RENGGINANG UBI MENGANTARKAN YATINAH JUARA I NASIONAL

Produk Pertanian Berdaya Saing Sekarang Pesanan Terus Menghampiri

Feature | Senin, 02 Desember 2013 - 10:53 WIB

Laporan Alfiadi, Bunga Raya alfiadi@riaupos.co

Regginang ubi Mekar Sari buatan Yutinah, mampu menyisihkan produk makanan lainnya dari hasil olahan  tanaman pangan se-Indonesia.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Terpilih juara I nasional untuk kategori inovasi produk tanaman pangan dan inovasi pemasaran tanaman pangan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian RI, Kamis (28/11) di Jakarta.

Keterbatasan yang dimiliki wanita paruh baya ini tak membuatnya malas untuk melakukan inovasi. Meski tak pernah menginjak bangku sekolah dan tak bisa membaca menulis namun akal fikiran yang dimilikinya itu digunakan untuk menghasilkan suatu produk mampu menggugah semua orang.

Menekuni industri rumahan Rengginang telah dilakuknnya sejak 2001. Berawal dari pertemuan dan perbincangan tak direncanakan dari pengurus salah satu yayasan di Pekanbaru, yang melatih ibu-ibu PKK di Desa Kemuning Muda, Kecamatan Bunga Raya tempatnya berdomisili membuat olahan makan dari ubi 12 tahun silam.

Kala itu, pengurus yayasan yang dikenal dengan nama Muniarti singgah di warungnya yang menjual makanan untuk membeli sesuatu. Tak ayal ia pun menayakan acara di Balai Desa pada Muniarti, setelah diberi tahu rupanya pelatihan bagi ibu-ibu PKK desa tentang pembuatan makanan dari ubi.

Mendegar pelatihan itu, timbul niat dan rasa tertariknya. Iapun bergegas pulang ke rumah untuk membuatnya karena tak sempat mengikuti pelatihan, pilihannya yaitu Rengginang ubi.

Setelah dicoba, tak langsung jadi dan ini berlangsung sampai tiga kali.

‘’Keempat kali barulah jadi, dan dibawa langsung dan ditunjukkan pada Muniarti yang melatih, dan menanyakan apakah seperti ini Rengginangnya, dan ternyata alhamdulillah responnya bagus,’’ kata Janda empat orang anak ini mengenang saat-saat itu.

Usaha yang dilakoninya ini, kata dia sedikit membawa perubahan hidup bagi dirinya bersama keluarga.

Ia dapat menyekolahkan anak-anaknya dan juga memperbaiki rumah, jika sebelumnya mirip ‘’kandang Kambing’’ sekarang sudah jadi permanen, walaupun belum sempurna semuanya.Sekarang pesanan dari luar daerah Siak terus berdatangan. ***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook