PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - KENAIKAN inflasi diprediksi terjadi di bulan Ramadan ini. Hal tersebut dikatakan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau, Muhamad Nur.
Kepada Riau Pos, ia mengatakan, selama Ramadan hingga Idulfitri nanti, inflasi diperkirakan meningkat. Hal tersebut dikarenakan terjadinya lonjakan permintaan atau daya beli masyarakat yang tinggi di periode tersebut. ‘’Kalau namanya Ramadan itu pasti inflasi. Tapi jangan sampai tinggi-tinggi kali. Itu yang kita upayakan,’’ ujarnya.
Ia menjelaskan, di Ramadan ini, tingkat konsumsi atau permintaaan masyarakat itu meningkat. Terlebih menjelang Idulfitri. ‘’Contohnya, orang bikin kue. Mereka belanja minyak, telur, tepung. Itu rata-rata permintaan meningkat signifikan. Karena permintaannya yang meningkat, harga cenderungnya naik, sementara stoknya tidak meningkat,’’ terangnya, Kamis (30/3).
Menurutnya, adanya asimetris informasi di tengah masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri dalam mengendalikan inflasi ini. ‘’Ditambah lagi suka ada asimetris information. Jadi masyarakat itu di dalam benaknya, kalau permintaan meningkat, nanti harga akan naik. Jadi, belinya banyak-banyak. Ekspektasi itu namanya,’’ terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk belanja bijak. Tidak perlu membeli dalam jumlah besar. ‘’Sejalan dengan pesan Gubernur juga, belanjalah dengan bijak. Nggak perlu aksi-aksi borong,’’ jelasnya.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan stok bahan makanan selama Ramadan dan Idulfitri itu. Sebab, pemerintah dan instansi terkait terus berupaya menjamin ketersediaan stok.
‘’Pemerintah menjamin ketersediaan stok. Kita juga sudah ada kerja sama antar daerah untuk pemenuhan stok. Disamping itu, untuk cabai juga Insya Allah tercukupi dengan UMKM cluster binaan BI yang akan panen,’’ sambungnya.
Meski begitu, pihaknya mengakui bahwa saat ini harga telur masih terbilang tinggi. Pihaknya pun menjaga agar tidak terjadi peningkatakan lagi untuk komoditas tersebut.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah di antaranya ialah sidak pasar untuk memastikan tidak ada pedagang yang menimbun stok. Kemudian pemerintah dikatakannya juga gencar menggelar pasar murah selama Ramadan ini guna memastikan masyarakat mendapatkan keperluan dengan harga yang terjangkau.
‘’Semoga upaya-upaya yang dilakukan ini dapat menekan lonjakan inflasi. Ini tentunya harus dilakukan bersama-sama. Peran masyarakat sangat penting dengan tidak membeli secara berlebihan. Berbelanja sesuai keperluan tidak berlebihan sehingga tidak terjadi kelangkaan barang yang dapat memicu kenaikan harga atau inflasi,’’ tuturnya.(azr)
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru