Peristiwa menghebohkan terjadi di Dusun Pekan Lama, Desa Serombo Indah, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu. Sesosok mayat yang masih terbungkus kain kafan ditemukan warga di tepi Batang Labuh, Ahad (5/1).
Laporan ENGKY PRIMA PUTRA, Pasirpengaraian
Penemuan mayat yang masih lengkap dengan kain kafannya itu sempat menggegerkan warga dusun. Tapi tak lama setelah itu, tepatnya Senin (6/1) pagi, mayat itu kembali dikuburkan secara agama Islam oleh tokoh masyarakat, tokoh adat Desa Serombo Indah.
Terdamparnya mayat yang terbungkus kain kafan yang dipastikan sudah berusia puluhan tahun itu terjadi akibat abrasi Sungai Batang Lubuh yang diterjang derasnya air sungai.
Sehingga mengakibatkan terbongkarnya salah satu kuburan di TPU Pekan Lama.
Mayat yang terbungkus kain kafan yang diperkirakan masih ada tulang belulang di dalamnya itu ditemukan masih diapit oleh tanah di tepi Sungai Batang Lubuh.
Belasan tokoh masyarakat, Kades Serombo Indah Basri, Kapolsek Rambah Hilir Iptu Adi Gunawan ikut bersama-sama menguburkan mayat yang terbungkus kain kafan secara agama Islam dengan melaksanakan tahlil dan doa. Mayat tersebut dikuburkan tidak jauh dari TPU Pekan Lama yang berjarak sekitar 100 meter.
Kapolres Rohul AKBP H Onny Trimurti Nugroho SE SIK MH melalui Kapolsek Rambah Hilir Iptu Adi Gunawan kepada Riau Pos, Senin (6/1) menyebutkan, mayat yang terbungkus kain kafan menurut warga setempat diduga sudah puluhan tahun. Dulunya di dekat TPU tersebut ada sebagai kampung kecil tempat warga bermukim. Namun karena sering terjadi banjir, warga lalu meninggalkan kampung tersebut.
Dia menjelaskan, posisi mayat yang terbungkus kain kafan, posisinya sekitar 1 meter di atas tebing yang tingginya 3 meter dari Sungai Batang Lubuh. Di TPU Pekan Lama ini masih banyak kuburan warga, namun dikhawatirkan lama kelamaan akan habis terkikis akibat abrasi Batang Lubuh.
‘’Mayat yang terbungkus kain kafan telah dikuburkan oleh belasan tokoh adat, masyarakat, Kades Serombo Indah Basri yang lokasinya berjarak 100 meter dari TPU. Setelah kami lihat, tidak ada bukti tanda-tanda, terjadinya tindak pidana. Mayat berkain kafan itu terbongkar akibat abrasi Sungai Batang Lubuh,’’tuturnya.
Sementara itu, Kades Serombo Indah Basri membenarkan lokasi pekuburan di Dusun Pekan Lama sudah berusia puluhan tahun. Lokasi kuburan semakin sempit akibat abrasi air Sungai Batang Lubuh.
Dia mengaku, lokasi TPU itu, lebih kurang 10 tahun tidak ada lagi penguburan jenazah di sana. Di mana di saat air Sungai Batang Lubuh meluap, tebing itu semakin lama akan terjadi abrasi.
Menyikapi terbongkarnya kuburan akibat terjadinya abrasi Sungai Batang Lubuh, Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Rohu Drs H Yusri MSi melalui Kabid Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Zulkifli SP kepada wartawan, Senin (6/1), menyebutkan, agar kepala desa setempat untuk mengusulkan perbaikan turap ke Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (TRCK) yang diketahui camat Rambah Hilir.
Menurutnya, ini perlu disikapi, karena bila tidak ada pembangunan turap di Tepi Sungai Batang Lubuh itu, maka akan terjadi kembali rusaknya kuburan masyarakat di Pekan Lama Desa Serombo Indah itu.
‘’Kami akan upayakan diakomodir membuat turap agar makam-makam yang ada sejak dulu tidak hanyut terbawa arus sungai.Bila nantinya bisa dimasukan di Bidang Pertamanan dan Pemakaman, kita akan anggarkan, bila tidak maka kita akan bantu untuk masukan ke Dinas Bina Marga dan Pengairan anggarannya,’’ tuturnya.
Dia berharap, penataan kawasan pemakaman di daerah Desa Serombo Indah, bisa lebih baik, meski informasinya pemakaman tersebut sudah ditinggalkan warga sejak 10 tahun lalu.
Di satu sisi, pihaknya memiliki kewenangan menganggarkan terkait pemakaman, seperti yang terjadi di Serombo Indah.
Namun, bila nantinya dana tersebut tidak bisa dimasukan ke anggaran Bidang Pemakaman, maka ia nakan berkoordinasi dengan dinas terkait yang lebih berwenang untuk menganggarkan dana pembangunan turap di daerah pemakaman tersebut, agar kasus jenazah hanyut di sungai tidak terjadi lagi, akibat terjadi abrasi air Sungai Batang Lubuh.***