INHIL (RIAUPOS.CO) - Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan, meninjau sejumlah tempat pengolahan hilir kelapa di Kecamatan Tembilahan Hulu dan Kecamatan Kempas, Senin (30/7).
Lokasi yang pertama dikunjungi bupati adalah Dusun Sungai Nyirih, Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan. Di lokasi ini, Bupati Inhil melihat sejumlah peralatan pengolahan hilir kelapa yang tidak dimanfaatkan.
“Kalau ini memang tak bisa dimanfaatkan, alihkan saja ke tempat lain. Yang penting bisa dimanfaatkan,” kata Bupati Inhil HM Wardan.
Bupati memberi waktu satu bulan kepada camat dan kepala desa untuk memanfaatkan tempat pengolahan hilir kelapa tersebut. Dengan demikian akan menjadi nilai tambah bagi ekonomi masyarakat.
‘’Panggil dulu kelompoknya. Tanya sama mereka, apa masih mau mengelola tempat ini. Kalau memang tidak, kan bisa dicarikan orang lain,” tegasnya.
Agar pengelolaan sarana itu cepat dan tepat, untuk tahap awal disarankan Bupati Inhil, bisa dengan menggandeng kelompok tani yang sudah jalan. Ke depan apabila sudah mandiri, baru bisa di lapas.
‘’Saya siap medukung. Soal pemasaran dan pendanaan itu urusan pemerintah,” cetusnya.
Perhatian bupati terhadap sektor perkelapaan memang tidak diragukan lagi. Bahkan beberapa kali dia memimpin rapat terbatas dalam rangka menyiasati turunnya harga jual kelapa di tingkat petani.
Beberapa hari lalu, Sekretaris Daerah (Sekda) Indragiri Hilir (Inhil), H Said Syarifuddin, bertindak sebagai moderator dalam seminar Vision Workshop di Gedung Engku Kelana, Tembilahan.
Saat itu panitia menghadirkan ahli kelapa dunia Prof Wisnu Gardjito sebagai pemateri. Tema yang diusung dalam kegiatan seminar Vision Workshop adalah Solusi Meningkatkan Harga Jual Kelapa Petani dengan tagline, Petik, Olah, Jual, Untung (Pelaju).
Secara teknis, diskusi tersebut difungsikan sebagai sarana untuk menyusun upaya meningkatkan harga kelapa dengan melibatkan banyak pihak. Seperti petani, OPD, organisasi kemasyarakatan (Ormas), pelajar dan lainnya.(adv)