DARI LOKASI BUDIDAYA JAMBU CITRA DI KAMPAR

Kalsiumnya dari Tulang di RPH

Feature | Minggu, 04 November 2012 - 08:20 WIB

Kalsiumnya dari Tulang di RPH
Abu Bakar di depan sebuah pohon jambu citra yng sedang berbuah ranum beberapa waktu lalu. (Foto: istimewa)

Limbah, bagi sebagian besar masyarakat kita identik dianggap sebagai benda terbuang. Namun, bagi orang-orang seperti Abu Bakar, limbah tersebut bisa menjadi manfaat yang memberi untung berlipat-lipat.

Laporan BUDDY SYAFWAN, Kampar

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Petang itu, kondisi udara di Kecamatan Tambang diliputi mendung. Meski belum diguyur hujan, namun, awan hitam sudah menggelayut di atas kepala. Setetes demi setetes bulir air juga mulai menyentuh kelopak daun-daun hijau yang tumbuh rimbun di atas lahan seluas hampir setengah hektare.

Di antara rimbun dedaunan, sosok tua Abu Bakar terlihat masih saja giat bekerja. Menggunakan sebuah gancu untuk melubangi tanah, lelaki yang rambutnya mulai memutih ini sedang membuat sebuah lubang berbentuk garis melingkar mengelilingi sebatang pohon jambu citra yang tingginya berkisar satu setengah meter.

Meski memutus urat-urat akar pohon jambu yang mulai berbuah itu, namun, bu Bakar tak hendak menghentikan kerjanya. Dia malah semakin kuat menghunjamkan gancu tanah tersebut hingga membentuk lingkaran berdiameter dengan kedalaman berkisar 30 centimeter.

‘’Memang harus seperti ini. Nanti di sini, dimasukkan pupuk kotoran ayam dan tulang-tulang,’’ jelas Abu Bakar yang sore itu ditemani sang istri juga sejumlah pekerja yang juga sedang sibuk menurunkan ratusan batang bibit jambu citra dari sebuah becak motor.

Bila menyebutkan kotoran ayam, tentunya itu bukan hal aneh, karena, memang sudah lazimnya, kotoran hewan dijadikan sebagai pupuk kandang untuk menyuburkan tanaman. Namun, bila kemudian dilanjutkan dengan memasukkan tulang belulang, disanalah letak keunikannya.

Bukan tanpa alasan bagi Abu Bakar menggunakan tulang belulang tersebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas tanaman. Pemahamannya tentang kebutuhan tanaman akhirnya membuatnya melakukan beberapa uji coba untuk memastikan apakah zat-zat yang terkandung dalam benda-benda sepeti tulang belulang ini bermanfaat terhadap kesuburan dan produktivitas tanaman.

‘’Memang, masih dalam proses uji coba, tapi ternyata berhasil. Pohon jambu citra ini saya tanam baru sekitar enam bulan. Tapi sudah berbuah lumayan banyak,’’ujar Abu Bakar menunjuk sebuah pohon jambu berukuran hanya sepinggang orang dewasa.

Sekilas memang tak ada yang istimewa dari pohon tersebut. Namun, disinilah keunggulan dari penemuan Abu Bakar. Bila umumnya, pohon-pohon jambu citra baru bisa menghasilkan buah setelah berumur diatas satu tahun, namun tidak dengan pohon-pohon jambu citra yang ditanam Pak Bakar. ‘’Dalam dua bulan setelah saya memberi pupuk, hasilnya langsung terlihat. Sudah berbuah dan buahnya tak mudah gugur,’’ jelasnya.

Unsur Kalsium dari tulang belulang yang dijadikan bagian dari proses pemupukan, dijelaskan Bakar membuat buah yang keluar menjadi lebih kuat dan tidak mudah gugur. Kondisi ini, berbeda bila pohon jambu citra yang ditanam tidak menggunakan  Kalsium, cenderung mudah gugur sebelum waktunya dipanen.

Memang, diakui Abu Bakar, apa yang dia lakukan ini masih perlu di teliti lebih jauh. Namun, sesuai dengan pengalamannya selama dua tahun terakhir membuat pola menggunakan pupuk kandang dan tulang belulang, hasilnya tidak mengecewakan. Bahkan, cenderung memberi nilai positif.

‘’Kalau jumlah buah bertambah, rasanya tetap dan tidak berkurang dan bibitnya lebih kuat, tidak mudah gugur,’’ jelas Bakar.

