DARI LOMBA AYAM BERKOKOK FKA SMAN 1 SOLOK TAHUN 1987

Ayam Demam Panggung, Pemilik Berkokok

Feature | Minggu, 08 Januari 2012 - 08:52 WIB

Ayam Demam Panggung, Pemilik Berkokok
Ayam juga bisa kena demam panggung. Setidaknya hal itu terlihat dari Lomba Ayam Berkokok FKA SMAN 1 Solok tahun 1987, Sabtu (7/1) di Pekanbaru. Pemilikpun harus melakukan berbagai aksi agar ayamnya berkokok dan menang lomba. (Foto: defrizal/riau pos)

Pemandangan menarik tersaji saat dilaksanakan Lomba Ayam Berkokok oleh Forum Komunikasi Alumni (FKA) SMA Negeri 1 Solok Tahun 1987, Sabtu (7/1) pagi di Sekretariat Remaja Bhayangkara Club (RBC), Jalan Sisingamangaraja, Pekanbaru.

Laporan AHMAD ALI NURMAN, Kota

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bagaimana tidak, untuk membuat ayam milik mereka berkokok, para pemilik ayam yang mengikuti kompetisi melakukan berbagai tingkah pola yang unik. Membuat ayam berkokok itu ternyata memang tidak gampang. Tidak semudah kita mendengar kokokannya di pagi hari. Saat ayam-ayam yang mengikuti kompetisi sudah berada di dalam arena pertandingan, ayam-ayam itu seperti terkena ‘‘demam panggung’’, hening hanya berputar didalam arena sambil mengeluarkan kokok sesekali saja. Padahal saat berada didalam kandang masing-masing, suara ayam-ayam itu nyaring saling bersahutan menunjukkan kebolehannya.

Para pemilik ayam tak kehilangan akal untuk memancing kokokan ayam miliknya. Beberapa dari mereka berteriak dan menirukan suara kokok ayam untuk memancing reaksi ayam miliknya. Namun cara itu tak efektif bagi beberapa ayam. Salah seorang peserta bahkan masuk ke dalam arena tempat ayam-ayam itu bertanding hanya untuk memancing kokokan ayam miliknya.

Secara keseluruhan, acara yang dilaksanakan sebagai ajang membina silaturahmi alumni SMA Negeri 1 Solok ini berlangsung meriah dan penuh rasa kekeluargaan.’’Ini adalah adat minang kabau, untuk mengangkat tradisi sekaligus untuk bersilaturahmi sesama alumni kita adakan acara ini,’’ ujar Ketua Sekretariat RBC, Milson Jhoni.

Dilanjutkan pria berpangkat Inspektur Satu (Iptu) yang juga bertugas di kepolisian sebagai Kanit Reskrim Polsek Senapelan ini, kedepan ia berharap agar dapat melaksanakan kembali acara seperti ini.’’Bukan masalah menang atau kalahnya, yang penting kekeluargaan tetap terjalin,’’ ujarnya.

Sementara itu, salah satu juri kontes ayang berkokok ini, Itfan Marosa mengatakan, ada sekitar 34 ekor ayam yang dipertandingkan.’’Kita menilai dari kokokan suaranya, kerapian bulunya serta ketenangan ayam saat bertengger,’’ jelas Itfan.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook