MELIHAT MEGAHNYA PAYUNG ELEKTRIK MASJID RAYA AN-NUR RIAU

Ikon Wisata Religi di Kota Bertuah

Feature | Selasa, 15 Agustus 2023 - 10:50 WIB

Ikon Wisata Religi di Kota Bertuah
Suasana Masjid Raya An-Nur Riau saat difoto pada malam hari tampak indah dan memesona ditambah dengan adanya payung elektrik yang baru selesai dibangun Pemprov Riau. Foto diambil belum lama ini. (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

Lebih dari Rp40 miliar anggaran yang tersedot untuk pengerjaan proyek ini dan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Akhirnya, payung elektrik sudah fungsional. Menambah indah dan megahnya Masjid Raya An-Nur Riau. Rekomendasi destinasi wisata religi baru yang berada di Kota Bertuah.

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru


Pagi menjelang siang akhir pekan kemarin, Riau Pos sudah sampai di tepian bundaran Jalan Hang Tuah. Megahnya Masjid Raya An-Nur sudah terlihat  dari kejauhan. Dari tepian jalan di mana Riau Pos saat itu berhenti.

Bangunan pintu gerbang dominasi warna kuning gading berdiri kokoh dan akan menyapa setiap pengunjung yang ingin masuk di area dalam masjid kebanggaan masyarakat Riau ini. Riau Pos dan beberapa pengunjung lainnya memarkirkan kendaraan di tepian jalan itu. Kemudian sendal terompah model terbaru harus dilepas.

Sementara yang memakai sepatu juga melepas kaus kakinya. Sebagian pengunjung banyak yang tetap memakai kaus kakinya. Masjid yang berada di pusat Kota Pekanbaru ini dikelilingi pagar tembok beton permanen dengan desain yang sangat indah. Riau Pos dan beberapa pengunjung masjid memasuki area masjid ini melalui gapura di bagian sisi tengah.

Kendaraan tidak dapat masuk melalui gapura yang ini. Harus di parkir dibagian luar atau tepian jalan. Sudah banyak sepatu dan sendal pengunjung yang berderet rapi setelah gerbang masuknya. Itu merupakan salah satu peraturan bagi pengunjung yang ingin masuk area masjid yang sekarang telah memiliki teras dengan hamparan granit.

Hamparan granit dibangun tepat di bagian depan gedung masjid. Enam payung elektrik yang sudah fungsional menjadi atap di atas granit mewah yang berwarna dominasi putih dan kombinasi warna lainnya.

Megahnya Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau semakin terbilang dan terkenang karena keberadaan payung elektrik yang berdiri indah nan menawan setiap pengunjung yang melihatnya. Tak jarang wisatawan dari luar Pekanbaru yang paling banyak mengunjunginya. Mereka ingin melihat langsung keindahan pilar-pilar payung elektrik yang dibangun di masjid tersebut.

Setiap pengunjung merasa terkesan. Seperti berada di Masjid Nabawi. “Alhamulillah sudah sampai di Kota Pekanbaru dan langsung menuju Masjid Raya An-Nur. Ingin melihat payung elektrik yang kabarnya seperti di Masjid Nabawi,” ungkap Rendra yang berasal dari Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) ini.

Rendra yang bersama keluarganya tersebut cukup lama memandang bangunan tiang payung elektrik. Bangunan pilar tiang payung elektrik memang cukup besar. Tingginya berkisar 12 meter dan dibagian rangka bajanya berwarna hijau tua dan saat mengembangkan bisa sekitar lebih dari 10 meteran.

“Kalau dibentang payungnya bisa sampai 10-12 meteran lebih. Saat ini kami sudah pernah melihatnya malam itu ketika ada cerama ustaz Adi Hidayat, sekitar Juli kemarin,” ungkapnya sambil menyebutkan saat malam susana di area Masjid Raya An-Nur tersebut lebih indah lagi karena diterangi dengan beragam lampu penerangan.

Siang akhir pekan kemarin itu, suasana memang cukup sejuk seperti berada di pesangrahan kaki gunung. Dua hari terakhir Pekanbaru sempat diguyur hujan yang cukup deras dan juga langit di bagian wilayah Pekanbaru lainnya juga tertutup awan putih. Suasana seperti itu memang jarang terjadi di Pekanbaru. Biasanya suasana Kota Pekanbaru sangat panas membakar kulit.

Sejak pagi area masjid ini sudah mulai didatangi para wisatawan lokal maupun luar kota. Disamping ingin melihat megahnya payung elektri di pekarangan masjid. Mereka juga ingin dapat menunaikan ibada salat wajib maupun salat sunah.

“Salat Duha dulu baru melihat-lihat suasana Masjid An-Nur yang megah dan indah ini. Payung elektriknya juga besar-besar dan menjulang tinggi ke langit,” ungkap Fitri pengunjung masjid lainnya dari Dumai ini.

Dia bersama keluarganya duduk santai tepat di teras bagian depan masjid dan sebagian keluarga mereka ada yang berbaring memandang payung elektrik itu.

Sebagian pengunjung masjid terlihat naik ke lantai dua masjid untuk salat sunah. Mereka ada yang melalui tangga disamping masjid dan banyak yang masuk ruangan salat itu melalui pintu utama masjid. Tangga eskalator masjid saat itu tidak difungsikan. Sehingga mereka yang akan masuk ruangan salat harus naik melalui tangga manual secara perlahan karena cukup menanjak.

Banyak pengunjung lainnya memilih berteduh di sisi bagian lain masjid. Di sana banyak tumbuh pepohonan yang rindang. Sehingga banyak yang duduk santai di bawahnya. “Duduk di bawa pohon rindang sambil melihat suasana masjid,”  tambah Riri pengunjung lainnya.

Sementara sebagian tukang bangunan terlihat masih ada yang bekerja dibeberapa sudut bangunan. Mereka membersihkan dan mengangkat material bangunan sisa pembangunan lantai keramik yang menghampar tersebut.

Selain payung elektrik juga terlihat ada bangunan baru yang memanjang dan juga sudah dikeramik. Di area ini juga banyak pengunjung yang sedang duduk santai melihat bangunan payung elektrik yang hari itu tidak dikembangkan. Disamping itu, bangunan baru lainnya di masjid tersebut yakni tempat wudu yang ada di bagian depan masjid.(***)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook