DERITA SOPIR LINTAS SUMATERA DI JALAN LINTAS PASIR PUTIH

Lurus Kena Belok Pun Merana

Feature | Rabu, 01 Mei 2013 - 11:10 WIB

Lurus Kena Belok Pun Merana
Kemacetan panjang truk-truk bertonase besar sering terjadi di Jalan Lintas Pasir Putih, Senin (29/4/2013). Foto: didik herwanto/riau pos

Kerusakan parah Jalan Lintas Pasir Putih dikeluhkan para sopir truk-truk ekspedisi yang kerap melintasi jalan tersebut sebagai salah satu rute Lintas Sumatera. di satu sisi mereka dilarang melintasi jalan dalam Kota Pekanbaru, di sisi lain jalan yang harus mereka lewati sangat berat.

Laporan Didik Herwanto, Siak Hulu

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

MAJU kena mundur pun merana. Sepertinya demikian ungkapan yang tepat untuk menggambarkan nasib para sopir truk yang melintasi Jalan Lintas Pasir Putih yang rusak parah sejak beberapa tahun terakhir ini.

Betapa tidak, mereka mengaku galau jika sudah sampai di persimpangan SPBU Jalan Karet, Kulim atas. Karena jika mengambil jalan lurus, maka mereka harus melintasi jalan Kota Pekanbaru yang jelas jelas dilarang dan risikonya sudah barang tentu  akan berhadapan dengan para polisi lalu-lintas.

Sedangkan jika berbelok ke kiri, maka lubang-lubang besar di badan Jalan Lintas Pasir Putig telah siap menanti ban-ban truk terjerembab, bahkan bisa membuat patah as roda. Itu baru risiko paling minimal.

“Yah kalau mengambil jalan ini, ya begini, patah as roda itu sudah lumayan ketimbang terguling karena patah peer,” ucap Edy (36), salah seorang sopir turk ekspedisi sambil menyeka keringat dengan anduk yang dikalungkan di lehernya, Senin (28/4).

Jika sudah demikian, pembengkakan ongkos jalan sudah menjadi hal yang lumrah. Karena menurut Edy, pemilik kendaraan tidak mau tahu di mana uang jalan dihitung berdasarkan waktu perkiraan normal. “Hal-hal semacam ini, mana mau tahu bos. Bos tahunya beres,” tuturnya dengan logat batak.

Ditambahkan Edy, sebenarnya para sopir mengetahui jika melalui jalan dalam kota dilarang. Namun bagaimana lagi itu pilihan tersulit bagi mereka. Apalagi jika musim hujan. Mereka terapksa memberanikan diri melintasi jalan dalam Kota Pekanbaru daripada harus ‘’tertanam’’ di lubang-lubang besar penuh air di jalan lintas.

Kelangkaan solar beberapa hari ini diakui Edy  sedikit membantu. Karena di siang haripun mereka bebas melewati jalanan dalam kota. Mereka tak perlu sembunyi dari pantauan polisi lalu-lintas. Kalau kepergok, mereka sudah siap dengan dalih mengisi BBM karena BBM di Kulim dan Siak Hulu kosong.

Kerusakan Jalan Lingkar Siak Hulu sebenarya tidak hanya dikeluhkan para supir. Warga setempat juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut Hakim (26) kerusakan jalan yang sudah terjjadi bertahun tahun ini meresahkan warga setempat karena polusi udara akibat debunya luar biasa. “Kalau sudah musim panas, lewat sini harus hati-hati terutama yang naik sepeda motor karena debunya membuat jarak pandang semakin pendek, ditambah lagi polusinya, buat kita susah nafas,” tutur Hakim yang ditemu sedang membantu seorang perempuan pengendara motor melewati kubangan di tengah-tengah kemacetan sepanjang 4 KM di Jalan Lingkar Siak Hulu, Senin (29/4) lalu.

Dikisahkan Hakim disepanjang jalan tersebut  sudah sangat sering terjadi kecelakaan dan umumnya adalah kecelakaan tunggal. Mulai dari pengendara motor yang terjatuh akibat masuk ke dalam lubang akibat debu yang mengahalangi jarak pandang  higga truk yang teruling akibat supir yang salah perkiraan dalam menghindari lubang.

Warga sebenarnya tidak tinggal diam menyikapi kelambanan pemerintah memperbaiki jalan tersebut. Beberapa kali warga setempat secara swadaya menimbun jalan tersebut dengan pasir dan batu (sirtu) dan juga kayu bulatan  sebagai gambangan. “Pekan lalu sudah sempat ditimbun, tapi yang lewat ‘’kingkong kingkong’’ (truk-truk besar, red) gini, ya hancur lagi,” tuturnya.

Hakim pun membandingkan kondisi jalan ketika masih dirawat salah satu perusahaan kayu di Riau. ”Jalan ini dulu sangat terawat, alat berat setiap hari melakukan pengerasan dan penyiraman,” sebutnya.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook