Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru
Jika warga di Jalan Soekarno Hatta menanam pohon sawit di jalan berlubang di sana, lain lagi dengan warga di Jalan Garuda Sakti, Panam. Sebuah cincin sumur ditempatkan tepat di lokasi jalan yang berlubang di jalan tersebut.
Genangan air yang terus menerpa Jalan Garuda Sakti yang diikuti dengan kerusakaan badan jalan agaknya membuat gerah para pengendara.
Salah satu genangan air disertai dengan kerusakan parah tidak berapa jauh dari Simpang Panam akhirnya ditanami cincin beton yang biasanya digunakan untuk membuat sumur timba.
Hingga Selasa (13/11) siang persis di jalan tergenang air dan rusak parah ini seperti terdapat sumur umum dengan air yang berlimbah.
Warga sekitar bernama Amin (35) kepada wartawan mengatakan, beberapa warga sengaja meletakkan cincin sumur itu di tepi jalan itu. Karena menurut Amin, persis di bawah cincin itu ada lubang menganga yang sempat membuat salah seorang pengendara jatuh terperosok.
‘’Kalau kering di situ (cincin sumur), nampak lubangnya. Cukup besar, sesuailah dengan besar cincin sumur itu. Katanya kemarin ada yang jatuh, karena kalau tergenang jangankan lubang, kalau malam hari jalan dan parit aja tak nampak yang mana satu,’’ kata Amin yang sedang menunggu anaknya pulang sekolah tak jauh dari lokasi, Senin (12/11) lalu.
Sementara itu, Yuniar pengusaha cincin sumur yang tinggal dekat dengan lokasi menyebutkan, cincin sumur setinggi satu meter dengan diameter hampir 1/2 meter itu setidaknya sudah empat hari tertancap di salah satu ceruk lubang di lokasi genangan air itu.
Alasan masyarakat, kata Yuniar (36), sama dengan alasan yang disebutkan Amin.
‘’Sudah lebih dari sepuluh orang yang jatuh di sana waktu banjir kemarin, makanya diletak orang disana mungkin. Tak tahu kapan, tiba-tiba sudah ada disana sejak sering hujan lebat,’’ kata Yuniar saat ditemui Riau Pos, Selasa (13/11) siang.
Lanjut Yuniar, saat hujan lebat ketinggian air di parit dan di jalan hampir sama. Di badan jalan air bisa sampai lebih tinggi dari mata kaki orang dewasa, nah kondisi inilah yang menurut Yuniar penyebab banyaknya kecelakaan terjadi di lokasi jalan rusak yang ditanami warga dengan cincin sumur.
‘’Kalau air dalam rusaknya tidak nampak, yang mana batas parit dengan jalan juga tidak nampak,’’ ungkap Yuniar.
Memang banyak terdapat jalan rusak di Garuda Sakti, yang lainnya ada sekitar 2 Kilometer dari Simpang Panam yang juga mengalami rusak parah.
Pantauan wartawan di lokasi, selain jalan ini berlubang, genangan air juga cukup parah karena terjadi penyumbatan parit tak jauh dari lokasi. Kondisi jalan ini menyebabkan lalu lintas sembrawut, karena begitu sampai di lokasi setiap kendaraan harus berhati-hati.
Lurah Simpang Baru Liswarti mengaku sudah melaporkan kondisi ini ke Dinas PU beberapa waktu lalu. ‘’Tim kelurahan sudah lama mengecek kondisinya ke lapangan.
Masalahnya ada pada parit yang tidak mampu menampung debit air. Tadi (kemarin) kita sudah bertemu Kadis PU Kota dan beliau sudah berjanji mendatangkan alat berat secepatnya,’’ ungkap Liswarti.***