Laporan FOPIN A SINAGA, Pekanbaru fopinsinaga@riaupos.co
Jasa konstruksi di Indonesia saat ini dan beberapa waktu ke depan merupakan bisnis yang sangat prospek. Ha itu terlihat dari jumlah dana yang tersedia dari tahun ke tahun terus bertambah.
Wakil Ketua I Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nasional DR Ir Putut Marhayudi menyebutkan, tahun 2009 lalu, kapitalisasi di bidang jasa konstruksi mencapai Rp170 triliun. Angka itu meningkat pesat di tahun ini yang mencapai Rp390 triliun. Nilai itu tidak saja berada di Kementerian PU yang hanya sebanyak Rp35 triliun.
‘’Tetapi tersebar di berbagai instansi dari pusat hingga kabupaten dan kota. Diprediksi, lima tahun yang akan datang, kapitalisasi di bidang jasa konstruksi bisa mencapai Rp1.200 triliun,’’ kata Putut saat menghadiri halalbihalal dan syukuran LPJK Provinsi Riau, Kamis (29/8).
Acara dilaksanakan dalam rangka Idul Fitri dan ungkapan rasa syukur atas pencapaian kinerja LPJK Provinsi Riau sejak dilantik Mei 2012 lalu.
Salah satu pencapaian kinerja yang terbaru adalah keluarnya lisensi sertifikasi dari pusat sehingga LPJK Provinsi Riau sudah memiliki kewenangan untuk melaksanakan sertifikasi baik untuk badan usaha maupun tenaga kerja.
Putut menyebutkan, prospek makin terbuka melalui program MP3EI yang berisi pembangunan enam koridor nasional. Sejak 2011-2015 ada dana yang berputar begitu besar hingga ribuan triliun rupiah.
‘’Namun ada yang menjadi kendala bahwa penyedia jasa di Indonesia masih minim yang berkualisifikasi besar. Padahal dalam waktu dekat para kontraktor asing akan berhak masuk ke Indonesia tanpa bisa kita cegah. Ini menjadi tantangan bagi kita LPJK menciptakan jasa konstruksi yang andal,’’ kata Putut.
Kegiatan dihadiri mewakili gubernur Asisten II Setdaprov Riau Dr Emrizal Pakis MM, sekaligus Ketua Pembina Jasa Konstruksi Provinsi Riau, Ketua LPJK Provinsi Riau Aswandi SE, Ketua LPJK Sumatera Barat M Dien Dt Tumenggung, Kakanwil Jamsostek Sumbar Riau Razani Usman, pengurus LPJK sebelumnya Nasir Day dan Mardianto Manan.
Para perwakilan unsur LPJK juga terlihat hadir yang terdiri asosiasi badan usaha, asosiasi tenaga kerja, perguruan tinggi dan unsur pemerintah. Kegiatan diisi pemberian santunan untuk 40 orang anak yatim.
Aswandi menyebutkan, dalam 16 bulan kepengurusan, LPJK sudah melaksanakan berbagai kegiatan yang tercakup ke dalam lima fungsi LPJK sesuai amanat undang-undang.(jrr)