Dumai Tapi Gersang, Sepi Tanpa Baliho

Feature | Rabu, 12 September 2012 - 11:09 WIB

Dumai Tapi Gersang, Sepi Tanpa Baliho
Salah satu ruas jalan protokol di Dumai yang "gersang" tanpa umbul-umbul PON. (Foto: panoramio)

ADA kata-kata pelesetan untuk Kota Dumai yakni “dumai tapi gersang”. Ya, kotamadya kedua setelah Pekanbaru di Provinsi Riau ini memang terkesan gersang. Kurang segar lantaran tak begitu banyak tanaman hijau atau taman kota yang menghiasi. Hal itu berbeda dengan kebanyakan kota yang tertata begitu rapi, indah, segar dan enak dipandang. Kegersangan kota Dumai seolah dilengkapi dengan ‘sepinya’ umbul-umbul, baliho atau sekadar pamflet dukungan sukses PON XVIII/2012. Nyaris tak ditemukan di pusat kota.

Padahal Dumai juga menjadi salah satu tuan rumah penyelenggara untuk cabang olahraga (cabor) tenis meja, gantole, serta selam kategori bifin dan monofin. Lain jika kota tersebut bukan termasuk tuan rumah penyelenggara.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Venue ketiga cabor tersebut memang berada di kompleks PT Pertamina (Persero) Refinery Unit II, Sporthall PT Chevron, dan Bandara Pinang Kampai, yang masuk wilayah Kota Dumai. Sayangnya, begitu masuk kota nyaris tak ditemukan tanda-tanda bahwa Kota Dumai termasuk salah satu tuan rumah PON XVIII. Untuk menuju Kota Dumai dari Kota Pekanbaru ditempuh perjalanan darat yang cukup memakan waktu. Dengan bus kecil, perjalanan dari Posko Jatim di kawasan Jalan Cemara menuju ke Dumai ditempuh dalam waktu lima jam. Memasuki Kota Dumai, nyaris tak ditemukan umbul-umbul, baliho atau pamflet-pamflet tentang PON XVIII. Warga kota pun terkesan adem ayem, tak seperti di Kota Pekanbaru yang tampak hiruk pikuk dengan baliho, umbul-umbul atau pamflet.

Ketika rombongan hendak menuju venue kolam selam, tidak banyak warga yang tahu. Bahkan rombongan dari KONI Jatim yang hendak memberikan dukungan cabor selam harus bertanya berkali-kali. Meski demikian, Dumai kota yang cukup ramai. Roda ekonominya tampak dinamis dan bagus. Buktinya di sana berdiri beberapa hotel, seperti Hotel Comfort (bintang 1) dan Hotel Grand Zuri (bintang 5) yang ada kolam renangnya. “Di sini ada beberapa hotel, tapi yang besar cuma dua itu. Kebanyakan penghuni hotel mereka yang bekerja di bidang minyak. Di sini banyak ladang minyak, kelapa sawit dan lainnya yang menjadi andalan Dumai,” ujar salah satu karyawan rumah makan Pak Datuk.

Jika dicermati, Kota Dumai memang sedang berbenah. Infrastruktur seperti jalan dilebarkan. Mulai pertigaan dari arah Bengkalis, yang ke kiri tujuan Medan dan ke kanan Dumai, tampak pengerjaan pelebaran jalan. Belum lagi di beberapa poros kota.(*)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook