JAKARTA(RIAUPOS.CO)- Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan sejak 2015 memberikan kontribusi yang positif bagi Bank BTN.
Selama tiga tahun, BTN sudah mengucurkan kredit baik KPR maupun kredit konstruksi pendukung Program Satu Juta Rumah untuk 2,5 juta unit rumah bagi keluarga Indonesia.
Pada 2018 lalu kredit yang mengalir khusus di Program Satu juta rumah sekitar 77 persen di antaranya mengalir bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), baik dalam bentuk KPR Subsidi dan kredit konstruksi untuk mendukung perumahan bersubsidi.
Tahun 2019, Maryono optimistis program perumahan untuk rakyat masih menjadi fokus pemerintah.
BTN memiliki peluang bisnis yang terbuka lebar. Kehadiran Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan keputusan pemerintah terkait skema baru pembiayaan rumah subsidi bagi Aparatur Sipil Negara dan TNI/Polri.
Di antara mengenai tipe rumah yang dapat dibeli, dan dihapuskannya batasan harga rumah, menjadi isu menarik sebagai potensi bisnis pelaku usaha terkait dengan industri perumahan.
"Kami akan tetap fokus bagaimana kebutuhan masyarakat akan rumah dapat terpenuhi sekaligus mengurang backlog ketersediaan untuk kebutuhan rumah yang mencapai sekitar 11,4 juta unit rumah," ujar Dirut BTN Maryono.
Karena itu, sambung Maryono, seluruh stakeholder dan pihak terkait dengan pembangunan serta pembiayaan perumahan, tetap diperlukan kontribusi dan perannya untuk mendukung dalam pelaksanaannya.