Laporan EVI SURYATI, Bengkalis evi-suryati@riupos.co
Selain Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis juga menerima Piala Adipura untuk kategori kota kecil.
Penghargaan bidang kebersihan kota ini sudah ketiga kali diraih ibu kota kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, pada 2010, 2012 dan terbaru 2013.
Bangga dan bahagia. Ungkapan ini terlontar dari mulut Jaja (32), salah seorang petugas kebersihan Dinas Pasar Kabupaten Bengkalis saat mendapatkan informasi daerahnya menerima Piala Adipura Kategori Kota Kecil 2013.
‘’Saya merasa lega dan senang kalau akhirnya hasil kerja kita mendapat penilaian. Bengkalis dijuluki kota terbersih,’’ ucap Jaja kepada Riau Pos, Selasa (12/6) lalu.
Warga Bengkalis ini pantas berbangga hati. Apalagi keberhasilan kabupaten ini tak terlepas dari jasa petugas kebersihan termasuk dirinya. Ia dan kawan-kawannya sesama
pasukan kuning -julukan untuk tenaga kebersihan— dengan setianya membersihkan Bengkalis dari sampah. Bahkan sebelum matahari keluar dari singgasana untuk memancar sinarnya, pasukan kuning ini telah selesai menunaikan tugas.
Dan ketika masyarakat keluar rumah menjalankan berbagai aktivitas, pemandangan kota yang rapi dan bersih tersuguhi di depan mata.
‘’Menjadi petugas kebersihan memang tumpuan hidup saya mencari sesuap nasi. Dan saya bangga bisa membersihkan kota ini (Bengkalis, red),’’ sebutnya.
Kebanggaan meraih penghargaan kebersihan juga dirasakan masyarakat kota Bengkalis lainnya.
‘’Kalau bangga jelaslah kita bangga. Kita berharap hal seperti ini bisa dipertahankan terus. Tidak saat akan ada penilaian Adipura kota dibenahi,’’ ujar Muslim salah seorang warga Bengkalis.
Bonus Rp1 Juta
Begitu pula bagi Sarimin (52), yang kemarin terlihat sumringah, terkait kabar bakal menerima bonus dari Pemkab Bengkalis Rp1 juta.
Warga Desa Air Putih Bengkalis tersebut, satu dari ratusan petugas kebersihan yang ikut andil menyumbang Piala Adipura untuk Bengkalis pada 2013 ini.
Sarimin baru tujuh tahun menjadi Tenaga Harian Lepas (THL) di Dinas Pasar dan Kebersihan Kabupaten Bengkalis. Masa tugas tersebut belum begitu lama jika dibanding dengan sejumlah temannya lain.
Selama tujuh tahun tersebut, Sarimin sudah tiga kali ikut andil menyumbangkan Piala Adipura untuk Bengkalis.
‘’Pertama saat Pak Kadis dijabat Pak Najamudin, akhir masa pemerintahan Pak Syamsurizal. Tahun berikutnya kita gagal meraih Adipura, dan saat Kadis dipimpin Pak Indra, kita sudah dua kali mendapatkan Piala Adipura,’’ kata ayah tiga orang anak ini.
Selama bekerja, Sarimin melakukannya penuh rasa tanggungjawab. Pukul 06.30 WIB, ia sudah sampai ke lokasi yang menjadi bagian untuk dibersihkan.
‘’Saat ini saya bertugas di jalan Pahlawan Kelurahan Kota. Sebelumnya di jalan Arif Rahman dan pernah juga di jalan Panglima Mina,’’ kata pria bertopi yang akrab disapa Wak Men ini.
Ia mengatakan, pahit manis selama menjalankan pekerjaan sebagai petugas kebersihan pastinya ada. Manisnya, lanjutnya, honor yang diterima lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Pandangan dan sikap masyarakat juga semakin baik terhadap petugas kebersihan.
Lalu pahitnya, ia mengatakan ketika melihat sebagian masyarakat kurang peduli dengan kebersihan, mereka seenaknya membuang sampah di sembarang tempat.
Tak banyak harapan yang disampaikan Wak Men. Yang penting perhatian pemerintah terutama menyangkut kesejahteraan petugas kebersihan tetap menjadi perhatian.
‘’Kalau masih boleh ditingkatkan mengapa tidak, he... he...,’’ ujar Sarimin singkat.
Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh tak menutup mata, jika apa yang sudah diraih Negeri Junjungan adalah peran serta semua pihak terutama petugas kebersihan dan tentunya kesadaran warga masyarakat dalam menjaga kebersihan kota dan lingkungan. Bupati berencana akan memberikan penghargaan berupa uang sagu hati kepada para petugas kebersihan.
Namun pemberian sagu hati ini tentunya bukanlah segalanya, sebab yang terpenting bagaimana lebel Kota Terbersih tak lekang ditelan masa, walau tak ada Adipura sekalipun.
‘’Piala Adipura selain sebagai sebuah kebanggaan, sekaligus sebagai tantangan bagi masyarakat kota Bengkalis untuk serius akan pengelolaan lingkungan dengan baik. Kita patut berterima kasih kepada masyarakat, khususnya petugas kebersihan yang bertanggungjawab terus menjaga kebersihan kota Bengkalis. Kita berharap ke depannya kebersihan kota menjadi simbol bagi Bengkalis. Kalau bicara Bengkalis, yang terbayang oleh orang adalah kebersihannya. Jadi ada tidaknya Adipura, kota Bengkalis harus tetap terjaga kebersihannya,’’ kata Bupati melalui Kabag Humas Andres Wasono.
Kepala Dinas Pasar dan Keberihan Kabupaten Bengkalis, H Indra Gunawan MSi mengatakan, keberhasilan Bengkalis mempertahankan Piala Adipura 2013, berkat dukungan dan kerjasama semua pihak.
Dinas Pasar dan Kebersihan hanya sebagai leading sector, bukan satu-satunya pahlawan dari keberhasilan yang diraih ini.
‘’Apa yang kita raih hari ini bukan atas kerja Dinas Pasar dan Kebersihan, tapi hasil kerja keras kita semua. Kesadaran masyarakat semakin baik, sebagian mereka sudah menjadikan bersih itu bagian dari budaya dan gaya hidup. Kami tentunya berharap, budaya dan gaya hidup seperti ini dipertahankan dan terus ditingatkan,’’ pesan Indra ditemui di sela-sela penyambutan Piala Adipura di Gedung Daerah, Kamis (13/6).
Soal bonus Rp1juta yang diberikan kepada petugas kebersihan, kata Indra, bonus tersebut baru bisa dicairkan pekan depan.
‘’Ada beberapa ketentuan administrasi yang harus kita selesaikan dulu, memang seperti itu aturannya. ‘’Insya Allah pekan depan sudah bisa kita serahkan,’’ tutup Indra.***