Provinsi Riau, sampai hari ini kurang mendapat perhatian.

Dalam orasinya, warga Mahato meminta kepada Pemerintah Provinsi Riau segera melakukan perbaikan. Desa Mahato Kecamatan Tambusai Utara menurut mereka kurang mendapat perhatian pembangunan infrastruktur jalan. ‘’Jika dalam waktu satu minggu tidak diperbaiki, kami akan melakukan demonstrasi besar-besar ke Kantor Gubernur Riau. Kami akan menyampaikan penderitaan masyarakat terhadap kerusakan ruas jalan lintas provinsi ini. Masyarakat dirugikan, ketika truk pengangkut hasil perkebunan tidak bisa keluar, akibat terpuruk,’’ ujar massa dalam tuntutannya.

Menurut warga, ada 9 titik kerusakan jalan di ruas jalan provinsi menuju simpang Pujud Rokan Hulu. Kondisi terparah di Dusun I Mahato, berlumpur dan berlubang, persisnya di tempat dilaksanakannya aksi.

Dalam pada itu, Ketua BPD Mahato Arzami ikut melakukan orasi bersama masyarakatnya. Ia mengatakan masyarakat sudah tidak bisa berbuat banyak, dengan kerusakan jalan provinsi ini. Dia menegaskan, tidak akan memberikan truk pengangkut CPO, TBS milik perusahaan melintasi jalan tersebut bila dalam waktu dekat, tidak ada perhatian dari perusahaan. Selama ini ruas jalan tersebut dirawat oleh masyarakat.

‘’Aksi damai masyarakat di jalan provinsi yang rusak seperti kubangan ini, berlangsung sampai petang, agar benar-benar lumpuh ekonomi masyarakat. Dan, pemerintah tahu kondisi masyarakatnya. Kami berikan waktu satu minggu kepada perusahaan untuk memperbaiki jalan ini,’’ tuturnya.

Dia juga mendesak Pemerintah Kabupaten Rohul mengumpulkan seluruh perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Tambusai Utara untuk memperbaiki kerusaakan titik jalan yang menyebabkan terputusnya transportasi darat Mahato Menuju Dalu-Dalu, maupun Mahato menuju perbatasan Rohil dan Sumut.

‘’Jika tidak digubris, masyarakat Mahato siap berperang dengan perusahaan yang beroperasi di daerah ini. Masyarakat akan memblokir jalan ini, sehingga aktivitas perusahaan lumpuh sama dengan yang dialami masyarakat,’’ jelasnya.

Sementara itu, Kelmi Amri SH, selaku Korlap dalam Aksi Demo turun kejalan provinsi, dalam orasinya aksi yang dilakukan masyarakat Mahato dengan memblokir jalan, ini sebagai langkah awal. Tidak menutup kemungkinan, seluruh tokoh-tokoh masyarakat Tambusai Utara akan mendukung aksi demo besar-besaran di DPRD Provinsi Riau dan ke Kantor Gubernur Riau, sebab jalan di daerah ini sudah menghambat perekenomian masyarakat.

‘’Kami prihatin melihat kerusakan jalan di Mahato, karena ekonomi masyarakat terganggu. Berharap Gubernur Riau segera memperbaiki kerusakan jalan di Mahato, jika itu tidak direalisasikan,’’ terangnya.

Sementara itu, Camat Tambusai Utara Zaimar yang hadir menyaksikan orasi masyarakatnya itu berjanji akan memfasilitasi warga Mahato dengan perusahaan perkebunan di daerah ini, terkait kerusakan jalan provinsi. Dia mengatakan, aspirasi masyarakat Mahato segera disampaikan ke Pemkab Rohul agar dilanjutkan aspirasi masyarakat ke Pemprov Riau. Sebab selain lumpuhnya ekonomi masyarakat, para pelajar di Dusun I Mahato yang berjumlah 100 KK yang bersekolah di SD Negeri 002, SMP Negeri 03, dan SMAN Tambusai Utara terganggu dan sering terlambat ke sekolah, karena ruas jalan provinsi yang dilaluinya mengalami rusak berat.

Proyek Multiyears

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau, sudah memetakan lokasi kerusakan jalan lintas di kawasan Mahato, Kabupaten Rokan Hulu-Sumatera Utara, (Sumut), dalam agenda multiyears tahun 2012 ini.

Dalam agenda multiyears tahun 2012 ini, akan dilakukan perbaikan ruas jalan lintas di ruas jalan Mahato, Rohul sepanjang 10 kilometer. Proyek multiyears tersebut ditargetkan tuntas tahun 2013 mendatang.

Hal itu dikatakan Kabid Bina Marga Dinas PU Provinsi Riau, Ahmad Ismail yang dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (15/2). Ahmad Ismail menjelaskan, ruas jalan Riau-Sumut di Kabupaten Rohul seperti sekarang ini, memang sudah sering terjadi. Karena itu, Dinas PU Riau memasukan sebagai agenda proyek multiyears yang dimulai tahun ini.

Kondisi ini, disebabkan, karena arus transportasi darat yang padat, dilalui truk CPO dan truk pengangkut TBS kelapa sawit yang bebannya mencapai 40 ton. Sementara kemampuan ruas jalan lintas Provinsi Riau di kawasan ini hanya berkemampuan 22 ton. ‘’Jadi dari segi kamampuan jalan memang sudah tak sesuai dengan kendaraan yang lewat di sana, yang kebanyakan dilalui kendaraan pengangkut TBS kelapa sawit dan CPO yang tonasenya besar mencapai 40 ton,’’ ujarnya.

Untuk titik kerusakan ruas jalan di kawasan Mahato, Rohul, Dinas PU akan mengganti dengan jalan beton bertulang. Karena ruas jalan tersebut tak mungkin dibangun dengan sistem aspal seperti sekarang. Untuk pelaksanaannya pekerjaan proyek multiyears ini menunggu proses pelelangan.

‘’Kalau untuk proyek multiyearsnya, kita tentu menunggu proses lelang. Mungkin awal Maret ini sudah bisa dilakukan proses pelelangannya,’’ ucap Ahmad Ismail.

Namun untuk penganganan kerusakanan jalan yang terjadi saat ini, yang membuat ruas jalan dikawasan Mahato terputus, Ahmad Ismail menegaskan kalau penanganannya harus cepat dilakukan. Bahkan, tadi pagi, dia telah menginstruksikan staf Dinas PU Riau untuk turun ke lokasi meninjau secara langsung kondisi kerusakan jalan yang terjadi. Staf Dinas PU yang turun ke lokasi, akan melakukan survei kondisi kerusakan ruas jalan, berapa panjang ruas jalan yang rusak parah, serta alat yang harus digunakan untuk memperbaiki ruas jalan tersebut sehingga bisa dilalui kendaraan kembali.

‘’Yang jelas, penanganan kerusakan ruas jalan di rute tersebut, harus segera dilakukan. Dan saya menunggu laporan staf Dinas PU Riau yang hari ini turun ke lokasi,’’ bebernya.(dac/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook