Polri Kalah Cepat Dari KPK

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 31 Juli 2012 - 10:58 WIB

JAKARTA (RP) - Kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulasi kemudi mobil dan motor (Simulator) SIM, di  Korlantas Polri ternyata sama-sama diincar oleh Badan Reserse Kriminal Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun Bareskrim Polri kena tikung karena kalah cepat. Lembaga pimpinan Abraham Samad sudah lebih dulu meningkatkan penyelidikannya menjadi penyidikan tanggal 27 Juli 2012 lalu, dengan tersangka seorang petinggi Korlantas Polri inisial DS. Sedangkan di Bareskrim, statusnya masih penyelidikan, meskipun sebanyak 35 orang sudah dimintai keterangan oleh penyelidiknya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"(Di Bareskrim) Masih dalam konteks penyelidikan. Dari pihak KPK sudah ada langkah penyidikan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Kombes Pol Boy Rafli Amar usai konpers di gedung KPK, Selasa (31/7) pagi.

Meski disalip penyidik KPK, Boy Rafli tidak mempersoalkan karena pada dasarnya antara Polri dengan KPK sudah ada MoU yang sifatnya saling bantu antara kedua lembaga itu. Apalagi dalam kasus Simulator SIM Korlantas ini, bisa saja pokok perkara yang dibidik keduanya berbeda.

"Kita punya MoU, Polri membantu KPK dan KPK juga memberi bantuan ke Polri. Mungkin pokok perkaranya beda, fokusnya berbeda," jelas Boy Rafli.

Dalam kasus Simulator ini, Polri dan KPK juga akan selalu berkoordinasi. Polri juga memberikan keleluasaan bagi KPK apabila akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum. Karena itu sepenuhnya hak KPK.

Seperti diketahui KPK diam-diam telah menyelidiki dugaan korupsi pengadaan Simulator SIM di Korlantas Polri tahun 2011. Secara mengejutkan pada Senin (30/7) sore kemarin, tim KPK bergerak cepat melakukan penggeledahan di Markas Korlantas Jalan MT Haryono.(Fat/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook