SUMATERA BARAT

Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Passel Terisolasi

Feature | Senin, 11 Januari 2021 - 15:00 WIB

Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Passel Terisolasi

Banjir dan longsor menerjang Kabupaten Pesisir Selatan di awal tahun 2021. Enam nagari terendam menyusul hujan deras yang terjadi Jumat (8/1) petang hingga Sabtu dini hari. Di mana, 2.470 unit rumah dilaporkan terendam, merusak 3 unit rumah warga dan satu unit jembatan gantung putus.

Laporan: RPG, Padang


Sementara longsor menimbun beberapa titik jalan menuju Kampung Langgai di Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Kecamatan Sutera. Akibatnya, sekitar 2.481 warga di Kampung Langgai masih terisolasi. Hal itu terjadi karena lambannya penanganan dari pihak terkait.

“Satu unit jembatan gantung yang putus itu di Nagari Kambang Timur. Sedangkan tiga rumah rusak tersebut terdapat di Nagari Kambang Utara. Secara keseluruhan rumah warga yang terendam akibat banjir yang terjadi Jumat (8/1) itu ada sebanyak 2.470 unit, tersebar di enam nagari,” ungkap Camat Lengayang Zoni Eldo, Sabtu (9/1).

Dia menjelaskan pihaknya masih terus melakukan pendataan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh banjir yang melanda enam nagari di kecamatan itu. Enam nagari terendam banjir itu adalah Nagari Kambang Induk, Kambang Utara, Kambang Timur, Kambang Barat, Lakitan Timur dan Nagari Lakitan Tengah.

“Warga yang rumahnya terendam banjir, sudah diminta untuk meninggalkan rumah bila kondisi tidak memungkinkan untuk bertahan. Ini saya sampaikan sebab sebagian besar warga yang rumahnya terendam banjir itu, lebih memiliki bertahan di rumah dengan membuat panggung mini, ketimbang evakuasi ke tempat pengungsian. Namun bagi yang kondisinya rumahnya rawan terseret banjir, kita melalui relawan siaga bencana segera melakukan pertolongan untuk evakuasi,” ujarnya.

Tertimbun Longsor
Terpisah, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Hasnul Karim menyebutkan ada tiga titik jalan yang tertimbun material longsor menuju Kampung Langgai. “Kondisi tersebut telah kami sampaikan ke pimpinan, dan selanjutnya diteruskan ke pejabat di tingkat provinsi. Ini dikarenakan jalan tertimbun longsor berstatus jalan strategis provinsi. Sehingga penanganannya juga berada di provinsi,” katanya.

Ia menyebutkan saat ini Kampung Langgai hanya bisa diakses dengan berjalan kaki. “Sementara jika menggunakan sepeda motor agak susah karena medannya sulit,” ungkapnya.

Dia meyakini usai laporan kondisi di lapangan diterima oleh pejabat terkait di provinsi, maka dalam waktu dekat alat berat bersama operatornya akan segera diturunkan untuk membersihkan material longsor.

Tokoh masyarakat Kecamatan Sutera, Ramadhan, menyebutkan hingga pukul 12.00 hari ini (kemarin red) belum terlihat ada alat berat yang didatangkan untuk membersihkan material longsor. “Mudah-mudahan menjelang sore sudah ada alat berat yang diturunkan sehingga akses warga kembali lancar,” imbuhnya.

Ditambahkannya, beberapa titik jalan yang tertimbun longsor itu di antaranya Bukit Asam, Lubuk Manggi, dan Bukit Macang. “Material longsor yang menutup badan jalan menuju Kampung Langgai itu disebabkan oleh hujan deras yang melanda Pessel pada Jumat (8/1),” jelasnya.

Pemkab Salurkan Bantuan
Untuk membantu warga yang menjadi korban banjir serta yang terkena dampak, Bupati Pessel, Hendrajoni, menyalurkan bantuan beras dan beberapa paket sembako lainnya. Penyaluran bantuan sembako dan kebutuhan harian lainnya itu, dilakukan secara simbolis kepada masing-masing wali nagari Sabtu (9/1). Dan dilanjutkan dengan peninjauan secara langsung ke lapangan.

Dalam kunjungan itu Hendrajoni, berharap agar masyarakat terdampak banjir akibat hujan deras yang terjadi Jumat (8/1) itu agar tetap tabah dan juga selalu waspada dengan ancaman bencana yang masih mengintai akibat cuaca ekstrem saat ini.

“Selain beras sebanyak 8 ton, juga ada beberapa paket bantaun lainnya yang disalurkan bagi warga yang terdampak banjir. Di antaranya lauk pauk (ikan kaleng red), minyak goreng, 15 boks perlengkapan bayi, 20 boks perlengkapan dapur, 10 boks family kit, 5 boks perlengkapan mandi dan 10 kantong perlengkapan shalat. Saya harap bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terkena dampak,” harapnya.

Dia menjelaskan bantuan beras sebanyak 8 ton tersebut merupakan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di Dinas Pangan Pessel. Sedangkan bantuan lainnya itu berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Bantuan yang saya serahkan secara simbolis kepada para wali nagari ini. Selanjutnya akan didistribusikan kepada masyarakat terdampak banjir di nagari mereka masing-masing,” jelasnya.

Ia meminta wali nagari dan camat agar segera menuntaskan pendataan besar kerugian yang dialami oleh banjir tersebut. “Ini saya tegaskan, sebab selain merendam ribuan unit rumah warga, banjir kali ini juga telah membuat 1 unit jembatan gantung rusak berat di Nagari Kambang Timur, dan tiga unit rumah warga terseret di Nagari Kambang Utara,” timpalnya. 
 

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook