Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau berlangsung di Kuantan Singingi, 12-22 November 2022. Ketika kabupaten/ kota di Riau bergegas melakukan persiapan untuk jadi pemenang, tapi tidak terjadi di kabupaten termuda, yakni Kepulauan Meranti. Kepastian Meranti berpartisipasi baru diketahui beberapa pekan terakhir.
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang
Serasa masih punya harapan duduk sebagai pemenang, atlet unggulan cabang olahraga (Cabor) tinju Kepulauan Meranti masih berlatih sehari jelang rencana keberangkatan, Kamis (10/11). Latihan ini bukan untuk hari tenang guna menyimpan kekuatan masa laga.
Mereka pun masih berlatih ala kadarnya. Sejumlah atlet senior tetap menggasak samsak. Ada juga mengayunkan lengan dan kepalan ke udara. Seperti gerakan jap, straight, hook, longsor hook, uppercut, cross hingga rabbit pubch.
Salah seorang dari mereka Andri atlet yang dipersiapkan untuk berlaga pada kelas 80 kilogram. Ia masih bertelagah mengurangi berat badan hingga turun pada target maksimal yang telah ditentukan. Saat ini porsi beratnya masih di atas berat maksimal, atau berlebih beberapa ons saja. Tepatnya 80,03 ons.
"Berat maksimal 80 kilogram. Tinggal sedikit saja lagi. Paling kelebihan koma sekian on saja. Walaupun begitu target jelang besok itu harus turun tiga ons," ujarnya kepada Riau Pos.
Tidak ada kata tidak mungkin. Andri membeberkan 14 hari sebelum ini ia mampu menekan berat badan tidak kurang dari 4 kilogram. Dan itu tercapai atas target yang ia terima dari sang pelatih.
Walaupun demikian ia tetap optimis bisa bertarung seperti yang diharapkan. Mulai dari keluarga, persatuan, hingga masyarakat secara menyeluruh. Karena sebelum ini sejumlah prestasi Pertina Kepulauan Meranti masih rutin tertoreh dengan baik. Namun ia mengaku tidak punya beban. Asal bisa berangkat, bertarung sekuat tenaga, hinggga pulang dengan selamat. Apapun hasilnya tetap dianggap sebagai dorongan atas pengalaman mendatang.
Minim Perhatian Berharap Pengalaman
Pertina Kepulauan Meranti tidak mau asal untuk mematok target. Meranti tanpa target dari tujuh atlet dipersiapkan. Tentu kondisi ini diukur dari kesiapan atlet.
Demikian disampaikan pelatih Pertina Kepulauan Meranti Edi S di sela memantau latihan para atletnya. "Tidak ada atau no target. Karena persiapan kurang matang seperti laga-laga sebelumnya," ujarnya.
Tapi ia tetap berencana untuk memberangkatkan 7 atlet unggulan, tepatnya kelas senior 80 kilogram. Namun dari jumlah tersebut masih terdapat sisa 2 orang lainnya belum mendapatkan kepastian karena masih berada di luar daerah.
Langkah ini berkaca dari pengalaman yang telah diterima oleh masing-masing atlet binaannya hingga memperkuat Riau di Kejurnas. "Kalau dihitung sudah banyak medali. Puluhan ya," ungkapnya.
Contohnya prestasi yang diterima dalam laga Kejurprov Riau 2022 mereka berhasil masuk sebagai juara umum. 9 atlet yang turun, 7 atlet diantaranya dapat membawa pulang medali emas dan seorang orang medali perak.
Lanjut pada Agustus 2022 lalu, lima atlet Pertina Kepulauan Meranti mampu memperkuat Provinsi Riau di Kejurnas. Hasilnya tidak tiga orang dari jumlah tersebut berhasil membawa pulang medali perunggu dengan kelas yang berbeda. Tiga atlet terdiri dari Hendri kelas Senior 80 Kg, Defa kelas junior 51 Kg dan Amin kelas youth 71 kg. Menurutnya matangnya persiapan wajib didukung oleh kekuatan anggaran. Mulai dari anggaran pembinaan, keberangkatan hingga berlangsungnya pertandingan. Namun hingga kini belum ada kejelasan dari pihak-pihak terkait.
Dampaknya tiga bulan jelang keberangkatan, mereka tidak menggelar training center (TC), melainkan latihan biasa saja. Apalagi dalam memenuhi asupan para atlet, mereka harus mandiri menggunakan dana pribadi. "Sampai hari ini kami belum dapat informasi soal uang saku yang dijanjikan," ujarnya.
Walaupun demikian instruksi Pemkab dan KONI Kepulauan Meranti telah mempersiapkan segala kebutuhan lain. Seperti persedian transportasi laut darat, pemondokan atlet, hinggga makan dan minum. "Hanya itu saja. Kalau uang saku masih menunggu," ujarnya.
Terpisah, kondisi yang sama juga disampaikan oleh Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kepulauan Meranti Hariyanto. Hanya saja perbedaan tampak kesibukan sehari jelang keberangkatan. Tiga atlet yang dipersiapkan melewati masa tenang. "Sudah istirahat setelah melalui TC tetap seadanya selama sebulan terakhir," ujarnya.
Namun di samping itu, tiga bulan sebelumnya para atlet FPTI tetap menggelar TC secara mandiri dan seadanya. Mulaindari latihan hingga asupan secara mandiri. Berbeda memang dari persiapan Porprov sebelumnya dengan fasilitas karantina, uang saku, transportasi, hingga persediaan asupan. Kondisi tersebut dampak nihilnya persediaan anggaran. Cerita soal kesiapan keberangkatan, Anto mengaku telah mendapat kepastian bersama dua cabor lainnya, Kamis (10/11) pagi. Begitu juga keperluan pelepasan hingga laga nanti. Seluruhnya telah dipersiapkan oleh KONI bersama Pemkab Meranti, seperti fasilitas transportasi laut darat, pemondokan atlet, hingga makan minum.
"Hanya uang saku saja belum ada kepastian. Tadi mereka kabarnya akan memberikan sedikit bantuan untuk uang saku atlet, ofisial dan manager. Namun besarannya masih belum tau. Kalau sebelumnya Rp2 juta per orang, saat ini kami tidak tau pasti," ujarnya.(das)