BUKITTINGGI (RP) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mendorong agar pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar) dan Riau menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan yang akan dilalui pembangunan jalan tol.
Pasalnya, pemerintah pusat sudah menganggarkan pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Jalan Tol Pekanbaru-Padang termasuk dalam rencana itu.
Itu sudah ada Perpres penugasan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun jalan tol, karena secara komersial, swasta tidak mampu, maka pemerintah membangun melalui BUMN. Dianggarkan dana Rp5 triliun, 2013 sebanyak Rp2 triliun dan 2014 sebanyak Rp3 triliun, ujar Hatta Rajasa ketika ditemui usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada pertemuan dengan keluarga pahlawan nasional asal Sumbar, Selasa malam (29/10).
Menurut Hatta, uang yang sudah dianggarkan itu akan dikucurkan kepada daerah yang paling siap dan pembebasan lahannya sudah tuntas. Sekarang tinggal perusahaan BUMN yang melaksanakan pembangunannya.
Cuma saya tanya gubernur (Irwan Prayitno, red) katanya lahan untuk di Sumbar sudah clear, papar Ketua Umum PAN ini. Jalan Tol Trans-Sumatra adalah sebuah jalan tol sepanjang 2.700 Km yang menghubungkan Lampung dengan Aceh. Jalan tol ini pada 2012 diperkirakan menelan dana Rp150 triliun. Dengan adanya jalan tol ini nantinya, kehidupan di Pulau Sumatera diyakini bisa mengalahkan kehidupan di Pulau Jawa.
Rencana pembangunan jalan tol Pekanbaru-Padang telah diakomodir secara nasional. Antara lain, pada rencana pembangunan Sumatera Highway 2011-2029 yang dikeluarkan Bappenas, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (Perpres No: 32/2011) serta SK Menteri PU Nomor: 631/KPTS/M/2009 tentang Penetapan Ruas Jalan menurut Statusnya sebagai Jalan Nasional.
Khusus untuk Sumatera Barat, rencana pembangunan jalan tol juga telah diakomodir dalam dokumen perencanaan daerah, yakni RPJPD Provinsi Sumbar 2005-2025, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2009-2029 dan RPJMD Provinsi Sumbar 2010-2015.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru direncanakan melewati Padang, Padangpariaman, Padangpanjang, Tanahdatar, Agam, Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Jika ini selesai, waktu tempuh Padang-Bukittinggi (dihubungkan feeder jalan tol) dari dua sampai tiga jam menjadi satu setengah jam. Dengan demikian, pengguna jalan tol akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan biaya operasional kendaraan dan waktu. Hal itu lebih baik dibanding melewati jalan non tol, kata Irwan.
Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Sumbar Suprapto mengatakan, dulunya pembangunan tol Sumatera ini baru akan dilaksanakan pada 2024.
Selanjutnya Menteri BNUMN Dahlan Iskan mengadakan pertemuan dengan para gubernur se-Sumatera di Griya Agung, Palembang, 20 Februari 2012. Pertemuan membahas percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera.
Dikatakan Suprapto, secara ekonomi pembangunan jalan tol di Sumatera masih terlalu berat, maka disepakati pembangunannya dilakukan perusahaan patungan antara Jasa Marga dan setiap pemda di Sumatera.
Pembagian tugasnya adalah Pemda membebaskan tanah dan mencadangkan sejumlah kawasan di sepanjang jalan tol untuk proyek bisnis masa depan yang akan kelak dikelola bersama.
Selain bersinergi dengan Pemda, Jasa Marga juga bersinergi dengan BUMN lain, seperti BUMN perkebunan (karena jalan tol banyak melintasi perkebunan) dan BUMN kontraktor untuk konstruksi jalan tol itu sendiri.(adi/rpg)