Sejak 2004

Abubakar mulai melakukan budidaya dan penanaman pohon jambu citra semenjak tahun 2004. Kala itu, jenis jambu yang bibitnya dia peroleh dari salah seorang teman tersebut belum terlalu dikenal. Namun, potensi besar jambu tersebut sudah mulai tercium oleh Abu Bakar.

Berawal dari hanya menanam beberapa batang saja, kemudian jumlah tanaman itu terus bertambah, hingga jumlahnya saat ini berkisar 30-an batang.

‘’Jumlah ini sebenarnya tidak banyak. Kalau dibandingkan dengan milik beberapa penangkar lain, jumlah batang yang saya miliki relatif masih kecil,’’ urai Bakar.

Setiap bulannya, Abu Bakar menyebutkan, setidaknya dia bisa memanen tak kurang dari 20 hingga 30 kilogram jambu citra. Sementara pada musim berbuahnya, setidaknya produksi buah bisa mencapai 100 kilogram per bulan.

Dengan produksi buah sebanyak itu, Abu Bakar cukup bisa mendapatkan hasil yang lumayan, disamping juga produksi bibit pohon yang juga dia lakukan bersama sejumlah pekerjanya. ‘’Antara buah dan bibit jambu citra, hasilnya hampir sama. Kalau di bibit, setidaknya kita bisa produksi hingga 300 batang per bulan. Pohon indukannya dari pohon yang ada di tempat ini,’’ imbuh dia lebih jauh.

Coba-coba

Bila bicara seputar pertanian, nama  Abu Bakar tentunya sudah tak asing lagi di Kabupaten Kampar. Meski aktivitasnya dihabiskan dengan mengelola kebun jambu citra di pekarangan rumahnya, namun, Bakar sudah sering melanglalang buana hingga ke banyak daerah di Indonesia.

‘’Lumayanlah, sudah cukup banyak. Mungkin karena kecintaan pada tanaman,’’ jelasnya.  

Memang, di atas lahan seluas setengah hektare di sekitar tempat tinggalnya itu, tak hanya jambu citra saja yang bisa didapatkan. Ada berbagai macam jenis tanaman bisa diperoleh. Mulai dari jambu madu, matoa, rambutan, durian, jeruk. Hanya saja, dari seluruh jenis tanaman tersebut, jambu citra yang paling  mendominasi.

Bakar menilai prospek bisnis yang dimiliki jambu tersebut relatif besar. Sementara jumlah petani yang menanamnya relatif kecil. ‘’Kalau yang beredar di pasar buah itu, kebanyakan dari luar negeri. Ada juga yang lokal, tapi produksinya kecil dan tidak kontinu. Kadang ada, kadang juga tak ada. Itu juga kadang yang membuat pusat-pusat perbelanjaan belum melirik potensi usaha pertanian lokal ini,’’ jelasnya.

Begitupun, Bakar mengaku tak pernah sepi permintaan. Setidaknya, berapapun buah yang diproduksi selalu habis. Dengan estimasi rata-rata harga per kilogram jambu citra bisa mencapai Rp40.000, buah yang ada selalu habis dengan hanya meletakkannya di depan jalan masuk menuju rumahnya.

Dia juga banyak menerima panggilan dari sejumlah pemilik pohon yang ingin bibit atau tanaman yang mereka miliki cepat berbuah.

‘’Rata-rata memang mereka beli bibitnya dari saya. Tapi karena pengetahuannya tebatas, atau waktunya tidak banyak, sehingga perawatan terhadap pohon menjadi kurang maksimal. Akibatnya, produksi buah juga tak maksimal. Setelah menjalani perawatan, akhirnya banyak pohon-pohon tersebut berbuah,’’papar Bakar.

Jambu citra dijelaskan dia, sebenarnya tidak terlalu sulit perawatannya. Hanya saja, memang harus dikelola secara berkelanjutan. ‘’Paling hanya melakukan pemupukan selama sekali dalam tiga bulan dan perawatan terhadap calon buah agar tak dihinggapi lalat buah yang bisa menyebabkan kebusukan buah,’’ ungkap ayah dua anak ini.

Dari upaya-upaya kecil dan membaca jugalah akhirnya Abu Bakar mulai bereksperimen untuk bisa memaksimalkan buah yang saat ini menjadi salah satu jambu primadona ini. Bila kebanyakan pertani menggunakan pupuk Kalsium yang diperjualbelikan di toko, Abu Bakar malah memanfaatkan tulang belulang yang terbuang di salah satu rumah potong hewan.

‘’Saya dapatkan di Rumah Potong Hewan di Pekanbaru. Tidak dalam bentuk tulang mentah, melainkan tulang-tulang yang sudah dibakar kering. Tulang-tulang tersebut, sudah menjadi eksperimen selama dua tahun terakhir,’’ ungkapnya.

Awalnya saya belum berani membuka. Tapi, setelah membaca dan melihat realisasi di lapangan, ternyata, kalsium asli yang didapat dari tulang belulang sapi bekas penyembelihan tersebut  bekerja efektif untuk meningkatkan produktivitas buah. ‘’Terutama untuk mengutkan buah agar tak mudah rontok atau gugur sebelum dipanen. Dulu, sebelum mengenal pupuk kalsium tulang belulang itu, buah jambu saya masih sering gugur karena batang buah tak terlalu kokoh, walau sudah di bungkus. Namun, setelah diberi Kalsium tulang sapi, buahnya ternyata makin kokoh dan tak mudah rontok,’’ujarnya.

Ada trik yang dilakukan Abu Bakar untuk bisa mengerjakan itu, salah satunya adalah dengan membuat lingkaran untuk pemupukan di sekitar akar batang tanaman. Pastinya, ada akar yang juga ikut terpotong dan putus karena pembuatan lubang tersebut. Namun, hal tersebut menurut dia tak masalah sepanjang pupuk yang diberikan cukup.

‘’Akar yang putus itu membuat tanaman stres dan itu merangsang peningkatan produksi buah. Peran pupuk kandang meningkatkan produksi dan menyuburkan tanaman, sementara kalsium membantu menguatkan,’’ungkap dia.

Hanya dalam hitungan dua bulan setelah melakukan praktik tersbut, Abu bakar mengaku mendapatkan hasil yang sangat luar biasa. ‘’Jangan takut mati, karena pupuk kandang dan kalsium itu terserap langsung oleh akar tanaman,’’ujar petani yang juga pernah mendapat penghargaan dari berbagai pihak ini.

Bakar sendiri sangat berharap, pengalaman apa yang dia dapatkan itu juga dapat dilakukan oleh petani atau pemilik pohon lainnya. ‘’Soalnya, banyak sekali yang membeli bibit jambu citra ini. Bahkan, sampai ke Batam, Sumbar dan Sumatera Utara. Ada yang beranggapan, kalau jambunya tak berbuah, lantas dikatakan bibitnya tak bagus. Sebenarnya, bukan bibitnya yang tidak bagus, tapi lebih kepada teknis pemeliharaannya,’’ jelas pemilik usaha Tani Harapan yang terletak di Jalan Pekanbaru-Bangkinang Km 32 tepat di depan SMPN 1 Tambang itu.

Abu Bakar sendiri sebenarnya punya banyak sekali pengalaman terkait dengan upaya melakukan budidaya tanaman, termasuk untuk jambu citra.

Di pekarangan rumahnya, Bakar melakukan perkawinan untuk tanaman jambu jenis lokal dengan jambu citra. Ternyata hasilnya cukup positif. Meski ukuran pohonnya relatif besar, ternyata buah jambu citranya tetap bagus dan dominan. Padahal, awalnya, pohon jambu tersebut termasuk tidak bagus, alias berbuah kecil dan asam.

‘’Lewat perkawinan silang pada dahan pohon, kini pohon tersebut malah menghasilkan jambu citra. Tak ada rasa yang berubah dan ukurannya juga normal, besar. Karena itulah, saya mengimbau, bila ada yang punya pohon jambu, kerap bermasalah, atau buahnya tidak maksimal, sebaiknya tidak lantas di tebang. Lakukan prawatan dengan pupuk dan penyiraman yang baik serta perawatan dari hama bila ditemukan ada hama atau jamur sehingga tak merusak pohon dan buah. Karena sekarang tulang dari sisa pemotongan sapi juga berkhasiat menambah kesuburan tanaman, bolehlah dipakai,’’ ungkapnya berbagi resep.

Abu Bakar mempersilakan masyarakat yang ingin tahu lebih detail terhadap budidaya jambu citra ini dengan berkunjung langsung ke kediamannya di Jalan Pekanbru bangkinang Km 32 di depan SMPN 1 Tambang atau dapat juga melihat laman khusus yng dia sediakan melalui akun facebook Abu Bakar Jambu Citra.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook