Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marrio_kisaz@riaupos.co
Penjabat Gubernur Riau Prof Dr Djohermansah Djohan tetap ingin menjumpai Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) RI. Ini dilakukan untuk memperjuangkan agar Riau mendapat jatah ikut mengelola Blok Siak.
Ia bahkan akan membawa serta empat bupati yang wilayahnya termasuk dalam Blok Siak yaitu Rohil, Bengkalis, Kampar, dan Rohul.
‘’Saya tetap ingin bertemu dengan Menteri ESDM. Saya sudah minta staf untuk surati kembali, supaya diberi jadwal bertemu. Saya langsung akan memimpinnya bersama empat bupati,’’ ujar Djohermansyah kepada Riau Pos, Jumat (29/11) di Kantor Gubernur Riau.
Saat ditanyakan mengenai bahan yang akan dibahas bersama Menteri ESDM, dia mengatakan pertemuan menyangkut rencana pengelolaan ladang minyak Blok Siak.
Baik mengenai mekanisme kerja sama hingga hitung-hitungan dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam tersebut.
Dia menilai, pada prinsipnya, pemerintah pusat memandang bahwa sudah saatnya Blok Siak dipegang nasional. Tinggal bagaimana membuat aturan main yang fair untuk kontribusi ke daerah.
Hal senada disampaikan, Asisten II Setdaprov Riau Dr Emrizal Pakis. ‘’Kuncinya, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sudah ada skedul bertemu dengan Kementerian ESDM. Dari pertemuan tersebut, akan ada beberapa informasi untuk rencana pengelolaan Blok Siak,’’ tuturnya.
Saat ditanyakan kemungkinan penerapan pengelolaan bersama dengan BUMN, dia mengatakan hal tersebut tergantung pembahasan ditingkat pimpinan.
Menurutnya, kemungkinan join dengan daerah dapat dilakukan, karena Riau sudah memiliki contoh yang sudah berjalan.
‘’Saya positive thinking saja. Pemerintah pusat tidak akan meninggalkan daerah, tinggal bagaimana join usaha. Kalau pertamina ditunjuk sementara dan misalnya dinberikan batas waktu. Menjelang waktu yang ada, BUMD daerah sudah harus siap untuk proses pengelolaannya,’’ urainya.
Dijelaskannya, dari awal Riau sudah mengajukan Bloks Siak dikelola daerah. ”BUMD sudah menyiapkan beberapa persyaratan, seperti company profile, jaminan finansial dan beberapa persyaratan lainnya. Artinya BUMD kita sudah siap untuk mengelola itu,’’ ujarnya.(yls)