Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marrio_kisaz@riaupos.co

Pemerintah Provinsi Riau sedikit kecewa akan kurangnya respon dunia usaha dalam mendukung proses ganti rugi lahan tol Pekanbaru-Dumai.

Ini terlihat dengan ketidakhadiran pihak dunia usaha saat pembahasan proses ganti rugi tahap dua di daerah Siak.

Kekecewaan itu disampaikan Ketua Tim Percepatan Tol Pekanbaru-Dumai Dr Emrizal Pakis kepada Riau Pos, Rabu (30/10) di Kantor Gubernur Riau. Menurutnya, hal itu idealnya tidak perlu terjadi, jika seluruh pihak mendukung rencana pengembangan infrastruktur tersebut.

‘’Ini untuk kepentingan Riau jangka panjang, jadi dunia usaha harus komit mendukung progres tol Pekanbaru-Dumai. Seperti proses ganti rugi lahan yang terus kita gesa,’’ urai pria yang baru saja menyelesaikan pendidikan program doktornya tersebut.

‘’Saya sudah coba untuk untuk membahas proses ganti rugi, tapi pihak dunia usaha yang diundang tidak datang. Saya coba kontak langsung, informasinya mereka sedang berada di lapangan. Ya untuk kali ini kita terima,’’ tuturnya.

Sebagai tindaklanjut, Emrizal mengatakan pihaknya akan kembali mengagendakan pertemuan dengan PT Ivo Mas untuk proses ganti rugi lahan sepanjang 10 Km. Diharapkan, proses tersebut dapat segera didudukkan, sehingga ganti rugi lahan tahap dua dapat segera dilaksanakan.

‘’Dalam waktu secepatnya akan kita undang lagi. Ada beberapa hal yang perlu didudukkan. Seperti persoalan sertifikat, apakah perlu dipecah atau seperti apa mekanismenya.  Begitu juga untuk jumlah tumbuhan yang perlu diganti rugi,’’ terang Emrizal yang juga Asisten II Setdaprov Riau itu.

Saat ditanyakan mengenai kemungkinan pihak perusahaan tidak menyetujui proses ganti rugi lahan, dia menilai hal itu idealnya tidak perlu terjadi.  

‘’Ini kan untuk kepentingan bangsa. Jangan sampai ada dunia usaha yang menolak proses ganti rugi lahan,” ujarnya.(yls)