“Saya juga membagikan helm kepada seluruh pengendara yang membonceng anak-anaknya tidak pakai helm. Banyak sekali. Kalau kita persentase hampir sekitar 40 persen pengguna sepeda motor di Pekanbaru yang mengantar putra-putrinya ke sekolah tidak memakai helm. Sayangi anak-anak. Masak kita sendiri yang selamat,” sambung Irjen Iqbal.
Untuk itu, Irjen Iqbal pun menaruh perhatian khusus. Jajaran Polantas sudah diminta untuk membagikan helm gratis selama pelaksanaan Operasi Zebra ini. Sekaligus, petugas diarahkan agar memberikan sosialisasi dan edukasi supaya anak-anak yang dibonceng juga harus dilindungi keselamatannya.
Kasubdit Kamseltibcarlan-tas Ditlantas Polda Riau Kompol Brigitta bersalaman dengan salah seorang pengendara yang diberi bingkisan karena tertib berlalu lintas.
“Anak itu bukan tameng loh ya. Saya lihat orang tuanya pakai helm, atau saudaranya pakai helm sedangkan anaknya di depan tidak pakai helm, ada juga di belakang. Oleh karena itu, saya perintahkan agar mengimbau masyarakat supaya semua pengguna jalan selamat sampai tujuan,” ujarnya.
Operasi Zebra Lancang Kuning 2022 memang agak terasa berbeda dari tahun sebelumnya. Selain mengedepankan edukasi terhadap pengendara, Irjen Iqbal juga memerintahkan langsung kepala satuan kerja untuk turun ke lapangan memantau pelaksanaan operasi. Tidak terkecuali satuan kerja di luar lalu lintas seperti reserse, bahkan personel Brimob juga turut diminta bersinergi.
Selain mengedepankan edukasi, Irjen Iqbal juga meminta agar jajaran dapat memberikan reward kepada pengendara yang patuh. Hal ini untuk memacu kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan berkendara. Seperti yang dilakukan Dirlantas Polda Riau Kombes Firman Darmansyah SIK pada Kamis (13/10).
Saat itu, bersama jajarannya alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1997 ini mengampanyekan tertib helm sejak usia dini. Dia juga turun langsung memberikan imbauan dan sosialisasi tentang keselamatan saat berlalulintas.
Untuk memberikan kesan dan semangat kepada anak-anak, Kombes Firman memberikan hadiah berupa helm kepada anak-anak agar mengingat betapa pentingnya menggunakan helm untuk keselamatan saat berlalulintas. “Kami sengaja memberikan hadiah berupa helm agar diingat oleh anak-anak sejak usia dini agar berkendara dengan lengkap,” kata Kombes Firman.
Pria kelahiran Sumatera Barat ini menjelaskan, pada Ops Zebra ini pihaknya lebih mengedepankan sisi humanis, edukatif, dan persuasif kepada masyarakat. ”Sifatnya lebih kepada edukasi tindakan persuasif. Agar masyarakat lebih memahami pentingnya memperhatikan keselamatan saat berlalulintas, terutama pemakaian helm pada anak-anak,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya juga akan melakukan tindakan terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran mengakibatkan fatalitas kecelakaan lalu lintas dan kasat mata. Operasi Zebra Lancang Kuning 2022 ini dilaksanakan 3-16 Oktober 2022 mendatang. Setidaknya ada tujuh sasaran prioritas pelanggaran lalu lintas.
Di antaranya tidak memakai helm SNI dan sabuk pengaman, menggunakan HP saat berkendara, berboncengan lebih dari 1 orang, pengendara di bawah umur, melebihi batas kecepatan, berkendara di bawah pengaruh alkohol, melawan arus, dan pelanggaran kasat mata lainnya. Hingga Ahad (16/10), Operasi Zebra Lancang Kuning 2022 dinyatakan berakhir. Dari data yang didapat selama operasi, edukasi humanis Polda Riau membuahkan hasil. Angka kecelakaan tercatat mengalami penurunan sepanjang dua pekan operasi. Dibanding tahun lalu, penurunan kecelakaan mencapai 50 persen.
Hal ini sebagaimana dikatakan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Senin (17/10). Dikatakan dia, dari hasil operasi selama dua pekan ada sebanyak 13.469 teguran yang diberikan kepada pengendara. Selain itu, ada juga tilang sebanyak 7.604. “Jumlah tilang berasal dari tilang ETLE dan tipang elektronik. Dengan total pelanggaran sebanyak 21.073 tindakan sepanjang dua pekan operasi di seluruh Provinsi Riau,” ujar Kombes Sunarto.
Dirincikan Kabid Humas, pelanggaran didominasi oleh pengendara roda dua yang tidak memakai helm SNI. Kemudian ada juga pelanggaran berupa tidak mengenakan safety belt oleh pengendara roda empat. Sedangkan untuk data kecelakaan selama Operasi Zebra Lancang Kuning 2022, tercatat ada 11 kejadian kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 6 orang korban yang meninggal dunia. Tiga luka berat dan 8 orang mengalami luka ringan dengan kerugian materil mencapai Rp21.400.000.
“Bila dibanding dengan Operasi Zebra tahun sebelumnya, angka kecelakaan saat ini mengalami penurunan. Total, ada 11 kejadian laka lantas. Hasil analisis turun 50 persen dari tahun 2021,” terangnya.
Lanjutnya, untuk penindakan sendiri ada berupa tilang ETLE dan E-Tilang serta penindakan secara konvensional hingga penindakan secara teguran. Yang mana untuk teguran itu bukan hanya teguran, namun kendaraannya difoto. ”Kami foto identitas dan kendaraan. Kami datakan sehingga jika melakukan pelanggaran akan dikenakan denda tilang,” tambahnya.
Jumlah kegiatan preemtif dan preventif secara umum meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal ini berdampak angka kecelakaan lalu lintas menurun dibanding tahun 2021 lalu. Dalam operasi ini Ditlantas Polda Riau dan jajaran memprioritaskan kepada 7 pelanggaran.(nda)