JADI LAHAN PERCONTOHAN KUALITAS EKSPOR

Melihat Kegigihan Para Petani Kota Dumai

Feature | Minggu, 02 Desember 2012 - 10:40 WIB

Melihat Kegigihan Para Petani Kota Dumai
Wali Kota Dumai, Khairul Anwar menjadi orang pertama melakukan penyemaian bibit sawi kualitas ekspor di lahan percontohan Kelurahan Baganbesar Kecamatan Bukitkapur Kota Dumai, pekan lalu. Foto: Erwan Sani/Riau Pos

Sebuah pekerjaan jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh bakal menghasilkan sesuatu yang  maksimal bahkan berbuah intan. Hal inilah mungkin menjadi motivasi bagi petani hultikultura di Kota Dumai, sehingga dipercaya untuk mengelola lahan pertanian khususnya pengembangan tanaman sayuran berdaun lebar untuk diekspor ke luar negeri.

Laporan ERWAN SANI, Bukitkapur

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

BENTANGAN kelambu (sheeding nett) yang terpasang di antara pancang-pancang terbuat dari besi berbentuk persegi panjang menjadi pemandangan menarik bagi Riau Pos, Rabu (22/11) sore. Beberapa orang petani berbaju lengan panjang, memakai sepatu bot dan di tangan mereka sibuk mengarahkan garpu tanah maju mundur di atas tanah berbentuk gelombang di dalam kelambu tersebut.

Tampak sesekali tangannya menyeka keringat di wajahnya, sebab hari itu matahari bersinar cukup terik, walaupun dilindungi kelambu hawa panas tetap masuk ke dalam kelambu. Sedangkan beberapa petani lainnya, sibuk menegakkan dan memasang kelambu yang belum selesai terpasang dengan rapi.

Sedangkan yang lainnya sedang berupaya merapikan pipa-pipa air untuk yang berada di setiap gelombang tanah untuk penyemaian bibit. Tampak air mulai keluar dari ujung pipa yang dibentuk sedemikian rupa dan mengeluarkan air semakin kencang dan memutar sehingga membasahi setiap gelombang tanah berdekatan dengan pipa tersebut. ‘’Kita melakukan uji coba pipa air untuk menyiram tanaman, apakah berfungsi atau tidak,’’ kata Indrawan Simamora.

Desingan mesin robin alat penyedot air dari tangki dan disebarkan ke pipa-pipa air ukuran setengah inchi yang ada di antara gelombang-gelombang tanah di dalam sheeding nett. Tampak dari ratusan pipa mengeluarkan air terlihat bak pusaran air yang terlihat mengembang bak payung bening.

‘’Inilah lahan untuk di tanam bibit sayuran daun lebar untuk percontohan dan bakal diekspor ke luar negeri,’’ ucap Indrawan Simamora yang juga Ketua Kelompok Pomroi yang dipercaya untuk mengelola lahan seluas satu hektare di Kelurahan Baganbesar Kecamatan Bukitkapur.

Kegigihan dan ketunakan terhadap pengelolaan lahan tidur di Kota Dumai oleh kelompok  Pomroi yang jumlah petaninya mencapai 125 orang akhirnya dipercaya untuk mengelola lahan pertanian yang disiapkan Pemerintah Kota Dumai. Kemudian berbagai peralatan pendukung, kelambu, bibit, pupuk dan peralatan lainnya yang disiapkan pemerintah pusat. Sedangkan untuk beberapa alat pendukung seperti kendaraan untuk operasional dan  pengangkut sayuran disiapkan pemerintah Provinsi Riau.

Mengajak orang untuk bertani, apalagi untuk jenis sayur-sayuran tentu sangat sulit, kata Indrawan, akan tetapi berbagai upaya atau terobosan dilakukan selama ini. Akhirnya kelompok tani Pomroi berhasil menyuplai berbagai jenis sayuran ke seantero Kota Dumai. Bahkan sampai saat sekarang tanaman favorit dan unggulan yang dijual ke kabupaten/kota di Riau dan Kepulauan Riau, yaitu baby corn (jagung muda) yang dibuat sayur oleh masyarakat. ‘’Baby corn yang dihasilkan para petani ita sampai ke Kota Batam, Rohil dan Bengkalis. Begitu juga buah-buahan seperti melon, semangka dan lainnya,’’ kata Indrawan mengenang apa saja yang telah mereka lakukan dalam upaya meningkatkan tanaman usia muda dan memberikan hasil maksimal.

‘’Kepercayaan yang diberikan pemerintah ini merupakan tantangan bagi kami. Jadi kami harus bekerja maksimal dan mencapai cita-cita yang diinginkan pemerintah, yaitu menghasilkan tanaman sayuran yang bisa diekspor,’’ jelas Indrawan.

Untuk sementara ini, berbagai fasilitas diberi sangat mendukung terciptanya hasil tanam maksimal. Apalagi, tantangan berat bagi kelompok tani Pomroi yaitu harus menghasilkan tanaman sayuran daun lebar terbaik dan bernilai ekspor. ‘’Makanya 16 petani yang dipercaya mengelola lahan satu hektare ini bekerja habis-habisan dan maksimal, agar bisa menghasilkan tanaman sayuran khususnya sawi terbaik dan bisa diekspor,’’ tambah warga Bukittimah Kecamatan Dumai Selatan ini lagi.

Dengan dukungan itu, dirinya optimis lahan seluas satu hektare itu bakal menjadi contoh dan menghasilkan tanaman terbaik untuk konsumsi masyarakat Kota Dumai dan juga terbaik untuk ekspor. ‘’Kondisi tanah Dumai baik untuk tanaman sayuran daun lebar, makanya kita optimis kebun percontohan dan sebagai kawasan perintis tanaman sayuran lebar kualitas ekspor bisa terwujud segera,’’ ucapnya.

Apalagi pengelolaan lahan tanaman sayuran daun lebar tersebut mendapat dukungan atau konsultan pertanian yang melakukan ekspor sayuran dan buah-buahan asal Indonesia. Dengan keterlibatan konsultan yaitu PT Alamanda sebagai perusahaan yang dipercaya mengekspor tanaman, sayuran dan hasil pertanian lainnya dari Indonesia ke luar negeri tentu ini memberi semangat baru bagi petani. ‘’Terutama kita bisa menimba ilmu dari petugas konsultan pertanian tersebut. Baik dalam mengolah lahan pertanian hingga perawatan terhadap tanaman kualitas ekspor,’’ ucapnya.

Keseriusan pemerintah ini harus ditangkap oleh petani dari seluruh kecamatan yang ada. Apalagi lahan pertanian di Kota Dumai cukup luas. Hanya saja lahan tersebut masih banyak tidur dan tak berani di kelola masyarakat, karena masih berstatus milik negara dan lahan konsesi beberapa perusahaan dan HGU perusahaan. ‘’Jika ini dibuka kerannya, saya yakin teman-teman petani lainnya mau mengelolanya,’’ tegasnya.

Apalagi target untuk lahan pertanian tanaman pangan berupa sayuran daun lebar ini akan dikembangkan di Kota Dumai seluas 70 hektare lebih. ‘’Kita optimis itu bakal terlaksana jika saja lahan-lahan kosong di Kota Dumai ini bisa dikelola para petani kita,’’ lanjutnya.

Dia yakin dengan adanya lahan percontohan untuk kualitas ekspor tersebut bakal menjalar ke petani-petani yang ada di Kota Dumai. ‘’Selama ini kran untuk menjadikan tanaman kualitas ekspor itu belum terbuka. Jika sudah dibuka seperti sekarang pasti banyak petani mau berbuat. Apalagi penampungnya sudah ada di luar negeri,’’ lanjutnya.

Dukungan Pemerintah Dumai

Pemerintah Kota Dumai yang dipercaya pemerintah pusat dan provinsi untuk menjadi daerah percontohan untuk tanaman sayur lebar kualitas ekspor langsung membuat kebijakan. Seperti disampaikan Wali Kota Dumai, Khairul Anwar bahwa pihaknya akan menetapkan kawasan pertanian di Kelurahan Baganbesar Kecamatan Bukitkapur tersebut.

‘’Kita akan segera membuat Peraturan Wali Kota (Perwako) untuk menjadikan daerah Baganbesar pusat pengembangan pertanian untuk kualitas ekspor. Dengan begitu luasan lahan untuk tanaman sayuran daun lebar kualitas ekspor tak terfokus satu hektare ini saja akan tetapi kita berharap menjadi puluhan dan ratusan hektare,’’ kata Khairul Anwar yang saat itu didampingi Wakil Wali Kota Agus Widayat dan Kepala Dinas Petanian Perkebunan dan Kehutanan, Suryanto dan Kabid Hultikultura Dinas Tanaman Provinsi Riau, H Tengku Syoip.

Menurutnya tercipta dan terealisasinya lahan tanaman sayuran seluas satu hektare dengan kualitas modren ini bakal melecut para pengusaha pertanian di Kota Dumai untuk berbuat. ‘’Negeri kita inikan harus melihat contoh dulu. Jika sudah berhasil maka secara otomatis yang lain bakal ikut. Jadi ini merupakan awal yang baik dan kita berharap lahan percontohan tanaman ekpor ini berhasil dan yakin bakal diminati masyarakat kita untuk terus mengembangkannya,’’ kata Khairul Anwar.

Dirinya yakin ke depan, Kelurahan Baganbesar bakal menjadi kawasan agro bisnis kemudian dilanjutkan menjadi kawasan agro bisnis wisata. Apalagi negara-negara yang bakal menerima sayuran dari hasil kelompok tani dari Kota Dumai ini sudah jelas. ‘’Yaitu dari negara Malaysia dan Singapura. Jadi pangsa pasar kita sudah ada dan jelas. Jadi sekarang tinggal kita memperhatikan kualitas tanaman yang akan kita jual dan yakin bernilai ekspor,’’ kata mantan kepala cabang Bank Riau Kepri di Kota Dumai ini lagi.

Tak sampai disitu saja, kata Kahirul Anwar, Kota Dumai saat sekarang sudah memiliki pelabuhan agro bisnis. Dengan pelabuhan tersebut dia yakini bakal menarik dan mengajak kabupaten/kota dan provinsi tetangga untuk mengekspor hasil tanaman sayuran dan lainnya melalui Kota Dumai. ‘’Kita berharap ini bakal terwujud. Apalagi pihak PT Alamanda dan pengusaha ekspor  impor yang ada di Kota Dumai turun tangan untuk mendukung bisnis ini,’’ jelasnya.

‘’Cita-cita kita sejak lama hasil pertanian dan perkebunan kalau bisa di ekspor melalui Kota Dumai. Kita berharap tahun 2013 sudah terwujud,’’ harapnya.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai, Suryanto menegaskan lahan untuk pengembangan kawasan agro bisnis terutama untuk tanaman pangan di Kota Dumai cukup luas. Hanya saja terkendala selama ini lahan tersebut masih milik perusahaan atau berstatus lahan konsesi atau HGU. Atau lahan tersebut termasuk hutan lindung dan lainnya. ‘’Padahal realitanya lahan tersebut bukan hutan lindung dan lainnya. Karena sudah ada penduduk di lokasi tersebut,’’ ucapnya.

Untuk awal ini, lahan untuk penanaman bibit tanaman sayuran berdaun lebar hanya seluas satu hektare. Namun target awalnya bisa mencapai empat hektare. ‘’Jadi ini bertahap dan yakin tahun depan empat hektare lahan tanaman sayuran daun lebar kualitas ekspor bisa terwujud,’’ lanjutnya.

Dengan adanya keterlibatan PT Alamanda sebagai pengusaha impor ekspor di Indonesia yang dijadikan instruktur untuk pengembangan empat jenis tanaman berdaun lebar tersebut, Suryanto yakin itu bakal terlaksana dan bisa melakukan ekspor ke luar negeri. ‘’Untuk sekarang saja harga sayuran sawi di Malaysia per kilogramnya mencapai  12 ringgit Malaysia. Kita dapat 8-10 ringgit per kilogram sudah mantap,’’ ucap Suryanto.

Apalagi target per hektarenya tanaman sayuran daun lebar bisa mencapai 20 ton. ‘’Tentu ini tak bisa kita bayangkan berapa keuntungan para petani kita. Semoga ini bisa benar-benar menjadi realita,’’ lanjutnya.

Dukungan Pemprov Riau

Dalam pengembangan Kota Dumai sebagai kawasan ekspor agro bisnis dan juga penghasil tanaman kualitas ekspor mendapat support  dari Pemerintah Provinsi Riau. Ini dibuktikan dengan memberikan dukungan pengoperasian pelabuhan agro bisnis di Kota Dumai tersebut. Kemudian memberikan dukungan terhadap para petani yang ikut mengembangkan lahan tanaman daun lebar kualitas ekspor.

Dikatakan Kabid Holtikultura Dinas Tanaman Pangan Provinsi Riau, HT Syoep, terciptanya lahan seluas satu hektare tersebut karena adanya dukungan dari APBN. Yaitu memberikan bantuan berupa benih sayur daun lebar sebanyak empat jenis, pupuk, irigasi sprint kler, sheeding nett dan pengolahan tanah dan kultipar. ‘’Kita berharap ini menjadi  contoh dan menjadi sayuran daun lebar diekspor melalui Kota Dumai, ‘’ kata Tengku Syoep didampingi Kasubag Bina Program, H Suryani SP MM, Kasubag Keuangan dan Perlengkapan, Candra Mulya SP dan Kasi Promosi Zulkarnaini SP MSi yang ikut bersama menyemai benih pertama di lahan satu hektare di Kelurahan Baganbesar Kecamatan Bukitkapur.

Selain itu Pemprov juga memberikan beberapa fasilitas yang lain berupa mobil colt storage, mobil boks dan L300 yang akan diberikan kepada Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kota Dumai. Bantuan mobil oprasional tersebut dalam upaya meningkatkan pengembangan lahan tanaman daun lebar di Kota Dumai tersebut. ‘’Mobil colt storage itu untuk mengangkut sayuran hasil panen ke pelabuhan Agro Bisnis. Karena mobil tersebut dilengkapi dengan hawa pendingin di boksnya,’’ kata H Suyrani SP MM kepada Riau Pos saat itu.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook