Pocong dan Jin Banyak di Polandia

Feature | Jumat, 08 Juni 2012 - 09:53 WIB

Pocong dan Jin Banyak di Polandia
Pociag, moda transportasi yang digunakan untuk menuju tempat diselenggarakannya Euro 2012 di Warsawa, Polandia. (Foto: uefaeuro2012.um.warszawa.pl)

SALAH satu yang bikin bingung saat datang ke negeri orang adalah masalah bahasa. Apalagi, jika ada kosa kata di sana yang sama dengan bahasa di negara asal kita. Di Polandia, jangan kaget atau takut jika di jalan anda mendengar kata pocong atau jin.

Umumnya, warga Polandia lebih banyak menggunakan bahasa Jerman dan Rusia, ketimbang bahasa Inggris. Makanya, terkadang ketika Jawa Pos bertanya ke warga di Warsawa dalam bahasa Inggris, mereka menjawab dengan bahasa "gado-gado". Sebagian dalam bahasa Inggris, sebagian dalam bahasa mereka sehari-hari.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kemarin (7/6) Jawa Pos bertanya kepada salah seorang di Warsawa tentang moda trasportasi apa yang paling cepat untuk menuju satu tempat. "Pocong," jawabnya.

Kok pocong? Ternyata, setelah bertanya kesana-kemari Jawa Pos baru paham bahwa yang dimaksud warga lokal itu adalah kereta api. Dalam bahasa Polandia, kereta api adalah pociag, namun pelafalannya berbunyi pocong.

Selain pocong, jin juga banyak terdengar dalam percakapan orang Polandia. Orang Polandia tergolong ramah-ramah. Mereka biasanya menyapa ketika berpapasan di lift. Sapaan paling umum adalah jin dobre. Wah, apalagi ini. Jin dobre adalah pengucapan dari dzien dobry atau diartikan sebagai selamat pagi, siang, atau sore.

Ya, berbeda dengan Indonesia yang memakai selamat pagi, selamat siang, atau selamat sore, tergantung pada waktu. Bila di Polandia, asalkan matahari masih bersinar atau belum malam, maka sapaan mereka adalah jin dobre. Jin dobre arti harfiahnya adalah selamat menjalani hari yang baik.

Lalu, kantor dalam bahasa Polandia bisa diartikan sebagai tempat penukaran uang. Terkadang, kata-kata itu jadi candaan beberapa jurnalis Indonesia yang baru tiba di Warsawa. "Eh, waktunya ke kantor nih, uang saku sudah menipis," Firzie Idris, salah seorang jurnalis asal Indonesia yang meliput Euro 2012.

Bukan hanya itu, beberapa kali kami berbincang dengan warga lokal untuk menanyakan sesuatu, mereka menjawab dengan kata-kata tak. Bagi orang Indonesia umumnya, tak biasanya sama artinya dengan tidak. Ternyata, di Polandia, artinya malah iya.

Bukan hanya itu. Sedikit kebingungan soal bahasa juga terjadi dalam bahasa Inggris. Kalau ada warga lokal yang bilang no, jangan terburu-buru mengartikan dia menolak permintaan atau pertanyaan yang kita ajukan. Sebab, dalam bahasa Polandia, no artinya baiklah. (ham/ang)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook