Di saat anak-anak sebayanya asyik bermain, Athallah Ahza harus berlatih keras. Dan kini dia mulai merasakan hasil dari latihan dan kerja kerasnya.
Laporan HARY B KORIUN, Palembang
ATHALLAH Ahza tak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah dipastikan meraih medali emas pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVI 2023. Di Lapangan Tembak Jakabaring Sport City, Palembang, Kamis (30/8), dengan catatan angka 619.0 pada nomor 10 M air rifle men, Athallah berada di ranking satu dan berhak atas medali emas. Siswa SMA N 8 Pekanbaru itu mengalahkan petembak Kalimantan Tengah, Febrian, yang mendapatkan perak, dan Paskalis Steven Saverio (Kalimantan Timur) yang meraih perunggu.
Athallah juga ikut andil atas raihan satu perak dari nomor 10 M air rifle men beregu. Dia berlomba bersama Muhammad Zia Wildan dan Satrio Apriandono. Emas di nomor ini diperoleh Jawa Barat dan perunggu Bangka Belitung.
“Alhamdulillah. Keberhasilan ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya, para pelatih yang menangani saya sejak awal hingga sekarang, guru-guru dan teman-teman saya di SMA N 8 Pekanbaru, dan seluruh masyarakat Riau. Terima kasih selama ini saya diberi kesempatan untuk mengembangkan diri di cabang olahraga menembak ini,” ujar remaja kelahiran Pekanbaru, 19 Oktober 2007 ini kepada Riau Pos.
Semua memang bukan karena kebetulan. Untuk sampai ke tahap ini, Athallah memang bekerja keras saat latihan. Sejak kelas 5 SD, atau saat usianya baru menginjak 8 tahun, dia sudah memegang senjata saat masuk ke Bono Shooting Club di Pelalawan. Di sanalah dia ditempa untuk menjadi seorang atlet petembak. Kebetulan, sang ayah, Donny Aprizal, adalah seorang pelatih menembak yang waktu itu tinggal di Pangkalankerinci, Pelalawan.
Di saat teman-teman seusianya asyik bermain dengan segala kesenangannya, Athallah harus fokus berlatih dengan tingkat kedisiplinan tinggi.
Kini, ketika dia harus berlatih di India Shooting Club yang mengelola Tafsha Shooting Academy di Jakarta, Athallah harus membagi waktu dengan sekolahnya di Pekanbaru. Dia meminta dispensasi agar bisa home schooling di Jakarta.
“Saya berterima kasih kepada Kepala SMA N 8 dan semua bapak dan ibu guru yang sangat mendukung apa yang saya lakukan,”
kata Athallah.
Sebelum terjun di Popnas 2023 ini, Athallah sudah turun di beberapa arena menembak. Di antaranya mendapatkan emas di Asian Shooting Competition, sebuah kejuaraan setingkat Asia di Jakarta. Dia juga mendapatkan emas saat mewakili Pelalawan dalam Porprov di Kuantan Singingi, 2022 lalu.
Seperti para atlet muda lainnya, Athallah juga sangat ingin menjadi bagian dari petembak Indonesia yang berlaga di kejuaraan internasional, baik SEA Games, Asian Games, atau bahkan Olimpiade.
“Pastilah. Saya sangat ingin masuk timnas Indonesia dan berlaga di kejuaraan internasional,” ujarnya.
Sang ayah yang juga pelatih dari Pengprov Perbakin Riau di Popnas 2023 ini, Donny Aprizal, mengaku bangga anaknya bisa meraih emas. Hal yang sama juga dirasakan sang ibu, Patricia Touw, yang selalu mendampingi putranya. Menurut Donny, ini adalah keikutsertaan pertama Athallah di Popnas dan saat ini Athallah sudah masu kuota untuk PON 2024. Dia berterima kasih karena Pengprov Perbakin Riau sangat mendukung kerja keras Athallah meskipun masih berusia muda.
Selama ini Donny sangat menjaga kedisiplinan Athallah baik saat berlatih maupun tidak. Dia sangat ketat mengatur waktunya, misalnya kapan saat berlatih, belajar, istirahat, atau bermain. Donny juga membatasi Athallah memegang HP untuk menjaga mata dan konsentrasinya.
“Sebab, terlalu lama melihat layar HP bisa berdampak buruk pada syaraf yang bisa mempengaruhi fokus pada mata dan konsentrasi secara keseluruhan,” jelas Donny.(eca)