NGABUBURIT DAN BUKA PUASA BERSAMA MASYARAKAT MUSLIM LONDON

Buka Smartphone untuk Lihat Jadwal Salat

Feature | Senin, 13 Agustus 2012 - 09:40 WIB

Buka Smartphone untuk Lihat Jadwal Salat
London East Mosque, salah satu masjid terbesar di London Timur yang terletak di Whitechapel Road. (Foto: DITE SURENDRA/JPNN)

Laporan NANANG PRIANTO, London

Internet memegang peran penting bagi muslim di London dalam pelaksanaan ibadah. Karena tidak terdengar kumandang azan seperti di Indonesia, dari internetlah diketahui jadwal salat maupun puasa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Masjid East London membuat aplikasi gratis smartphone untuk memudahkan umat Islam menjalankan ibadah.

Setelah merasakan nikmatnya berbuka puasa di Masjid Central Wembley, saya dan rekan fotografer Dite Surendra melanjutkan perjalanan ke Masjid East London yang berada di kawasan Tower Hamlets.

Dengan kapasitas 5 ribu jamaah, Masjid East London adalah salah satu yang terbesar di London. Hanya kalah besar oleh Masjid Baitul Futuh yang berkapasitas 10 ribu jamaah dan merupakan masjid aliran Ahmadiyah. Baitul Futuh juga menjadi masjid terbesar di Eropa Barat.

Suasana menjelang buka puasa di Masjid East London tidak jauh berbeda dengan di Masjid Central Wembley.

Jamaah mengisi waktu berzikir atau membaca Alquran. Menu bukanya terdiri atas minuman pembuka, hidangan utama, dan penutup.

Karena kapasitas yang jauh lebih besar, jumlah umat yang iftah di masjid tersebut jauh lebih banyak daripada di Central Wembley. Mencapai 500 orang per hari.

Sebagai perbandingan, Masjid East London berkapasitas 5 ribu jamaah, sedangkan kapasitas Masjid Central Wembley hanya 2 ribu. Masjid East London adalah salah satu masjid paling penting di London.

Di sana pula berada London Muslim Centre. Berbeda dengan masjid-masjid lain yang cenderung didominasi satu jamaah dari etnis tertentu, jamaah Masjid East London sangat majemuk.

Masjid East London pula yang paling sering dikunjungi pejabat tinggi di London. Pada 2001, putra mahkota Kerajaan Inggris Pangeran Charles mengunjungi masjid itu untuk meresmikan London Muslim Centre.

Pada 2009, Wali Kota London Boris Johnson juga ke sana di tengah-tengah bulan Ramadan dan memberikan dukungan kepada masyarakat muslim.

Aktivitas di Masjid East London cukup banyak. Pada 2 Agustus lalu, misalnya, digelar iftah akbar yang diikuti 3 ribu orang. Menjelang bulan suci lalu, mereka juga meluncurkan aplikasi Ramadan gratis.

Aplikasi itu bisa digunakan untuk smartphone berbasis android maupun iPhone.  

‘’Tidak hanya jadwal salat dan puasa yang bisa didapat dari aplikasi ini. Umat muslim juga bisa mendapat panduan doa harian, petunjuk arah kiblat, dan rangkuman berbagai event umat di London,’’ kata Salman Farsi, communication officer Masjid East London, saat menerima kunjungan JPNN pekan lalu.

Menurut Farsi, muslim di London hampir tidak bisa terlepas dari intenet untuk menjalankan ibadah. Aplikasi itu diharapkan bisa memudahkan mereka untuk mendapat informasi yang dibutuhkan.

‘’Kalau tidak pergi ke masjid, mau berbuka puasa ya harus membuka smartphone dulu,’’ ujarnya.

Soal mencari makanan halal, Farsi menyatakan bahwa muslim London dengan mudah bisa mendapatkan. Di pusat kota hingga kawasan pinggiran, sangat banyak kedai makanan halal, toko kelontong, atau supermarket yang menyediakan makanan dan bahan makanan halal.

Ada banyak toko halal di ibu kota Inggris tersebut. Pelanggannya tidak hanya umat muslim, juga penganut agama lain.

‘’Pembeli daging halal di toko kami tidak hanya muslim, orang Kristen juga banyak yang membeli. Kata mereka, daging halal lebih sehat dan lezat,’’ jelas Abdul Bashir, pemilik Yasrib Halal Meat yang berada di West Hendon Broadway.

Setiap hari toko yang dimiliki pengusaha asal Afghanistan itu menghabiskan 10 ekor kambing, 80 kg daging sapi, dan 200 potong ayam.

‘’Semua daging di sini segar, bukan daging beku. Memang daging tidak digantung seperti di negara kami atau negara Anda. Namun, ini bukan daging beku,’’ papar Bashir.

Konsumen utama Yasrib Halal Meat adalah keluarga. Namun, ada juga beberapa restoran halal yang menjadi pelanggan. Misalnya, restoran masakan Indonesia Nusa Dua. ‘’Toko ini (Yasrib Halal Meat, Red) sudah diregistrasi halal oleh HMC. Jadi, semua barang yang dijual di sini terjamin halal, kata Firdaus Ahmad, pemilik restoran Nusa Dua.

HMC (Halal Monitoring Committee) adalah lembaga pemberi sertifikat halal di London.

‘’Setiap hari ada petugas HMC yang menginspeksi toko kami. Setiap bulan kami diberi sertifikat yang harus dipasang di bagian depan toko. Kalau melanggar aturan, sertifikat ini akan langsung dicabut,’’ beber Bashir.

Tidak hanya memberikan sertifikat halal kepada toko, HMC juga melakukan pengawasan mulai rumah potong hewan. Mayoritas rumah potong hewan berada di luar London, tepatnya di kawasan Birmingham.(*/c4/ca/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook