Diserang Massa, Pengantin Gagal Bersanding

Feature | Jumat, 09 Maret 2012 - 08:56 WIB

SELATPANJANG (RP) - Teguh, pemuda Desa Mekar Sari, Kecamatan Merbau (29), gagal melaksanakan persandingan usai mengucapkan ijab kabul dengan pasangannya Nur Ediyani (23), Rabu (7/3) malam.

Pasalnya, tiba-tiba saja ratusan orang mendatangi rumah mertuanya di Kampung Jawa, Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau dan membubarkan pesta malam itu. Bahkan Teguh mendapatkan sejumlah pukulan pada peristiwa itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kejadian itu diindikasi adanya dugaan terkait adanya pro-kontra HTI di tengah masyarakat Pulau Padang, Kecamatan Merbau.

Kejadian itu bermula pada malam tersebut, ratusan warga di Dusun Kampung Jawa, Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau, tiba-tiba mengamuk dan mendatangi salah satu rumah di desa itu yang sedang melangsungkan pesta pernikahan, Rabu (7/3) malam. Dengan beringas, mereka mengusir sang pengantin pria dan memaksanya segera keluar dari sana.

Tidak hanya sekadar memukul korban, perbuatan pelaku spontan membuat acara persandingan (pesta) gagal. Meski sempat menderita luka memar di kepala dan badannya, namun beruntung pemuda Desa Mekar Sari, Kecamatan Merbau ini, berhasil juga diselamatkan warga lainnya.

Hingga kini, kasus yang menimpa pemuda yang aktif dalam membantu penyelesaian kasus HTI di Pulau Padang itu telah ditangani pihak kepolisian.

‘’Entah dari mana asalnya, malam itu setelah usai berdoa dan hendak bersanding serta melakukan prosesi tepung tawar, tiba-tiba datang sekelompok orang. Mereka memaksa saya pergi dari desa itu, lalu mengeroyok saya hingga mengalami luka memar di kepala dan badan. Kasus ini sudah kita laporkan kepada aparat kepolisian dan sedang dalam pengusutan,’’ ungkap Teguh kepada wartawan lewat seluler, Kamis (8/3) siang.   

Teguh juga mengatakan bahwa ia tidak tahu apa persoalan sebenarnya hingga ia dikeroyok pada malam itu. Yang ia tahu, para pelaku begitu marah kepadanya karena dianggap telah menjual Pulau Padang.

Sebab, beberapa waktu lalu ia yang pernah menjadi pengurus Serikat Tani Riau (STR) Kepulauan Meranti, telah keluar dari kepengurusan STR dan memilih tidak berjuang lagi seperti masyarakat dan pengurus STR lainnya dalam menolak keberadaan HTI di Pulau Padang.

‘’Saya tidak menyebutkan mereka dari STR atau yang lainnya. Yang jelas sekelompok orang yang saya tahu mereka selalu turut dalam setiap aksi penolakan HTI di sini (Pulau Padang),’’ tutur Teguh.

Andai saja benar masalah itu ada kaitannya dengan Pulau Padang, kata Teguh, seharusnya pelaku mengajak dirinya membahas persoalan itu dengan cara duduk semeja atau dialog dalam pertemuan resmi.

Bukan dengan cara melakukan tindak kekerasan seperti itu yang pada akhirnya harus bersentuhan dengan hukum. Bahkan ia juga menganjurkan kepada warga untuk membawanya ke jalur hukum, jika memang benar yakin bahwa dirinyalah yang telah menjual Pulau Padang.

‘’Mereka kenapa tidak lapor polisi kalau benar saya telah menjual Pulau Padang. Bukan dengan cara main hakim sendiri. Saya tahu ini hanya ulah sebagian kecil saja dari orang-orang yang tidak senang dengan saya. Saya tahu mereka juga masyarakat kita. Tapi perbuatan mereka betul-betul telah melanggar hukum dengan merusak acara pesta pernikahan saya, hingga orang tua saya sakit gara-gara masalah ini,’’ ucap Teguh lagi.

Kapolres Bengkalis, AKBP Toni Ariadi SIK SH MH yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Merbau, AKP Ali Buzar, mengatakan laporan tentang kasus tersebut sudah diterima dan korban pun sudah pula dimintai keterangannya.

Hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan tentang siapa pelakunya. Untuk menjaga agar situasi tetap kondusif, maka pihaknya langsung berkoordinasi dengan Upika setempat agar bersama-sama meredam kemarahan warga lainnya atau pihak keluarga korban.

‘’Kasus tersebut masih dalam lidik. Yang penting sekarang bagaimana kita menjaga agar situasi di Kecamatan Merbau ini tetap kondusif. Kita juga mengimbau kepada semua pihak agar bersama-sama menjaga keamanan masing-masing dengan tidak melakukan aksi balasan dan lainnya. Percayakanlah masalah ini kepada polisi,’’ ujar AKP Ali Buzar.(amy)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook