Miranda Bungkam, Nunun Beber Perkenalan

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 30 Desember 2011 - 09:10 WIB

Miranda Bungkam, Nunun Beber Perkenalan
Miranda Swaray Goeltom (Foto: JPNN)

JAKARTA (RP)- Entah strategi apa yang dipikir mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Miranda Swaray Goeltom kini.

Saat ditemui di gedung Mahkamah Agung (MA), dia memilih bungkam ketika ditanya tentang berbagai tudingan yang dialamatkan tersangka suap cek pelawat, Nunun Nurbaeti.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Berbagai pertanyaan itu disodorkan setelah pengambilan sumpah Deputi Gubernur BI Ronald Waas dan Muliaman Hadad berakhir. Namun, Miranda yang tetap tampil dengan rambut berwarnanya itu tak menanggapi satupun pertanyaan media.

‘’Selamat tahun baru,’’ ujarnya singkat lantas tersenyum. Berbagai pertanyaan tentang kasus dan kabar kedekatannya dengan Nunun hanya dibalas dengan senyuman.

Namun, Miranda yang kemarin mengenakan baju hijau itu kembali buka mulut ketika ditanya apa ucapan itu berlaku untuk istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu. ‘’Buat semuanya saja,’’ imbuhnya.

Diamnya Miranda seakan jadi jalan untuk terus mengungkap borok pemilihan Deputi Gubernur Senior BI. Kamis (29/12), pengacara Nunun, Mulyaharja kembali memuntahkan bola panas untuk Miranda.

Pada wartawan di Jakarta dia mengatakan jika Nunun pernah diminta Miranda untuk memuluskan pemilihan dirinya 2004 lalu.

‘’MG (Miranda Goeltom, red) pernah dikenalkan ke anggota DPR dengan tujuan memuluskan pemilihan dia,’’ katanya. Perkenalan dengan anggota DPR 1999-2004 itu adalah Endin Soefihara, Hamka Yandhu, Paskah Suzetta dan Udju Djuhaeri. Semuanya dilakukan sebelum pemilihan DGS BI dimulai.

Tak semuanya dilakukan dengan tatap muka. Nunun memperkenalkan langsung hanya ke Hamka Yandhu, Endin Soefihara dan Paskah Suzetta. Sedang proses perkenalan dengan Udju Djuhaerai dilakukan sendiri oleh Miranda setelah dapat nomor telepon dari Nunun.

Seperti diketahui, keempat nama itu telah jadi terpidana kasus cek pelawat. Saat di persidangan di Pengadilan Tipikor, terungkap kalau Paskah telah menerima cek pelawat Rp600 juta, Hamka Rp500 juta, Endin Rp1,5 miliar dan Udju Rp500 juta.

Mulyaharja menambahkan, bukan tanpa alasan kliennya memperkenalkan empat nama itu. Faktor kedekatan sosialita itu dengan orang-orang yang disebutnya bergabung dalam komunitas masyarakat Sunda adalah faktor utamanya.

Adang Daradjatun adalah salah seorang tokoh komunitas itu. ‘’Paskah Suzetta memang bukan orang Sunda, tapi dia sering bergabung,’’ urainya.

Dia menambahkan, semua itu sudah disampaikan Nunun ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 27 Desember lalu. Dia yakin jika informasi itu bisa bermanfaat. Apalagi, faktanya memang Miranda dan Nunun adalah sahabat dekat. ‘’Seharusnya MG yang tanggung jawab. Tapi, malah ibu yang kena,’’ ujarnya.(dim/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook